Second AF

71 6 1
                                    

True friends are never forgotten
They live within our hearts and souls....
forever and always, dancing on our stage of memories

- Shawn Mendes
-------------------------------------------------------------

"SELAMAT PAGI NAMIRA ZAHRA ARDIYANTA!!!" teriak Sasha tepat ditelinga Mira

Mereka kini sedang berada didepan gerbang masuk sekolah SMA MANDALA 3

"Astaga Sha, pagi pagi kamu udah bikin serangan jantung aku" kaget Mira seraya mengelus dadanya

"Hehehe gue lagi semangat banget sekolah nih. Tumben lo jalan, gak bareng Farhan emang?" Tanya Sasha yang tidak melihat keberadaan Farhan didekat Mira

"Kak Farhan udah berangkat duluan tadi. Katanya sih mau ngerjain tugas dulu sama temennya" jelas Mira kepada sahabatnya itu

"Halahh... iya barengan temennya, tapi bukan berdua ngerjainnya. Paling juga Farhan modal pulpen sama buku doang, alias nyontek" pikir Sasha yang sudah mengetahui tabiat dari kembaran sahabatnya itu

Sasha mengetahui perbedaan sifat-sifat yang dimiliki oleh 2 kembaran itu. Sifat Farhan yang pemalas, cuek, masa bodoh, dan tergolong acuh itu berbeda 180 derajat dengan sifat yang dimiliki Mira

Mira mempunyai sifat alus, lugu, humble, teliti, dan rajin itu sangat disyukuri oleh Sasha. Menurutnya jika Mira mengikuti jejak sifat Farhan tadi, kehidupan yang aman tentram sentausa ini akan berubah menjadi kehidupan seperti di dalam film film India. Terlalu banyak konflik

Keduanya kemudian melanjutkan langkah mereka menuju lantai 2 tepatnya menuju kelas XI IPS 2

Kelas yang ramai karena belum ada guru yang memasuki ruang kelas ini sudah menjadi hal biasa dikeseharian kehidupan sekolah Mira.

"Awass kepala!!" teriak Rico dari ujung kelas

Pletak....

"Anjirrr!! Bangsttt" ucapan Sasha terhenti ketika sebuah tangan dengan cepat menutup mulut kotornya itu

"Language Sha" peringat Mira yang sudah menutup mulut Sasha dengan telapak tangannya

"Ishh apaan sih Ra! Kepala lo hampir kena botol gitu gimana gue gak nyeplos" omel Sasha kepada Mira " Siapa tadi yang lempar botol sialan ini?!!" Seloroh Sasha kepada seluruh anak didalam kelasnya

"Gagu lo semua! Gue tanya siapa tadi yang lempar botol ini" ulang Sasha masih dengan suara lantangnya

"Udah Sha udah, gak usah dipermasalahin. Lagian aku juga gak kena botolnya kok" kata Mira yang sedang berusaha meredamkan emosi sahabatnya itu, namun karena sifat Sasha yang keras jelas saja usaha Mira terbuang sia sia

"Gu..gue Sha. Gue, sorry gak sengaja" lirih suara gadis berambut sebahu yang kalo Mira tidak salah ingat namanya, Aya

"Ohh elo Ay, lo bisa buang botol make tangan yang bener gak? Apa susahnya jalan ketempat sampah buat buang itu botol hm. Kalo kepala Mira bocor berdarah darah giman.." ucapan Mira kembali terputus ketika didengarnya suara heels memasuki ruangan

"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Bu Endang selaku guru PPKN yang terkenal sadis disekolahnya itu kepada para muridnya

Suasana yang tadinya tegang kini bertambah tegang dan mencekam karena kedatangan Bu Endang

Karena tidak ada yang menjawab pertanyaannya barusan, Bu Endang kemudian mengulang pertanyaannya

"Kenapa ini ribut-ribut. Ada yang mau menjelaskan? Atau saya saja yang akan mencari tahu lewat cctv dikelas!!" Suara Bu Endang naik 1 oktav karena masih belum ada yang menanggapi pertanyaannya

"I...i..ini gak ada apa apa kok Bu. Kita cuma lagi latian buat nanti pelajaran Bahasa Bu, bener gak guys" bohong Rico pada akhirnya agar ketegangan ini segera selesai

"Apa benar itu Mira?" sekarang Mira yang dibalas bertanya oleh Bu Endang

Karena Bu Endang tau, hanya satu satunya anak dikelas XI IPS 2 yang sulit untuk berbohong kepada guru ialah, Mira

"Mira, kamu mendengarkan saya tidak? Apa benar yang dikatakan Rico tadi?" Tanya Bu Endang sekali lagi

Sasha menyikut lengan Mira pelan, yang berhasil menyadarkan Mira dari keterbingungannya

"I..i..iya Bu, kita sedang latihan untuk penilaian kelas Bahasa nanti" bohong Mira kelabakan

"Kamu tidak berbohong kan?" Curiga Bu Endang dengan menyipitkan matanya kearah Mira

"Ya enggak lah Bu. Masa seorang Mira berani berbohong kepada seorang ibu guru tercantik disekolah ini sih" seru Rico drama yang berusaha membantu keterpepetan Mira dalam posisinya

"Saya tidak berbicara kepada kamu Rico!!" Bentak Bu Endang.

Jika pandangan mata dapat membunuh orang dalam sekali tatap, mungkin sekarang Rico sudah tergeletak kehabisan darah karena tusukan tajam bertubi tubi dari mata Bu Endang

"Sudah sekarang kalian duduk semua!! Buka buku paket halaman 25-98 kerjakan semua soal yang ada lalu kumpulkan dimeja saya. Ingat!! Harus dikerjakan semua tanpa ada yang terlewati" titah Bu Endang tanpa bantahan

Benar kan apa yang fath bilang
Kalau ......
Bu Endang adalah guru yang Sadis dan ajaib (Fath tertawa sombong 😆😈)


Semua penghuni kelas XI IPS 2 merasa kehidupan remajanya hilang separuh akibat mempunyai guru seperti Bu Endang. Guru yang tidak memberikan keleluasaan didalam masa masa SMA mereka

2 jam pelajaran mereka lalui hanya berkutat dengan soal soal tentang bab Undang-Undang dan HAM. Soal yang menurut mereka memusingkan karna banyaknya pasal-pasal yang mengatur tata cara berkebangsaan yang baik, hukum -hukum dan pengertian apa itu HAM

Kringggggggg........

Bel tanda pergantian jam pelajaran akhirnya berdering nyaring. Mengisyaratkan tanda dari akhir kerja rodi yang mereka lakukan ini

"Baik anak-anak saya rasa cukup sampai disini pertemuan kita kali ini. Semoga ilmu yang saya ajarkan bermanfaat untuk kita semua. Dan satu yang jangan dilupa" jeda Bu Endang "kumpulkan tugas yang tadi saya berikan tanpa apa?"

"Tanpa terkecuali bu..." sahut anak kelas serempak

"Bagus kalau begitu. Sekian dari saya. Selamat pagi" setelah mengucapkan kalimat itu Bu Endang keluar dari dalam kelas

Terdengar tarikan nafas lega seluruh anak kelas mengisi indra pendengaran Mira. Yang malah mebuatnya terkekeh geli

"Gila!! Gila!! Sadis amat guru lo itu Co" cecar Naufal teman sebangku Rico

"Enak aja, guru lo juga tolol! Gak nyangka gue ada ya, manusia sesadis itu. Anak suaminya gimana ngadepin singa lapar tiap hari kek begitu" rico menggeleng gelengkan kepala kuat tak habis pikir jika harus membayangkan hal tersebut

Ucapan Rico berhasil mengundang gelak tawa anak sepenjuru kelas

"Lo yang sadis Co. Ngajak duel singa betina PMS. Wahh sekali terkam ancur lo"
Sahut Daffa yang malah mebuat gelak tawa semakin mebahana

Tanpa sadar Mirapun ikut tertawa karena lelucon-lelucon yang dilontarkan teman -temannya itu

Ia bersyukur memiliki mereka semua. Terutama ia bersyukur karena telah dipertemukan dengan Sasha, sahabat yang selalu ada untuknya, sahabat yang selalu bengukir kisah bahagia bersama. Dan sahabat yang selalu membantunya untuk melupakan 'dia'

Dianya Mira

-------------------------------------------------------------

Pendek? Sengaja kok
Voment banyak aku bakal lanjutin bikin cerita panjang

So, help me to get votes and comments yashh!!

TBC

Regards, fath🙇

Annoyed FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang