Terkadang seseorang perlu melakukan sesuatu untuk mendapatkannya. Kamu tahu modus? Itu saya lakukan untuk mendapat perhatian kamu.
_______L'AMOUR_______
_________________________________
Meyra gelisah sekarang, dosen barunya itu benar-benar akan membalaskan dendam padanya.Sebelumnya, ia sudah menceritakan semua kepada kedua sahabatnya beberapa saat lalu. Namun, mengingat respon yang menyebalkan dari mereka membuatnya mengutuk kedua sahabatnya itu.
Lihatlah kejadian beberapa saat lalu, ketika dosen itu menyeringai padanya dan terlihat jelas bahwa ia akan membuat perhitungan. Kepada Meyra tentunya.
Nama saya Rey Alvaro, di sini saya akan menggantikan Mrs. Fhanie selama beberapa bulan ke depan sebagai dosen sementara kalian.
Sial sekali.
"Jadi, bagaimana?"
"M-maksudnya?"
"Seperti yang saya katakan tadi. Skripsi kamu ada di tangan saya, berhubung kamu memaki saya atas kejadian tadi pagi, kamu harus melakukan sesuatu sebagai balasannya," ucap Rey dengan menampilkan wajah datarnya.
"Saya cukup merasa sakit hati lho," sambungnya.
Meyra menghela nafas pelan, kalau saja bukan karena nilainya yang dipertaruhkan ia dengan santai akan mengabaikan dosen menyebalkan seperti Rey.
Dengan terpaksa ia menundukkan kepalanya. Bukan berarti ia takut, akan tetapi setidaknya ia sadar diri akan kesalahan yang telah dilakukannya.
Intinya, daripada menambah masalah lebih baik selesaikan terlebih dahulu.
"Maaf, saya tidak bermaksud seperti itu."
"Jadi bagaimana keputusannya?"
"Saya akan menyetujuinya setelah mengetahui hal apa yang harus saya lakukan."
"Sebenarnya terserah padamu sih. Saya hanya ingin kamu untuk memperbaiki skripsimu yang masih memiliki beberapa kesalahan. Kalau tidak juga tak apa, selagi kamu tidak ingin mendapatkan nilai yang bagus dari saya."
"Tidak! M-maksudnya, nanti saya akan memperbaikinya segera. Maaf atas kesalahan saya, mister."
"Hm, jangan membuat saya menyesal karena telah memberi kesempatan seperti ini.”
“Terima kasih,” Meyra tersenyum simpul, sebelum akhirnya ia berpamitan kepada Rey untuk keluar. Meninggalkan Rey yang tertawa pelan melihat kepergian gadis itu.
Ada perasaan senang tersendiri ketika melihat Meyra yang diam tak berkutik saat berhadapan dengannya, tidak seperti Meyra yang ia temui pagi tadi pasca insiden kecil itu.
“Dasar bocah.”
• • •
Dengan perasaan lega, akhirnya gadis itu dapat kembali menghirup udara dengan tenang.
Tidak seperti tadi yang cukup membuat jalur pernapasannya terasa tersumbat. Bertemu dengan lelaki yang kini berstatus sebagai dosen barunya itu cukup membuatnya mati kutu.
Cukup, kali ini ia tak ingin membahas masalah itu lagi. Meyra berniat untuk mengaja kedua cecunguknya ke kantin, ia ingin sekali memanjakan perutnya yang sudah terasa lapar.
Berbicara tentang cecunguk, dimana kedua sahabatnya itu?
“Awas aja kalau lo berdua ninggalin gue!”
P 10:13 Read
Lo berdua dimana? 10:14 Read
Kae.Queenaa
Kantin dong, hehe. 10:15
Eh, buruan sini kita lagi ngebucin! 10:15
Banyak cogan euy:* 10:16
Anj 10:18 Read
Jangan ngegas atuh, ferguso 10:18
Buruan sini! 10:18
Otw 10:19 Read
”Sialan sih emang,” Meyra berdecak sebal.
Demi apapun, menghadapi dosen barunya dan juga kedua sahabatnya itu cukup menguras banyak tenaga dan juga emosinya.
Mengingat ucapan Rey beberapa waktu lalu membuatnya membuka skripsi patologi miliknya. Ia meringis pelan, "Pantes aja disuruh revisi, tulisannya banyak yang typo gini. Ini juga masih kurang tepat penggunaan katanya."
"Aish, urusan skripsi bisa belakangan ya kan?"
Ah, ia benar-benar lapar sekarang!
Dengan langkah cepat ia berjalan menuju ke arah kantin untuk memberi sebuah pelajaran kecil kepada kedua cecunguk itu, dan untuk memanjakan perutnya juga tentunya.
TBC?
__________
Hai semuanya!
Sebelumnya aku mau minta maaf karena baru sempat up cerita lagi, tapi bakalan aku usahain untuk kasih jadwal tetap buat up cerita.
Ikuti terus jalan ceritanya ya, sampai jumpa di next chapter~
Beloved <3
KAMU SEDANG MEMBACA
[Discontinue] L'amour
Teen Fiction"Definisi cinta bagiku cukup sederhana. Kamu." Seorang dosen muda yang memberi sebuah pemahaman baru bagi Meyra, muridnya. Gadis yang terlalu naif untuk memahami tentang seluk beluk percintaan, justru mengalami hal yang tidak pernah ia duga sebelumn...