Aku masih bertanya-tanya tentang planet Kripton, ingin rasanya Aku menanyakan hal yang terlintas dipikiranku, namun rasa lelah yang menyerang tubuhku sanggup mengalahkan rasa ingin tahuku terhadap planet Kripton yang hanya ada di imajinasi manusia bumi.
“hei, Ele apakah kamu mau melihat matahari terbit mentertawakanmu” kata Lucy. Lucy bangun lebih cepat dari Aku mungkin 4 jam lebih awal. Memang penghuni planet Kripton terbiasa untuk bangun jauh sebelum matahari terbit karena mereka beranggapan bahwa jika matahari sudah mendahului mereka maka semua makanan yang ada di Kripton akan hangus terbakar dan itu sudah ada semenjak planet Kripton terbentuk. Oleh karena itu mereka sangat percaya apa yang telah ada dan tidak akan melanggar itu, jika melanggar tentu saja mereka akan kelaparan dan mati secara perlahan dan itu akan memusnahkan peradaban di Kripton.
“owh, secepat itu aku harus bangun” kataku sambil membuka selimut.
“ayo, aku akan ajak kamu melihat planet Kripton”
Kemudian kami pergi dengan menggunakan jaket tebal dan sepatu boots tinggi, karena semalam salju turun di Kripton.
“hei, lihat bentuk salju ini” kata Aku sambil memperlihatkan bentuk salju ke Lucy yang belum pernah Aku temukan di bumi.
“ya, memang bentuk salju disini seperti itu, bentuk ini sangat tergantung dengan suasana kerajaan Kripton” jelas Lucy.
“maksudnya?”
“planet Kripton dipimpin oleh seorang raja bernama McWerden Bertoon, yang mempunyai seorang putra bernama Pangeran Skandar Keynes dan ratu bernama McKartley jika malam turun salju berbentuk daun maka di keluarga kerajaan sedang bahagia, namun jika turun salju berbentuk panjang dan runcing kira-kira 1,5 cm maka keluarga kerajaan sedang ada kekacauan, kalau saljunya berbentuk koin maka di keluarga kerajaan sedang merasakan kehilangan dan jika salju berbentuk hati seperti ini menandakan Pangeran Skandar akan menemukan pendampingnya,” jelas Lucy.
“owh, apakah pernah turun salju panjang dan runcing?” tanyaku.
