Chapter 5

150 9 0
                                    

“tentu pernah, beberapa miliar tahun lalu penasihat kerajaan akan membunuh Raja karena dia ingin merebut planet Kripton ini, namun rencana itu gagal karena Pangeran Skandar mengetahui rencana tersebut dan memberitahukan kepada ayahnya” jelas Lucy.

 “eh, tunggu dulu, ada hal yang ingin ku tanyakan sejak tadi malam” kata Aku.

 “apa itu?” jawab Lucy penasaran.

 “umur manusia Kripton panjang-panjang apakah aku juga bisa hidup lama seperti kalian?” tanyaku.

“tentu bisa, ayo aku ajak ke tempat yang kau inginkan”.

 Kemudian kami pergi ke suatu tempat yang sangat tidak bisa di bayangkan dengan imajinasi sekalipun. kami jalan kaki karena salju yang turun begitu tebal. Suara burung dan pepohonan menemani kami ke tempat yang Lucy maksud, semua itu sirna seketika setelah kami menemukan tempat itu.

 “wow, menakjubkan” kagumku.

 kami berada di bawah air terjun yang dihiasi oleh cahaya orange yang entah dari mana asalnya.

 “apakah kamu yakin ini tempatnya lantas apa yang membuat Kripton dapat hidup lama?” tanyaku.

“coba kamu perhatikan, air disini tidak seperti air di tempat lain, air disini mempunyai warna bening namun ada bagian yang berwarna orange jika kamu ambil dengan tangan” jelas Lucy.

 Kemudian Aku mencoba mengambil air itu dengan kedua tanganku, dan apa yang dikatakan Lucy itu benar, warna air itu bening dan terdapat warna orange di tengahnya.

 “air itu basuhkan ke wajahmu, nanti kamu akan mendapatkan hidup seperti manusia Kripton” suruh Lucy.

 “baiklah” kemudian Aku membasuhkannya wajahku. Air itu manis ketika setetes air mengalir ke ujung bibirku.

 Setelah seharian berjalan kami kembali, rumah Lucy tidak begitu besar namun tidak begitu kecil, atapnya yang terbuat dari daun yang entah apa namanya tertutup salju tebal, dindingnya terbuat dari kayu malenesia yang kuat dan berwarna coklat, didalamnya terdapat beberapa kamar tidur, diruang tamu terdapat lampu kristal yang sangat besar yang berwarna orange kemerahan.

“aku mau tidur sekarang, tapi jangan lupa besok kamu harus bangun lebih awal dari matahari” kata Lucy.

 “oke” jawabku singkat. Berhari- hari Aku sudah tinggal di rumah Lucy namun selama itu juga Aku tidak pernah bertemu Pangeran Skandar.

 “Lucy, apakah aku bisa kembali ke bumi?” tanyaku.

 “tentu saja bisa, orang tuaku juga mempunyai pintu yang seperti kamu buat” tukas Lucy. Memang Aku sudah menceritakan semuanya kepada Lucy, kami sekarang sudah seperti sahabat. “emmm...apakah aku bisa bertemu dengan Pangeran Skandar?”.

 “maaf, kalau itu aku belum tahu” jawab Lucy.

 “owh” jawabku singkat.

 ***

 Hari ini Aku akan pergi ke hutan Lasrey untuk mencari labu merah untuk  makan malam . aku mulai takut ketika suara burung gagak terdengar, ku percepat langkahku namun tidak sengaja ...

 “brukkk” .Aku menabrak seseorang yang lebih tinggi dariku sekitar 5 cm.

 “ma-maaf” lirihku sambil menunduk.

 “apakah yang mambuat kamu pergi ke hutan ini sendirian?” tanya orang itu.

 “aku ingin mencari labu merah” jawabku sambil mengangkat wajahku pelan-pelan.

 “kamu tidak tahu bahwa labu merah itu sudah langka di hutan, ini”.

 Aku hanya menggeleng, Aku tidak tahu harus berkata apa setelah bertemu oleh laki-laki itu. Aku tidak pernah melihat laki-laki sebelumnya kecuali ayahku.

 “namaku Skandar, namamu?”.

 'Haa, ini Pangeran Skandar' kataku dalam hati.

 “hello” kata Pangeran Skandar sambil melambaikan tangan ke wajahkuku.

Aku tersentak kaget  “namaku....”

 “apakah kamu tinggal di dekat sini?” tanya Pangeran Skandar. Aku hanya mengangguk.

 “apakah aku boleh ke rumahmu?” tanya Pangeran Skandar. Namun sekali lagi Aku hanya mengangguk dan berjalan diikuti oleh Pangeran Skandar.

 “Lucy, Lucy !!” sambil mengetuk pintu.

 “apa kamu sudah dapat labunyaaa..., owh Pangeran Skandar!” setengah kagum.

“ayo Skandar silakan masuk” ajakku. Dan kami pun masuk ke rumah Lucy, Lucy sudah menyiapkan makan malam sebelumya.

 “jadi kenapa Pangeran pergi ke hutan?” Lucy membuka percakapan.

 “tolong jangan panggil aku dengan sebutan Pangeran, aku tidak suka” tegas Pangeran Skandar.

 “ Untung tadi aku hanya panggil Skandar, hehe” lirih Aku.

 "setiap hari aku pergi ke hutan untuk menenangkan diri dari kerajaan, aku tidak suka tinggal di kerajaan, namun aku juga mempunyai tangungjawab disana” jawab Pangeran Skandar sambil menghabiskan makanannya tanpa menoleh kepada Lucy maupun Aku.

 “namamu siapa, kamu tadi belum sempat menyebutkannya” tanya Pangeran Skandar kepadaku.

"Namaku Eleana, tapi kau bisa menyebutku Ele”

 - - -

“terimakasih kalian telah menerimaku dengan baik disini” ucap Pangeran Skandar.

 “kami sangat senang dapat menerimamu disini” jawabku.

 “bolehkah aku sering barmain ke rumah kalian?” tanya Pangeran Skandar.

 “tentu boleh” sahut Lucy.

OURNIVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang