Park Jimin >< You as (Tinie)
🐭
"Karena kau adalah milikku. Jadi desahan ini, ekspresi ini, tubuh ini juga semuanya adalah milikku"
*Soft NC Drabble*
WARNING!! [MATURE AREA]Tinggalkan jejak gk susahkan?? Jadi silahkan tinggalkan jejak dalam bentuk apapun.
--Lenguhan kecil mulai terdengar lagi setelah pertempuran hebat. Bibir mungil itu kembali terbuka mengeluarkan desahan merdu. Nafas yang tadinya stabil kembali seperti kehilangan semua oksigen. Tangannya dengan lembut menarik selimut disampingnya untuk kembali dijadikan pelampiasan kenikmatan.
"Park jimhh- aahh ahh"Jimin masih ingin memberikan kesayangannya ini kepuasan. Ia membiarkan kepalanya diapit oleh kedua paha Tinie sedangkan dirinya sibuk menghisap dan menjilat liang sempit yang selalu memuaskannya.
"Enghh aahh aahh berhe- hahhh eumghh" Tinie sudah terlalu lelah untuk mendesah kuat lagi jadi dengan sisa tenaganya ia meremas selimut dan mendongkakkan kepalanya kebelakang untuk menyalurkan rasa nikmatnya.
Tangan Jimin dengan lembut mengelus paha Tinie.. mulutnya masih dengan kegiatan menjilat menghisap dan mengigit clitoris Tinie.. membuat Tinie beberapa kali tersentak.Jimin menarik kepalanya menjauh dan dirinya merangkak naik menindih kesayangannya yang nampak berterima kasih karena dihentikan penyiksaan itu. Tinie membuka matanya sayu menatap Jimin yang sedang tersenyum puas membuat kesayangannya hampir mati kelelahan karena 4 jam diguncang.
Jimin menjatuhkan tubuhnya kesamping.. tangannya merambat memeluk Tinie dengan erat. Dan tentu saja bibirnya tidak diam. Jimin mengecup kening, pipi, mata, hidung, bibir dan dagu secara adil. Caranya memberitahu Tinie bahwa ia sangat bahagia."Milikku"
Tinie mengangguk lalu membalas pelukan Jimin sambil semakin menempelkan tubuh mereka yang 'polos'.
"Semuanya adalah milikku"
"Iya.. milikmu"Jimin masih setia dengan sayangnya mengecup kening Tinie.
"Maaf membuatmu lelah"
Tinie membuka matanya.. sedikit mendongkak untuk dapat bertatapan dengan Jimin. Raut wajah Jimin benar-benar menyorot rasa bersalah karena membuat Tinie merasakan nikmat dan sakit secara bersamaan.
"Besok kau harus menggendongku kemana-mana" Tinie dengan lembut mengelus pipi Jimin lalu memberi Jimin lumatan singkat dibibir.
"Apa sangat ngilu?" Jimin tertawa kecil. Kembali mengeratkan pelukannya dan memaksa kepala Tinie untuk tenggelam dalam dada bidangnya.
"Seseorang tidak sadar telah kesurupan dan menghentakku tanpa menerima permintaan ampunku"
"Itu karena kau sangat sexy ketika mendesah dan ketika orgasm.. tubuhmu melekuk indah menjemput klimaks jadi ketika adek kecil kita sudah tertidur kau membangunkannya lagi"Tinie tertawa bergelut manja dalam pelukan Jimin.
"Tapi bukankah ini keterlaluan?"
"Apanya?"
"Apa kau minum obat kuat sebelum kita berhubungan? Ketika kau selesai klimaks.. penismu masih berdiri tegak didalam sana. Apa kau gila?"Jimin meledak terbahak.. siapapun tau kesayangannya ini tidak sepolos itu.
"Akh!"
Jimin merengut menatap Tinie.
Dan Tinie tau apa yang telah ia lakukan.."Bae.. kau sengaja menyenggol nya?"
"Tidak sengaja"Jimin bergerak naik kembali.
"Tanggung jawab sekarang"
"HAH? tung- aaahhh Park Jimin eissh!"-
-
-
FIN*Gimana? Gimana? Suka atau enggak? Nge feel atau enggak?? Jangan lupa Vote dan Comment ❤
👇Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
TINIE JIMIN
ФанфикKumpulan cerita Short Drabble Jimin dan kesayangannya :) #Mature #Romance