Jika bimbang menguasai hati, semua akan menjadi sulit.
***
Apa yang sebenarnya terjadi
Soal matematika yang sangat mudah bagi Nila, lenyap sudah tertelan malam, padahal ini pr untuk besok pagi.
'Ya Tuhan bagaimana ini' gumam Nila dalam hati.
Walaupun Nila sering di tembak cowok, sering di pdkt in, dan banyak mempunyai pengagum rahasia. Tapi rasa yang kali ini berbeda. Jauh berbeda.
"Ga tidur lo?" tanya Biru yang diam-diam memperhatikan adik kesayangannya dari pintu.
"Pr gue belom ni" jawab Nila sambil menyembunyikan kepalanya pada tumpukan bantal.
"Yaelah ini gampang banget, dikit juga. Keterlaluan banget mantan anak olim mat kayak lo gabisa" sindir Biru sambil melihat buku Nila.
"Gue bingung bang sumpah" gumam Nila, yang sebenarnya kuping Biru masih mendengarnya.
"Bingung? Bingung apaa?" tanya Biru
Nila terdiam
"Woyy bingung apa elah?" tanya Biru penasaran.
"Gue di tembak sama Jingga" jawab Nila, singkat.
"SUMPA LO DEMI BIKINI MBAK KOS SEBELAH" teriak Biru.
Maklum lah lelaki mesum yang suka ngintip mbak kos sebelah."Ih mesum" sewot Nila yang masih menyembunyikan kepalanya.
"Gimana nembak nya?" kepo Biru.
"Nggak perlu tau" jawab Nila singkat.
Badan kecil Nila pun di tarik agar bangun. Di peluk lah badan adik kesayangannya itu.
"Lo udah besar ya Nil" ucap Biru
"Walaupun gue segede gajah, gue masih adik kecil lo kok bang" jawab Nila, yang nyaman dalam pelukan abang nya.
"Gue restuin lo" jawab Biru
Deg
'Nila ga siap bang' batin Nila berteriak, namun tak seorang pun mendengarnya.
Nila cinta Jingga, Jingga cinta Nila. Kurang apa?
Nila tidak yakin dengan perasaannya sendiri, Nila takut ini hanya kagum, lalu cinta untuk Jingga hilang. Ini akan menyakiti Jingga.
Karena Nila yakin, cinta pada pandangan pertama itu tidak ada.
Itu hanya kagum
Nila yakin.
Dan Nila harus memutuskan
Nila tak mau Jingga tersakiti
Tapi, jika Nila memutuskan ini. Apakah Jingga juga tidak tersakiti?
Ya Tuhan tolong Nila dalam kebimbangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelabu
Teen FictionApakah benar itu Jingga? jika dia berwatakan keras tetapi sebenarnya berhati lembut, bergariskan cahaya yang kini menjadi gelap, yang dulu sehangat mentari kini sedingin salju tak tersentuh kalbu. Karena, Nila merubahnya. Dan, apakah benar itu Nila...