Family—- (n. ) Life's greatest blessing. A group that dreams, laughs, plays and loves together. Those whom you can always count on. Always present not only in the good times. The most precious gift.
-
Terinspirasi dari seseorang, yang menangis hanya karena suatu hal yang saya anggap sederhana, yaitu bisa (kembali) menghubungi Ayahnya. Ketika saya tanya kenapa dia bisa sebahagia itu, sementara disisi lain sang Ayah tidak pernah berusaha untuk menghubunginya duluan selama tiga belas tahun terakhir—-the answer sounds so painful,
"Because after all, he is still my father," she said.
***
Daniel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dulu... waktu Papa dan Mama memutuskan untuk berpisah dan kembali menjalani hidup masing-masing sebagaimananya orang asing yang gak pernah saling mengenal satu sama lain, gue gak pernah berani untuk bertanya apa alasan keduanya.
Ya meskipun, jauh di dalam sana, gue selalu bertanya dalam hati. Gue selalu menerka dalam diam.
Kenapa?
Gue yang saat itu baru berusia sepuluh tahun, mungkin bisa dibilang anak bawang kemarin sore yang gak ngerti apa-apa. Tapi, percaya deh, gue selalu pengen tanya Mama.
Apasih alasan orang dewasa pake acara repot-repot nikah segala kalau pada akhirnya sama? Ujung-ujungnya juga pisah, ujung-ujungnya juga balik kayak orang yang gak pernah kenal. At the end of the story, they all the same. Fight for their own life by their ownself.
Papa sibuk dengan keluarga barunya.
Mama juga sibuk dengan pekerjaannya.
Dan gue sibuk, untuk mencoba menyatukan kembalikeduanya.
Even, ya gue tau. Gak akan berhasil juga. Cuma kan ya, namanya juga manusia. Harus berusaha.
Haha.
Kadang hidup tuh lucu ya.
Si A merjuangin si B. Si B merjuangin si C. Eh, si C merjuangin si D. Terus aja gitu sampe suara Arkan bisa jadi falsetto.
Hidup itu lucu.
Ketika kita berjuang untuk orang lain, dan ada seseorang yang juga memperjuangkan orang tersebut—-tapi disaat yang bersamaan, justru malah gak ada seorangpun yang berjuang untuk diri kita sendiri.
Kenapa sih?
Katanya everyone deserves to be happy.
Cih, deserve to be happy apanya anjir kalau ceritanya begitu?