Untuk kalian, yang dulu terlalu berharap kepada semesta disaat ia tidak menjanjikan apa-apa.
Untuk kalian, yang tengah bertempur demi merealisasikan asa yang terbentuk dari kata.
Untuk kalian, yang sedang putus asa.
Untuk kalian, yang... mungkin sekarang sedang merasa lelah. Sedang ingin menyerah dan berperangai seperti seseorang yang tak acuh terhadap mimpi yang dulu pernah menjadi haluan.
Ada satu buah pesan, dari seorang pria—-yang tidak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, yang tidak dapat menggambarkan apa yang ingin ia ungkapkan, dan berakhir dengan beberapa patah kata yang hanya dapat ia tuliskan dalam sebuah pesan singkat.
"It's okay. Just cry if you want to." "You did well."
Karena katanya, menangis tidak membuat saya terlihat lemah. Karena katanya, menangis tidak membuat suratan takdir atas nama Tuhan berubah. Karena katanya, menangis tidak selalu untuk mereka yang sepenuhnya sudah menyerah.
Menangis tidak apa-apa. Beristirahat sejenak juga bukan suatu masalah.
Asalkan saya tidak lupa untuk bangkit, maka semuanya—-akan baik-baik saja.
-
Terinspirasi dari suatu hari dibulan Juli dan Desember 2018.
***
Vano
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kata mereka sih, anak salah jurusan.
Pernah denger gak?
Bakatnya di jurusan A, tapi malah masuk jurusan Z karena kepentok dan gak tau mau ngambil jurusan apa.
Coba tebak siapa yang salah jurusan?
Tingtong. Bener. Lima juta rupiah.
Ya gue, ini. Yang sekarang lagi nyeritain tentang gue sendiri udah kayak Ustadz khotbah diwaktu shalat Jum'at.
Gue sih ya... sebenarnya gak tau apa hakikat dan tujuan kenapa manusia harus sekolah selama dua belas tahun untuk pendidikan biasa, lalu ditambah empat tahun untuk pendidikan sarjana.
Total, enam belas tahun.
Enam belas tahun bolak-balik, rumah-sekolah-rumah-sekolah.
Kerjaannya tiap malem palingan ya gak jauh-jauh dari belajar-nugas-kerja kelompok-tepar. Muter teroos sampe puyeng.
Terus, kalau udah lulus sekolah dan kuliah, endingnya apa?
Ya semua sama. Lo bakalan kerja sampe lo mati. Kerja buat cari uang, kerja buat bertahan hidup dan kerja buat mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitar. Gue gak menemukan perbedaan sedikitpun dari ketiga hal tadi, semuanya serupa—-sama, gak ada yang berbeda. Udah, selesai.