"Woy bangun!!!!" Teriak seorang gadis yang paling tua dari 4 saudaranya, siapa lagi kalau bukan Giva.
Ok, author kenalin satu persatu ya. Yang pertama itu Giva. Dia anak pertama dari 5 bersaudara. Dia berumur 16 tahun, dia yang paling rajin diantara yang lainnya.
Yang kedua Dieva, dia umurnya 15 tahun. Dia orang yang paling bangsat diantara ke 4 sodaranya. Kalo ada dia, gk akan pernah bisa diem tuh tempat. Selalu ricuh.
Yang ketiga si kembar Nadira dan Nayla. Mereka umurnya 14 tahun. Kalo Nadira sifatnya lebih dewasa dari Nayla. Nadira selalu dibuat stres sama sodara kembarnya sendiri. Soalnya, Nayla itu orangnya humoris yang kelewat gila. Kalo mereka berdua lagi barengan, Nadira selalu nyuruh Nayla buat minum obat biar penyakitnya gk kambuh. Penyakit apa ya? Penyakit apa lagi kalau bukan penyakit yang bikin orang depresi.
Nah, ini dia yang terakhir, Stefani namanya. Dia biasa dipanggil Fani sama orang yang kenal dia. Umurnya 13 tahun. Dia itu kasian banget serius. Selalu dibully sama ke empat sodaranya. Apalagi ama Dieva, beh bisa jadi kayak apaan tau tuh. Mungkin karna Fani itu anak terakhir ya? Haha nasib anak terakhir dari ke empat sodara yang kelewat idiot emang kasian.
Mereka tinggal di satu apartemen milik keluarganya. Di satu kamar yang sama pula. Kamarnya itu emang gede, cukup buat lima orang. Mereka cuma tinggal berlima. Orang tuanya sibuk soalnya. Jadi mereka beda rumah. Tapi tiap bulan mereka selalu dikirim uang kok sama orang tuanya. Gimana gk tiap bulan. Orang papahnya aja CEO terkaya dan mamahnya aja Designer ternama.
Giva's Pov
"Anjjj banget emang! Gue pusing gila! BANGUN GK LO SEMUA!" Teriak gue frustasi.
"Bacot lo! Lo kata gue belom bangun apa?! Udah kali! Sampe bosen gue denger teriakan babi lo itu." Kata si bangsat satu ini, siapa lagi kalo bukan Dieva.
"Yaudah sono pada bangun! Trus mandi!" Suruh gue lagi.
"Lo sendiri udah mandi emang?" Tanya Nayla sewot.
'Oh iya ya. Gue udah mandi belom ya?' Gumam gue.
"Halah, kayak gitu aja masih mikir. Dah ah gue duluan yang mandi." Kata Nadira lalu beranjak menuju kamar mandi.
"Nggak gue duluan!" Ucap Nayla yang langsung menyusul Nayla.
"Woy curut dua! Gue duluan!" Sekarang Dieva yang ngomong.
Jadilah mereka rebutan kamar mandi di depan pintunya.
"Udah, yang jelas gue duluan yang mandi. Gue kan kakak. Otomatis lo semuaa.. harus ngalah sama gue." Ucap gue santai.
"Ngalah sama orang kayak lo? Ogah!" Kata Dieva, Nayla, dan Nadira barengan.
Saat kami sedang asiknya ribut, tiba-tiba terdengar suara pintu tertutup. Ternyata asalnya dari kamar mandi.
"Thank you kamar mandinya kakak kakakku tersayang." Teriak Fani dari dalam kamar mandi dengan tawa liciknya.
.
.
.
.
WHAT?!!!
.
.
.
.
THE??!!!
.
.
.
."FANI!!!!!!!!!!"
-------------------------------------------------------------
Gk jelas. Jangan dibaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Idiot Sisters
Humor"Adek-adek gue kenapa pada kayak tai semua ya?" - Giva. "Astaga punya sodara yang kelewat idiot itu susah ternyata." - Dieva. "Kenapa gue harus punya kembaran kayak dia ya tuhan?" - Nadira. "Aku mah terima takdir apa adanya." - Nayla. "Salah Fani a...