"Anjirr gue telat! Si Fani emang kaya.. ahh elahh!!" Kata Dieva yang make baju sambil jalan kemana-mana. Udah dia naro anduk di kepalanya udah kaya apaan tau lagi.
Kalo Nadira ama Nayla sibuk nyiapin buku sambil sikat gigi. Mereka gila emang. Kalo gue? Gue lagi sibuk bikin sarapan buat adek bangsat gue ini. Kalo Fani? Jangan tanya lagi. Diamah tinggal sarapan doang. Udah sekarang dia lagi makan sambil liat kita lagi pada sibuk. Udah kayak orang cengo lagi.
Kalo bukan karena Fani yang mendadak pengen buang air besar pagi-pagi. Lama banget lagi. Tau nggak sih, 50 menit dia ada di kamar mandi. Udah gitu dia mandinya dari jam lima. Gila emang.
"Woy itu buku gue!" Protes Nayla ke Nadira.
"Apaan ini buku gue juga! Nih liat namanya!" Jawab Nadira sewot.
"Trus buku gue mana?!!" Kata Nayla sewot balik.
"Noh ditanganlu apa kalo bukan buku?!!" Kata Dieva kesal sambil bawa tasnya menuju meja makan.
'Oh iya ya.' Gumam Nayla dengan begonya.
***
At School
Dieva's Pov
Shit gue telat! Shit! Duh!!! Gimana ini?
"Dieva!"
Baru aja gue mau naik pager biar bisa masuk, guru terkiller yang gue kenal manggil nama gue dengan suara anjingnya.
N2's Pov
"Nay, gimana ini?!" Kata Nadira cemas.
"Tenang aja udah Nad. B aja lah." Kata Nayla santai. Padahal mah dalam hatinya udah pada dugem semua.
"Anak kembar dua! Telat lagi ya?!!"
Satu kata yang pengen kita bilang sekarang.
.
.
.
.
.
SHIT!!!!!Fani's Pov
"Kalo telat, image anak terajin yang gue dapet bakal ilang ini. Gimana yak? Kakak gue pada idiot semua emang." Gumam gue kesal.
"Eh ada nak Fani? Telat ya?" Kata bu Eni dengan lembut. Tumben, dia kan paling killer disini.
"Ahaha iya bu." Kata gue sambil tertawa garing.
"Oh telat ya? BERDIRI DI LAPANGAN SAMPAI JAM ISTIRAHAT!" Teriaknya sampai-sampai membuat rambut gue acak acakan karena deru napasnya yang mencapai 15 km.
Giva's Pov
"Duh gimana ini? Fani bangsat emang bikin kita semua telat!" Decak Giva.
"Giva kan?!" Kata seseorang tajam melebihi, tajamnya, silet. Duh korban silet gue.
Guepun memberhentikan langkah gue. Duh, nggak berani madep belakang ini.
"KARNA KAMU TELAT!! CABUTIN RUMPUT LIAR YANG UDAH TUMBUH DI TAMAN SEKOLAH. SEKARANG!!"
.
.
.
DOUBLE SHIT!!!!***
Giva's Pov
'Udah jam 2 siang. Harus jemput adek bangsat gue dulu lagi ini. Ah elah' Gumam gue malas.
Guepun menaiki mobil sembari menekan tombol telepon untuk nelpon sibangsat Dieva.
'Halo?' Kata Dieva lewat telpon.
"Woy! Gc keparkiran. Mau pulang gk lo?" Ucap gue sewot.
'Iya iya sabar. Ini gue lagi ngurusin para fans gue dulu. Tunggu, 10 menit lagi gue sampe sana!'
"Eh.. Lo.." Belom sempet gue bilang, dia udah matiin telfonnya duluan. Bangsat banget emang.
Karena males, gue pun menaruh kepala gue di stir sembari menutup mata. Gk lama, gue denger bunyi pintu mobil kebuka dan langsung ketutup. Ugh! Ternyata si bangsat atu.
"Ayo!" Kata dia polos.
Guepun menyalakan mesin mobilnya terlebih dahulu. Lalu, guepun menjalankan mobil ini menuju SMPnya Fani dan si kembar.
***
At Car
Author's POV
"Ini bau apaan sih? ! Bau banget!" Gerutu Nayla geram.
"Ini bau keringet kali Nel. Siapa nih yang abis mandi keringet? Jorok ih." Kata Dieva santai.
"Lo ya Fan?" Tanya Nayla sembari mengendus-endus tubuh Fani kayak anjing.
"Emang apa ya? Iya juga sih. Abisnya tadi gue disuruh bediri ditengah lapangan sampe istirahat. Panas lagi. Gara-gara kalian tau gue jadi telat." Kata Fani polos.
"What the?!! Jadi lo nyalahin kita?! Yang salah itu lo kocak!" Kata Nadira nggak terima.
"Tau! Kalo lo mandi nggak sampe 50 menit, kita semua gk bakalan telat!" Kata Giva sewot.
"Lagian juga, gk cuma lo doang kali yang dihukum. Gue juga!" Kata Nayla geram.
"Sama!" Kata Giva, Dieva, dan Nadira berbarengan.
"Yaudah kita sama." Kata Fani polos.
.
.
.
.
'Ini anak emang bener-bener minta dibacok nih kayaknya!' - Gumam Giva, Dieva, Nayla, dan Nadira.-------------------------------------------------------------
Don't Judge. Please Vote or Comment ok? Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Idiot Sisters
Humor"Adek-adek gue kenapa pada kayak tai semua ya?" - Giva. "Astaga punya sodara yang kelewat idiot itu susah ternyata." - Dieva. "Kenapa gue harus punya kembaran kayak dia ya tuhan?" - Nadira. "Aku mah terima takdir apa adanya." - Nayla. "Salah Fani a...