Part 3

3.1K 335 12
                                    

Giva's Pov

"EH BANTAL GUE!"

"MANA REMOT TVNYA GAES?!"

"DIEVA! KASUR GUE KENAPA BISA JADI KAYAK KUBURAN ONTA?!"

"ITU PUNYA GUE NAYLA!"

"WOY GOLOK MANA GOLOK?!!"

"GUE PITES JUGA PALALU NAD!"

Duh! Mulai deh adek-adek gue pada menggonggong ria. Harus gue kasih makan dulu nih biar berenti.

"WOY! BERISIK LO SEMUA! PUSING GUE!" Teriak gue frustasi.
.
.
.
Hening.
.
.
.
Nah gini kan enak.

"Kok sunyi?" Tanya Dieva dengan begonya.
"Gue ramein ya? HIAAAT!!!" Lanjutnya sembari memukul N2(Nadira dan Nayla) dan Fani dengan bantal.

"WOY ANJJ EMANG SI DIEVA! GUE BALES LO! CIAAT!" Sekarang si anjing atu, Fani.

"AAAA RAMBUT GUE!"

"GANTIAN WOY!!" Sekarang si kembar yang main jambak-jambakan.

Yah, mulai lagi dah si bangsat atu bikin ulah. Siapa lagi kalo bukan Dieva?!!

"LO SEMUA KALO GK BISA DIEM, GK AKAN GUE KASIH JATAH MAKAN MALEM!"

Seakan-akan ada yang menekan tombol pause setelah gue ngomong. Karena apa? Mereka semua jadi pada diem semua kayak patung. Ngajakin manequin challenge nih?

"Gitu kek!" Kata gue sewot.

***

At 19.30 Pm

"Lagi pada ngapain lo semua?" Tanya Dieva sembari duduk disofa sambil ngemil santai.

"Anda Kevo?" Tanya Nadira.

"Anda mau tau?" Tanya Nayla.

"Ini rahasia. Kalau mau tau, liat aja sendiri." Kata Fani dengan begonya yang sekarang lagi nulis apaan tau dibukunya.

"Lo gk belajar?" Tanya gue lebih ke Dieva yang sekarang lagi nonton tv.

"Ciee nanyain. Khawatir gue goblok ya? Tenang aja. Otak gue aman dan terkendali kok." Kata Dieva santai, pake banget.

"Huh! Ngomong ama bangsat kayak lo emang nyusahin. Bikin gue frustasi tiap hari." Kata gue pasrah.

"Pasrah aja atuh neng." Sekarang si curut atu, Nayla.

"Anda pasrah? Jika iya, liat kamera yang disana! Lambaikan tangannya, Bilang 'saya menyerah.'" Kata Nadira dengan otak kanannya.

"Korban film nih si Nadira." Sekarang giliran Fani yang ngomong.

"Eh, masa kemaren gue liat kupu-kupu. Tapi gede banget." Kata Dieva sok serius.

"Emang apa? Segede apa itu mbak?" Tanya Nayla.

"Ah, paling juga gk lebih dari telapak tangan gedenya." Kata Nadira santai.

"Dih. Kagak. Gedenya itu mungkin melebihi apa ya? Pokoknya gede dah. Warnanya coklat, punya paruh. Warna paruhnya kuning dah, kalo gk salah ya. Trus penglihatannya tajam. Sayapnya gede trus kuat. Masa makannya daging dah? Itu kupu-kupu jenis apa ya kira-kira?"
.
.
.
.
.
.
Satu kata yang pengen gue kasih buat Dieva.
.
.
.
.
Nggak cuma satu, banyak!
.
.
.
.
BEGO!!!!
.
.
.
.
GOVLOK!!!!
.
.
.
YA AMPUN GUE PUNYA ADEK KENAPA BISA SAMPE SEBANGSAT INI YA TUHAN!!!
.
.
.

"ITU NAMANYA ELANG, DIEVA!!!! BUKAN KUPU-KUPU!!!"

-------------------------------------------------------------

Kalo gk suka, jangan dibaca ya. Baca juga gk apa-apa sih. Jangan lupa vote ya. Jangan jadi silent readers. Thanks. Sorry kalo ada typo. Dan juga kata-katanya emang agak kasar. Sorry. Thanks.

5 Idiot SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang