11 to 12 January 1961

95 4 0
                                    



Jake melangkah setapak demi setapak menginjak aspal jalanan padang gurun California yang panas,sesekali remaja itu menyeka bulir-bulir keringat yang mengalir deras dari pori-pori kening maupun pelipisnya.Jake menahan beban ransel dipunggungnya,menatap lurus kedepan dengan nafas terengah-engah dan pandangan yang mulai kabur karena kelelahan.Sampai malam perjalanannya,Jake tidak melihat satupun kendaraan melintas di jalan itu,dia sangat bersyukur dapat menemukan sebuah motel pinggir jalan ditengah gurun.

Jake memasuki motel sederhana itu dan memesan sebuah kamar untuk bermalam sebelum melanjutkan perjalanan panjangnya.Ia membuka pakaiannya dan membiarkan dirinya shirtless hanya dengan celana boxer pendeknya.Jake menatap langit-langit kamar dengan tatapan mata yang kosong,ia memiringkan tubuhnya dan mengambil ponsel diatas nakas tepat disamping tempat tidurnya.Jake membuka galeri foto dan memandangi gambar dirinya dengan Emma yang sempat ia abadikan ketika berdua dengan sang gadis di lingkaran perputaran waktu.Seulas senyuman tipis terpatri di wajah lelahnya,bola mata biru muda milik remaja itu terfokus pada wajah manis sang gadis udara,Jake merindukan Emma saat ini.

Sang Adam bangun dari baringannya dan mengambil tas ransel,ia mengambil sebuah buku dan pena yang sengaja ia bawa dan menuliskan sesuatu

-> 11 January 2016 (07.47pm)

Saat ini,aku,Jake Portman sedang duduk diatas sebuah ranjang penginapan.
tadi siang,kuiringi langkahmu sampai ke akhir jalan.

Sungguh berat terasa menyadari semua,
Di saat terakhirku menatap wajah itu,terpejam kedua mata.
Tubuh ku terasa terbang selamanya.

Ingin rasanya ku mengejar dirimu.
Lalu,akan ku genggam erat tanganmu.
Sungguh aku tak bisa..

Setelah menulis tulisan pendek itu,Jake kembali berbaring dan menarik selimut,Ia mematikan lampu tidur untuk bersiap masuk alam mimpi,tempat dimana ia dapat bertemu dengan Emma walau hanya khayalan.

12 January 2016

Jake terbangun,ia membuka matanya cepat dan segera bersiap kembali melanjutkan perjalanannya,dengan semangat dan kekuatan cinta ia melangkahkan kakinya keluar dari motel setelah sebelumnya menikmati semangkuk bubur,sepotong roti sandwich dan segelas susu sebagai kekuatannya hari ini.

Jake berjalan disepanjang jalanan aspal beberapa kilometer sebelum akhirnya sebuah mobil bak terbuka melaju dibelakangnya,mendengar bunyi mesin kendaraan membuat Jake memutar tubuhnya dan melambaikan kedua tangannya tinggi keatas sebagai tanda meminta tumpangan,beruntung sang supir menghentikan laju mobil dan menatap Jake dari kaca jendela

"hei anak muda,apa yang kau lakukan ditengah padang panas ini?" tanya sang supir dengan tatapannya yang kebingungan karena melihat seorang remaja muda yang berusia belasan seperti seorang musafir.

Sopir itu adalah seorang laki-laki yang usinya sudah 30an dengan topi hitam berlambang tentara angkatan laut Amerika

"hei,aku butuh tumpangan untuk ke supermarket padang California,bisa kah?" Jake tidak mau basa-basi apalagi menjawab pertanyaan tidak penting dari sang supir

"oh itu masih jauh astaga,tentu kau bisa" sopir mobil itu mengangguk dan membuka pintu mobil bagian penumpang agar Jake dapat duduk disampingnya

Jake duduk disamping sang sopir dan menutup pintu mobil itu,setelahnya,mobil kembali melaju dengan kecepatan stabil

"jadi anak muda,apa kau melewati padang ini hanya untuk ke supermarket hm?" tanya sang sopir walau tatapannya sekarang serius memperhatikan jalan

"ah tentu saja tidak" Jake tersenyum tipis menanggapi pertanyaan sopir itu

"wah lalu? Apa alasan mu?" laki-laki itu mengerutkan keningnya

"ini soal cinta dan perasaan,pak,kau tidak akan mengerti" Jake menghela nafas dengan senyuman tipis

Sang sopir juga tersenyum dan mengangguk menanggapi perkataan Jake

"kadang cinta dimasa muda sangatlah memabukan,setidaknya aku pernah muda dan bertemu istriku di pangkalan militer,dia perawat yang sangat cantik. Aku bersyukur dipertemukan olehnya walaupun saat itu menyakitkan karena kaki ku harus patah"

"kau beruntung tuan,dipertemukan untuk disatukan,bagaimana rasanya jika kau bertemu dengan seorang gadis,lalu kau jatuh cinta padanya namun kenyataan berbeda dan mengharuskan kalian berpisah dan jika ingin bersatu,harus berjuang menghabiskan waktu dan peluh"

Sopir itu tertawa cukup keras membiarkan Jake kebingungan dengan sikap sang sopir

"Tuhan itu baik,ada banyak cara agar kau dapat bersatu dengan gadis pilihan mu,Dia ingin melihat sampai sekuat apa kau berjuang agar dapat bersama gadis itu,well aku yakin kau pasti akan bersedia berjuang untuknya jika gadis itu memang layak untuk diperjuangkan" ujar sang sopir yang akhirnya berhenti disebuah supermarket

"nah itu tujuan mu" sopir itu tersenyum

Jake mengalihkan tatapannya dari sang sopir dan melihat penuh bahagia supermarket dimana lingkaran waktu terdekat berada,ia langsung keluar dari mobil

"terima kasih atas tumpangannya,pak,terima kasih atas sarannya" ujar Jake dengan senyuman

"terima kasih sudah menjadi teman bicaraku,perjuangkan gadis mu" sopir itu mengedipkan salah satu matanya dan kembali memacu mobil.

Jake menghela nafas sambil menyipitkan mata menatap supermarket lalu melangkah menuju pintu masuk,kakek bilang bahwa lingkaran waktu bisa berada ditempat yang tidak lazim.Jake dapat merasakan ketika memasuki supermarket,lingkaran waktu itu berada di toilet,ia berjalan perlahan menuju toilet dan membuka pintu bewarna merah marun itu.Seketika semuanya hening,dan dengungan seperti ruang hampa udara di luar angkasa beberapa menit memenuhi dirinya. Saat itulah ia berada di tahun 1961.


Time and Love (Jacob and Emma)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang