Kembang api

472 36 5
                                    

Semuanya larut dalam pesta, menari layaknya mengelilingi api unggun di malam hari. Semuanya bergembira. Kecuali Montu dan teman-teman, mereka terlihat seperti tukang numpang makan yang hanya menghabiskan kue di pesta tanpa ikut rangkaian acaranya, mereka malah asyik bersantai di luar sambil mengobrol ditemani lassi dan samosa.

"Rohit, Keval, liat ini!" Montu mengeluarkan sebuah petasan dari dalam tasnya, jumlahnya ada sekitar 10 petasan.

"Waww, bos, kau sekarang sudah  menjadi pengusaha petasan!" Sambar Keval.

"Yoi....bos" Rohit ikut-ikutan.

"Dasar payah! Ini buka  untuk dijual! Dengar, ini adalah rencanaku. Kita akan menyalakan petasan ini di tengah tengah pesta. Petasan ini akan mengeluarkan asap dan bunyi yang bising. Kita taruh petasan petasan ini do setiap sudut di ruang pesta. Tentu saja pesta Anuskha akan berantakan dan dia akan dipermalukan dan menangis," Montu menjelaskan. 2 anak buahnya mengangguk mengerti. Senyum jahat pun mengembang di bibir mereka.

@@@@@

Nagada sang dhol baje

Dhol baje

Dahayn dhayn dum dum dhayn...

Kini  alunan musik pun menjadi lebih beat. Lagu Nagada Sang Dhol diputar.  Merekapun menari seperti dalam tarian garba. Terkadang mereka berputar membentuk suatu lingkaran besar atau menari berpasang-pasangan seperti layaknya garba. Anushka dan Dev pun juga sama, malah mereka yang menjadi pasangan utama di pesta ini.

Telolet....Telolet...

Hp Dev bergetar, raut wajah Dev pun mengkerut. Ini adalah pesan dari Pengarah Serial Dil, bapak Anant Kumar Thakur. Dev meminta maaf pada Anuskha karena ingin izin sementar. Dev menepi dan mengangkat teleponnya.

"Hello.. sir," Dev mencoba ramah pada pak Anant yang terkenal jutek itu.

"Tidak usah berbasa-basi!" Dev tersentak mendengar nada ucapan mr Anant yang sangat keras, ia pun menjauhkan sedikit telefon dari telinganya. Takut budek.

Mr Anant menyambung ucapannya, "bukankah sudah ku beri kau waktu 30 menit, kenapa kau sekarang jadi lupa waktu? Sudah 1 jam kau tidak kemari!!" Dev melihat jam tangannya, ia lupa waktu 1 jam. 'Ya tuhaan apa yang terjadi pada diriku?'

"Sebelumnya aku minta maaf, sir. Ada beberapa insiden di sini, di pesta ulang tahun temanku," Dev beralasan, wajahnya berkeringat.

"Baiklah, aku maafkan jika itu karena ada uzur dan insiden, tapi jika kelupaan ini karena dirimu sendiri, aku terpaksa akan membatalkan kontrak denganmu. Sebenarnya maksud awal aku meneleponmu adalah untuk memberitahu bahwa shooting hari ini ditunda sekitar 1 minggu  karena tokoh utama 2 kita, Arishfa khan kecelakaan tadi sore dan ada beberapa peralatan perfilman yang rusak saat dibawa memakai mobil Arishfa. Jadi kita memutuskan minggu ini untuk proses recording lagu-lagu di serial kita. Itu saja, salam untukmu."

Dev mematikan teleponnya. Sulit menerima bahwa rekan artisnya, Arishfa Khan kecelakaan. Ia berniat untuk membezuknya besok setelah pulang sekolah. Ia akan bersekolah di tempat yang baru besok karena sekolahnya yang baru lebih dekat dari lokasi shooting Dil daripada sekolahnya yang lama, lagi pula Dev sudah muak dengan sekokahnya yang lama karena banyak pembullyan di sana dan Drv pernah menjadi  salah satu korbannya.

"Dev!" Panggil Anushka disertai dengan lambaian tangan yang merupakan kode untuk berbaur dan kembali menari bersama. Dev membalas lambaian Anushka dan tersenyum. ia menghampiri Anuskha. namun, tiba-tiba ia mencium bau bau aneh, seperti bau asap.  ia mulai merasakan sesuatu di lengannya, rasanya panas dan agak perih. ia melihat ke arah lengannya.. ternyata tangannya sedikit terluka dan ada seperti bekas bahan bakar api di lengannya. Sesaat kemudian, listrik di rumah Dagli turun.

Asap-asap berwarna merah mengerubungi lokasi pesta, mereka yang ada di dalam segera ke luar karena asap yang beracun, sementara Dev joshi yang tangannya terluka masih di dalam.

"Uhuk...uhuk... aahhhh.." Dev merasa sulit bernafas, tangannya terasa sakit.

"Dev... Dev..." panggil seseorang, Dev mengenali siapa itu... " Anushka Sharma?"

Petasan itu sudah tidak ada, tetapi asap nya masih mengebul. Anuskha meraba-raba rumahnya karena gelap. Ia pun menemukan Dev yang payah di dalam sana, Anushka membopong Dev sampai ke luar dengan kepayahan tanpa melihat apapun.
"Dev, im sorry.." lirih Anuskha. Secara tak sengaja, Anu melirik ke arah lengan kanan Dev yang terdapat luka bakar. sementara itu Ayah Mahesh datang ke arah Anu dan menggantikan Anu untuk membopong Dev. beberapa orang datang ke rumah Anu untuk memadamkan api. syukurlah hanya terjadi kebakaran kecil, tidak ada api yang merambat. kecuali Dev, Anu tak bisa membiarkan Dev terluka. ia segera mencari minyak ikan dan segelas air di dapur rumahnya yang tak terkena petasan.

Anu memberikan air itu dan menunggakkannya ke mulut Dev. Dev menenggak sedikit demi sedikit air itu, terkadang ia merintih sakit ketika sentuhan tangan maa Asmitha yangberlumuran minyak ikan menyentuh kulit nya yang terluka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet FRIENDSHIP (Baalveer Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang