Adrian POV

99 4 5
                                    

Sejak pagi saat membangunkan elena aku benar benar tidak pernah berhenti gugup. Entah kenapa akhir akhir ini perasaanku seakan berbeda setiap kali melihat wanita itu. Dia biasa biasa saja dan sederhana tapi entahlah menurutku dia spesial sampai aku pun tak mengerti kenapa aku bisa menolak semua wanita cantik yg datang kepadaku hanya demi dia.
Pagi tadi aku memang sengaja membangunkannya telat karna ingin melihatnya terburu buru. Tentu saja aku menyebalkan menurutnya. Aku sedikit tersenyum melihat dia tidak seperti biasanya. Dia sedikit terlihat berantakan tapi entak kenapa hatiku tetap tidak bisa tenang saat berada didekatnya. Saat dimobilpun aku benar benar gugup sambpai mendiamkanya sepanjang perjalanan. Ingin sekali aku menggenggam tanganya tapi ah tentu saja aku tidak berani.
Saat aku sedang fokus dengan kertas kertas membosankan yg ada didepanku tiba tiba aku melihat lisa masu.
"Permisi pak, ada yg mencari anda".
Kulihat lisa masuk dengan elena. Ya wanita cantik dan sexy yg sedang berjalan kearahku ini adalah salah satu wanita yg menginginkanku. Tapi entah kenapa aku tidak bisa menaruh hatiku kepada wanita itu. Padahal elena adalah wanita sempurna menurutku.
"Honey .... I miss you so much". Sial kali ini elena memeluku tepat dihadapan lisa. Kulihat ekspresi lisa berubah seperti sedang kesal. Apa dia cemburu ? Ah mans mungkin seorang lisa cemburu padaku. Itu adalah salah satu hal yg mustahil. Untuk mengalihkan perhatianya akhirnya aku memberinya beberapa berkas yg tadi sedang aku periksa. Setelah lisa keluar aku mengalihkan perhatianku kepada elena. Untuk apa wanita ini kemari dan dengan lancangnya memeluk dan menciumku didepan lisa. Apa dia sudah gila.
"Untuk apa kamu kemari." Dengan kesalnya aku melepaskan pelukanya dan kembali tak menghiraukanya.
"Aku merindukanmu adrian". Sial ! Elena benar benar sial. Dia duduk dipangkuanku dan kembali memeluku.
Dengan kesalnya aku melepaskan pelukanya dan menyuruhnya bangkit dari duduknya.
"Aku sibuk elena"
"Tapi aku benar benar merindukamu, kamu selalu saja menghindariku. Makanya aku datang kemari".
"Dengar elena, aku tidak tertarik berdebat denganmu. Lebih baik kamu pergi sekarang". Saat aku ingin keluar meninggalkan elena tiba tiba kurasakan ada seseorang yg memeluku dari belakang. Sial ini adalah elena dia benar benar tidak menyerah untuk menggodaku. Bagaimanapun aku adalah laki laki jika terus begini aku benar benar akan tergoda olehnya.
"Elena sudahlah lepaskan aku".
Bukanya melepaskan dia bahkan malah mengubah pisisinya didepanku. Dengan posisi yg seperti ini aku bisa dengan jelas melihat lekukan tubuhnya. Sial !!!
" apa yg akan kamu lakukan".
"Aku akan membuatmu memikirkanku".
Sial dia bahkan menyentuh bibirku seperti wanita penggoda dengan jarinya. Mengeratkan tubuhnya ketubuhku sehingga kurasakan ada yang menegang dibawah sana. Aku adalah lelaki tulen jadi wajar jika seperti ini. Dengan wanita yg setengah telanjang yg sedang menggodaku. Tentu saja aku akan tergoda.
Tiba tiba kurasakan ada sesuatu yg lembut mendarat dibibirku. Sial dia menciumku. Mungkin aku gila sekarang karna membalas ciumanya. Dia benar benar ahli dalam hal ini. Dia melumatku dengan lembut tanpa sadar aku sudah merabakan tanganku disekujur punggungnya. Melumat bibirnya penuh gairah. "Shitt!!"
Tiba tiba terbayang wajah lisa melintas difikiranku dan seketika itu juga akupun melepaskan aksi cumbuku dengan elena.
"Lebih baik kau keluar sekarang ". Perintahku dengan gusar sambil merapikan pakaianku yg sedikit berantakan.
"Kenapa sayang, kamu menikmatinya.
"Kubilang keluar. Kau dengar atau tidak!" Kali ini aku berteriak.
"Baiklah aku akan pergi".
Elena pun keluar ruangan dengan kesalnya. Dan aku tidak melihat sedikitpun kearah nya. Aku mengusap frustasi wajahku. Astaga bisa bisanya aku tergoda dengan wanita jalang itu. Untung saja lisa tidak melihat, bisa bisa dia tidak akan mau bertemu denganku lagi nanti.
****







Yah jadilah rasa penasaran kita semua sudah terbalaskan lewat chapter ini

Akhirnya misteri perasaan abang adrian ketauan juga ..

Seneng kan pasti yaudah deh yuk tunggu terus kelanjutanya ya

Kisshug dari author

He is my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang