Beautiful Night

241 0 0
                                    

Adrian membawaku kesebuah jembatan kayu ditengah taman yang menampakan nuansa romantis dan tenang. Cocok sekali untuk meredam kekesalanku tadi yang belum sempat menghilang karena ulah dari si botak tua bangka  klien adrian.

Kurasakan lengan kekar adrian melingkari perutku, menyandarkan dagunya pada pundak kiri ku. Mendapat perlakuan tiba tiba seperti itu membuatku sedikit gugup.

Namun, tanganku turut mendarat diatas telapak yang terasa sedikit kasar itu. Menikmati kenyamanan dan kehangatan yang adrian berikan. Ya, ini benar-benar nyaman, dan aku suka aroma dari tubuhnya yang sangat khas, aroma yang maskulin.

"Apa kau menyukainya sayang?" Suaranya benar benar menggoda ditelingaku. Sial!!

"Hmmmm." hanya seperti itu aku menjawabnya. Aku tidak tau perasaan apa ini. Tapi kedekatan kami benar benar mempengaruhi ku, membangkitkan sesuatu yang telah lama tidak pernah terbangunkan.

"Aku senang kau menyukainya." Adrian semakin mengeratkan pelukanya padaku.

"adrian dari mana kau tau tempat seindah ini, baru kali ini kau mengajaku ke tempat seperti ini?" Ya, kami memang sudah lama bersahabat tapi adrian tak pernah sekalipun membawaku ketempat indah ini.

"dulu, mommy sering mengajaku ketempat ini. Aku memang sengaja tidak mengajakmu kemari, karna aku berniat membawamu ketika kita sudah memiliki sebuah hubungan yang pasti." Tuturnya masih dengan memeluku erat.

"Apa kau juga menyukai tempat ini?"

"Tidak." Jawabnya cepat.

Sontak jawabanya itu membuatku  sedikit tak mengerti. "Lalu ?"

"Aku hanya menyukaimu." Jawabnya dengan mengecup pipiku.

Sial! Perlakuanya itu membuatku kehabisan kata kata. Aku sedikit menyunggingkan senyum malu malu, astaga...ada apa dengan pria dibekang ku ini, kurasakan wajahku memanas seketika itu juga.

"Dasar penggoda!"

"Dan aku suka menggoda wanita yang ada dalam pelukanku saat ini, hanya kau."

Sekali lagi dia membuatku kehabisan kata kata. Ingin sekali aku terbang saja. Sial sejak kapan dia berubah jadi pria penggoda seperti ini. Tapi aku menyukainya.

Adrian membalikan tubuhku menghadapnya, menangkup pipiku dan mengusapnya dengan lembut. Adrian menatapku dengan tatapan tak terbacanya. Apa yang akan dia lakukan?

Sebelah tanganya sudah melingkar sempurna dipinggangku, menariku menghilangkan jarak diantara kami, dan perlahan wajahnya semakin dekat membuatku sangat gugup. Sial!!

"Apa aku boleh menciumu?" suara yang sangat pelan membuat bulu kuduku merinding. Sial! Bibirnya sudah sangat dekat dengan bibirku. Kenapa dia harus bertanya terlebih dahulu. Membuatku malu saja, sial!!

Aku hanya mengaguk malu dan juga pasrah. Ya, sebenarnya aku juga menginginkanya. Menginginkan perlakuan lembut dan penuh kasih sayang darinya.

Detik kemudian kurasakan benda basah dan hangat menyentuh bibir mungilku. Melumatnya dengan penuh kelembutan dan kerinduan. Sangat hangat, adrian seolah olah sangat menikmati bibirku. Sesekali aku mendengar desahan kecil yang keluar dari sela sela ciuman kami.

Aku terbuai dengan kelembutan yang adrian berikan. Aku membalas lumatanya. Bermain-main dengan lidahnya, membuatku mengerang nikmat. Tanpa sadar aku sudah mengalungkan kedua tanganku dileher jenjang milik adrian. Kurasakan tangan kekar itu sudah mulai meraba setiap inci dari tubuhku dan terhenti disuatu tempat yaitu dadaku.

Aku semakin gila saat dia menyentuh dadaku. Mencumbu setiap inci dari leher jenjangku dan sesekali menggigit penuh gairah. Sial aku tidak bisa menahan diri.

He is my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang