"Ihh.. Kasian di cuekkin:v tadi juga, dia nggak senyum ke lo Joya nggak usah gr deh" lagi lagi ejekan Friska tak dihiraukan.
"Ternyata dia senyum buat kak Reina? Terus dia nggak nerima salaman dari gue?? Nggak, nggak bisa enak aja kak Reina duluan sahabatnya dilupain" batin Joya mulai mengoceh.
Tak butuh waktu lama, ia naik dua bangku dan mendengar gombalan Raka untuk kak Reina.
"Kak jangan dengerin gombalan dia, basi banget modus mulu" ucap Joya. Ia juga berusaha tersenyum. Walau terasa pedih.
Pedih? Apaan pedih kayak kena air panas aja pedih. Oke next...
"Apaan sih lu Joy ganggu aja udah sana" orang tersebut menggerakkan tangannya serasa mengusir Joya.
"Oh gitu, kemaren lo nyuruh gue sama Friska nonton lo supaya semangat terus menang, sekarang lo ngusir. Terserah deh, awas lo.."
Joya langsung pergi dari tempat ia mengomeli Raka dan di ikuti oleh Friska.
Setelah delapan langkah ia berhenti. Ia melirik dari sudut matanya dan mendapati Raka yang tak peduli dengan kepergiannya.
"Gitu ya namanya sahabat cowok, gilirian dapet cewek aja yang sini di lupain gila!" keluh Joya pada Friska.
"Emang, lo juga sahabat ya sahabat nggak pakek suka juga, gini kan jadinya. Bakalan sering ribut gara gara lo cemburu" nasehat Friska di terima dengan baik oleh senyuman Joya.
Terbesit di pikirannya untuk nekat akan bersikap cuek selama beberapa hari.
Sekarang mereka sedang berjalan menuju parkiran dan memutuskan untuk langsung pulang.
Suara gemuruh hujan membuat mereka buru buru mecari motornya.
Kepala Joya bergerak cepat ke kanan dan ke kiri. Lalu mereka menemukan sepeda motornya yang terselip.
Untungnya butiran air itu belum menetes, masih termendung disana.
Air itu menetes ketika mereka telah sampai di rumah masing masing.
Sesampainya di rumah, Joya membasuh muka, kaki dan menggosok gigi lalu tidur.
▪▪▪
Pagi ini Joya sengaja datang pagi karena harus melakukan sesuatu yang paling ia nggak suka yaitu piket kelas.
Joya memasuki lapangan tengah sekolah dan hampir menginjakkan kakinya di anak tangga pertama.
Tetapi ada yang membuatnya diam dan menurunkan kaki yang akan melangkah naik itu.
Ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang.
Saat Joya menoleh, ia menemukan sosok asing yang tak dikenalnya.
Halo readers ini next part, sengaja aku upload pas tanggal 16 desember seperti ultahnya dia:v upss..:v
Vommentnya jangan lupa readerss, menerima saran :)
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Teen FictionMemang benar tak ada alasan yang tepat untuk jatuh hati. Terkadang bisa saja dengan mudah kita mencintai orang yang baru kita kenal, orang yang pertama kali kita temui. Cinta memang aneh, ia tak mengenal segalanya.