Chapter 5

13 0 0
                                    

'Buset apaan si lo teriak tiba-tiba. Dikuping gua lagi, dah tau suaranya kayak toa juga, ga sadar diri' jawabnya bete sambing mengusap-usap telinganya yang mungkin pengang karna teriakan ku tadi. Hehehe maafkan aku husein.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, besok aku dan husein akan wisuda dan lulus SMP ini. Aku sangat menanti-nanti hari itu, tetapi aku juga sangat sedih karna sehari setelahnya husein akan berangkat ke belanda bersama keluarganya.

'Eh gua ga sabar deh besok' ucap husein memulai pembicaraan,
'Hehe gua juga, tapi gua takut' ucapku sambil menundukkan kepala.
'Hah? Takut apaan lo? Gaada setan kok nanti waktu wisuda'
'Ish bukan itu huseinn, gua takut lo pergi' jawabku lemas
'Nih dengerin gua ya, lo itu cantik, pinter, baik mana ada si yang ga mau temenan sama lo? Gua aja beruntung bisa sahabatan sama lo, gua yakin nanti di SMA lo bakal ketemu sama orang yang bisa temenin lo setiap saat, gua yakin itu' jelas husein yang mencoba meyakinkanku.
'Iya tapi gua kan orangnya ga gampang berteman gitu' balasku yang masih tetap tidak yakin.
'Gua yakin, tuhan pasti bakal temenuin lo sama orang yang sayang sama lo, dengan apapun caranya itu' ucap husein meyakinkan lagi.
'Tapi gua sayang sama lo sein' jawabku yang mungkin tak sadar karna terbawa suasana.
'Gua jauh lebih sayang sama lo fris' ucap husein lembut sambil merangkul bahuku.
'Yaudah pulang yuk? Udah malem nih' lanjut husein.

Malam itu, aku tak bisa tidur, aku terlalu takut husein pergi, tapi harus bagaimana lagi, biarlah semua berjalan sesuai alurnya...

Mentari menyambutku dibalik jendela kamarku, ya hari ini hari yang sangat bahagia sekali, untukku dan semua teman-temanku, karna sebentar lagi kita akan segera lulus. Aku segera lari menuju kamar mandi, setelah itu aku memakai kebaya putih dan rok batik beserta hiasan rambut yang melengkapi penampilanku. Tak lama, suara klakson mobil pun terdengar dari kamarku, aku segera menuruni tangga dan pamit kepada mama.

Hari ini aku melihat husein sangat berbeda dari sebelumnya, jauh lebih berwibawa dan tampan. Tanpa sadar aku memperhatikannya terus-menerus sampai akhirnya suara husein pun keluar.
'Duh kalo diliatin terus-terusan kayak gini sih bisa-bisa nabrak nih mobil'
'HEH APAANDAH LO, SIAPA YANG LIATIN LO, GEER AMAT' teriak ku karna shock melihat perilaku sahabatnya ini. Husein benar-benar hampir menabrakan mobilnya ke arah trotoar. Aku hanya melirik husein yang sedari tadi tertawa melihat reaksiku.
'Sudah sampai tuan putri' ucap husein seperti layaknya seorang satpam. Aku yang sedari tadi hanya bermain hp yang sebenarnya hanya menyibukkan diri agar husein tak membuatku malu tak sadar kalau mereka sudah sampai di gedung tempat acaranya.
'Terima kasih satpam' balasku sambil melemparkan senyum dan dibalas oleh gerutuan dari husein.

Hampir 2 jam kita melaksanakan wisuda, dan akhirnya pun selesai. Banyak teman-teman yang mengabadikannya dengan berfoto-foto, tetapi beda halnya dengan aku yang ingin sekali mengajak husein ke suatu tempat untuk bermain terakhir kalinya bersamanya. Aku hanya ingin menghabiskan waktu ku seharian ini hanya bersama husein sebelum husein benar-benar meninggalkan ku sangat jauh dan tak kan pernah kembali.

Aku bahagia sekali atau mungkin ini adalah hari terbahagia dalam hidupku, seharian bersama husein, ya itulah mimpiku, walau setiap hari kita selalu bersama, tetapi malam ini adalah malam paling bahagia ku bersama husein, entah karena apa, aku merasa malam ini jauh lebih berbeda dari malam biasanya. Aku benar-benar ingin menghentikan waktu, berharap aku bisa mengulang semuanya, mengulang masa dimana aku dan husein di pertemukan melalui hal yang sangat bodoh. Tetapi aku senang bisa bersahabat dengan orang sepertinya, yang mengerti segala keinginanku dimana orang-orang tak bisa mengerti ku. Aku hanya takut tak bisa bertemu orang yang sama dengan dia, yang bisa mengerti aku, karna aku berbeda dengan yang lain. Namun, apa daya  aku tak bisa menghentikan waktu ini, waktu dimana aku bahagia, kesal dam sedih yang aku lewati bersama husein, ya sahabatku sendiri. Menurutku sampai saat ini tidak ada orang sepertinya, yang memberi motivasi agar aku tetap semangat menjalani hidup disaat orang lain merendahkan ku. Aku hanya takut itu husein..

Tak henti-hentinya aku mencurah kan isi semua perasaanku, tetapi Aku hanya seorang pencundang, yang tak berani mengungkapkan semua perasaanku pada husein, walau aku tau husein memiliki rasa yang sama denganku. Malam itu ia mengungkapkan semua perasaannya padaku dan bodohnya aku hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.

Waktu terasa cepat, sampai pada hari ini husein akan pergi ke belanda bersama keluarganya. Tak ingin melewatkan kesempatan ini, pagi-pagi buta aku sudah bersiap diri untuk segera ke bandara bersama mama hanya untuk melihat husein untuk yang terakhir kalinya.
Sesampainya aku di bandara, aku melihat husein sedang duduk menunggu pesawat yang akan membawanya pergi ke belanda.
'HUSEINNNNNNNN' teriak ku dari kejauhan begitu melihat husein di depan mata.
'Eh buset dah selo aja neng, babang disini kok' ucapnya sambil menepuk-nepukkan dadanya.
Aku pun segera berlari mendekatinya
'Ew apaan si lo jijik'
'Ohh begitu, ya sudah daku pergi dulu yaaa, daaahhhh'
'Ehh ehh apaansi lo jahat banget, udah baik-baik sahabat lo ini mau dateng kesini' ucapku berbohong.
'Yeuu tinggal bilang kangen aja susah banget si lo'
'Hehehehe' ucapku sambil menggarukan kepala yang tak gatal
'Nih, 2 menit lagi gua mau ke pesawat, gua cuma pengen bilang, jaga diri lo baik baik ya, jangan nakal-nakal sama cowo, gua sayang banget sama lo kodok:)' ucapnya sambil mencubit pipiku, sumpah ga boong, cubitannya sakit banget parah.
'ISH SAKIT TAUU' ucapku marah sambil mengusap pipiku yang merah.
'HAHAHA DADAH TUAN PUTRI KODOK KU' teriaknya sambil berlari meninggalkan ku karna sebentar lagi pesawatnya akan landing.
Tak sempat aku berbicara padanya. Ia lari begitu saja, aku melihatnya sampai akhirnya ia menghilang diantara banyaknya kerumunan orang-orang.
Aku menangis sambil memeluk mama karna untuk yang pertama kalinya aku ditinggal orang yang aku sayang walau itu tak menyakitkan tetapi itu sangat dalam bagiku. Selamat bersenang-senang disana sahabatku, aku disini akan mengingat mu dan memulai kehidupan baru tanpamu, aku harap disana kau tak lupa dengan sahabatmu ini ya...








HAI READERS, KEEP VOTE YA! CERITANYA AKAN MULAI LEBIH MENDRAMA DI AKHIR CERTIA😂😂
:D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deril's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang