1.

90 17 18
                                    


Setetes air jatuh mengenai seragam sang gadis. Disusul dengan tetesan air lainya.

Ia percepat langkahnya menuju sebuah toko. Berteduh sejenak dikala hujan yang baru saja melanda Kota Seoul hari ini.

Diulurkan nya tangan kanan itu. Merasakan tetesan air hujan pagi ini. Dingin, namun entah mengapa hujan bisa menenangkan hati nya.

Belum lagi saat dimana petrikor itu menguar memenuhi indra penciuman nya. Rasanya sangat menyenangkan pula menenangkan.

Udara dingin semakin menusuki badan nya meskipun ia memakai jaket yang lumayan tebal.

Terlalu asik dengan pikiran nya sendiri, ia tersadar saat arloji nya menampilkan jarum pendek yang mengarah ke angka 6.

Dengan segera ia mengambil sebuah payung kecil dari dalam tas nya itu, membukanya, lalu berjalan dengan cepat meninggalkan toko tempat ia berteduh.

****

"KYAAA!"

"Oppa! Apa kau kehujanan? ini minuman hangat untukmu!"

"Oppa! Aku membawakanmu handuk!"

"Payung ini untukmu,Oppa!"

"Kau sangat tampan Oppa!"

"Kyaa! Oppa saranghae!"

Setidaknya itulah beberapa teriakan yang Hyejin dengar pagi ini saat tiba di sekolah.

Hebat bukan? ia baru saja tiba di gerbang sekolah namun teriakan-teriakan gila itu sudah terdengar.

Netranya tertuju pada pintu utama sekolah. sangat ramai dengan gadis-gadis yang kebanyakan adalah adik kelasnya.

Mengerumuni seorang namja yang baru saja keluar dari mobil Ferrari berwarna hitam itu.

Namja dengan rambut berwarna coklat tua, menggunakan seragam yang tak ia kancingkan disertai dengan kaos oblong hitam polos.

Hyejin mengangkat kedua bahunya malas. Kemudian ia menggerakan kedua tungkainya menuju kelas 2-1. Setelah meletakan tasnya, ia pun berjalan menuju rooftop.

Jika kalian bertanya mengapa Hyejin tidak berkumpul dengan teman-teman nya atau hanya segenap mengobrol dengan teman nya di koridor, jawabanya adalah ia tidak punya.

Untuk apa ia mempunyai seonggok makhluk bernotabane 'Teman' bila akhirnya mereka hanya akan datang padamu disaat mereka butuh dan pergi menjauhi mu disaat tak butuh?

saat kau mempunyai sesuatu yang dia perlukan. Kau akan disanjung oleh nya. Bila kau sudah tak diperlukan, kau akan dibuang.

Dunia itu kejam. Seperti rantai makanan. Antara makan dan dimakan.

Kau harus memiliki sesuatu yang tidak mereka punyai untuk berada di piramida teratas.

Waktu nya terlalu berharga untuk ia habiskan dengan melakukan hal sejenis itu.

Hujan sudah reda sejak 20 menit yang lalu. Berdiri di samping pagar pembatas rooftop membuat hyejin otomatis mendongak kan kepalanya.

menikmati udara pagi hari di kota seoul membuatnya tenang, suara burung berkicau menambahkan suasana di rooftop menjadi ketenangan yang sempurna.

BAM!

"Bajingan! Kapan mereka akan berhenti seperti itu"

Hyejin sedikit terkejut karena pintu rooftop yang tiba tiba terbuka dan kembali tertutup dengan cepat.

Bisa ia lihat seorang namja sedang membungkuk kan badan nya sambil memegangi kedua lututnya dengan napas yang terengah-engah.

"Sial" Kagetnya saat melihat hyejin sedang menatapnya dengan aneh.

"Siapa kau? Apa kau salah satu dari mereka?" Ucapnya dengan penuh selidik.

Mereka?

"Fans-ku" ucapnya paham akan apa yang Hyejin pikirkan.

"Aku?"

"Ya kau! Siapa kau?"

"Hey jawab!" Ucapnya dengan badan yang sudah bersiap untuk-

kabur?

"Rendah sekali seperti nya jika aku menjadi salah satu dari mereka." Ucap Hyejin datar sambil memandangi lingkungan sekolah dari atas sini.

Bisa ia lihat raut wajah lelaki itu terkejut akan ucapan nya. Namun itu tak berlangsung lama.

"Apa yang kau bilang barusan?"

"Apakah kau tuli? Sayang sekali di umur semuda ini telinga mu sudah tidak berfungsi dengan baik." Bisa Hyejin dengar lelaki itu mendecih.

Kedua tungkainya melangkah mendekatinya. Menyudutkan nya pada pembatas pagar rooftop.

Kedua tangannya mengunci tubuh Hyejin. Tatapan tajam nya menusuk langsung kedalam bola mata Hyejin.

Kepalanya bergerak mendekat lalu berhenti di telinga kirinya. "Jaga ucapan mu nona. Kau telah bersikap tidak sopan pada ku."

"Aku bisa saja mengeluarkanmu dari sekolah ini dengan mudah nya" Ucapnya tersenyum sinis.

SRAT!

Hyejin menginjak kaki pria itu dengan sangat keras.

"Shit! Apa yang kau lakukan!?" Dia merenggangkan kuncian nya dan refleks memegang kaki kirinya.

"Hanya karena kau di dambakan banyak orang, bukan berarti kau bisa bertingkah seenak nya begitu saja." Kedua alis lelaki itu bertaut, netra nya mulai menajam pada Hyejin.

"Apa yang sebenarnya mereka dambakan dari orang bodoh seperti mu?"

"Ah benar rupanya. Uang memang membutakan segalanya. Bahkan pahlawan tanpa tanda jasa sekalipun."

Hyejin berjalan menuju pintu keluar rooftop. Melewati tatapan menyalang dari lelaki itu.

waktu baru menunjukan pukul 6.30 tapi Mood nya sudah hilang begitu saja.

Sial sekali.

*******

Taehyung POV

BAM!

Suara pintu rooftop yang menutup membuyarkan lamunanku.

Untuk pertama kalinya ada seorang gadis yang meperlakukan ku seperti itu.

Sialan!

kubuka pintu rooftop. Bisa kulihat gadis itu akan berbelok menuju daerah kelas 2.

Kedua tungkai ku bergegas menuruni tangga dengan cepat. Bisa kulihat gadis itu berjalan masuk ke kelas 2-1.

Kelas 2-1? Bukankah itu kelas untuk anak yang berprestasi? Bahkan untuk bisa bergabung dalam kelas itu saja sangat susah untuk ku lalui.

Sebentar, mengapa saat gadis itu hendak memasuki kelas nya segerombolan siswi yang berada di pintu kelas itu pun menyingkir.

Tatapan mereka juga berbeda terhadap nya. Tatapan iri dan kagum. Ekspresi gadis itu tak berubah, tetap dingin seperti tadi.

Entah mengapa Jiwa adrenalin ku meningkat. Bisa kurasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasa nya.

Aku ingin tau, apa yang akan terjadi bila aku menganggu nya.

Menarik sekali.

TBC
________________________________________

Hola! Dont forget to vote & comment yaa. Thank you!❤

Meet You | KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang