3.

45 13 13
                                    

Gila.

Ini gila.

Kau bodoh Hyejin!

Bagaimana bisa sekarang ia berada di apartement Taehyung?

Memegang secangkir teh hangat sembari mendudukan tubuh nya di sofa. Sudah 20 menit sejak Hyejin memasuki ruangan ini, hujan mulai mereda.

Semua ini berkat otak bodoh nya yang tidak bisa berpikir 20 menit yang lalu. Sungguh, Hyejin benar-benar menyesali keputusan nya hari ini.

Canggung, ini sangat canggung! Bisa ia lihat Lelaki berambut cokelat tua itu sedang duduk di hadapan nya, memainkan ponsel nya. Demi apapun Hyejin ingin keluar dari ruangan ini secepat nya.

Apakah ia harus berpamitan pada lelaki itu tanpa menatap nya? mengucapkan terima kasih lalu pergi? Atau lompat keluar jendela tanpa sepengetahuan lelaki itu?

Oke oke, yang terakhir bukanlah ide yang bagus. Sangat buruk malah. Hyejin tak akan melakukan itu. Ia masih waras.

Ctik!

"Hey" Hyejin tersadar dari lamunan nya saat Taehyung menjentikkan jarinya.

"Kau melamun" dia mendekatkan wajah nya pada Hyejin.

Oh ayolah.

Apa-apaan pria ini.

"Singkirkan wajahmu dari wajahku" ucap Hyejin. Taehyung menjauhkan mukanya dari wajah Hyejin dengan sebelah alis terangkat.

"Hey nona, bersikap sopan lah padaku sedikit. Lihat siapa yang sudah menolongmu tadi dan juga-"

"Aku tak memintamu menolongku."

"Huh?"

"Lagipula kau tidak membiarkanku pergi karena kau tak ingin kehilangan image-mu itu bukan?"

Tingtong!

Seakan bunyi bel cerdas cermat yang menandakan jawaban benar, Taehyung membisu. Apa yang hyejin bilang saat ini merupakan 100% fakta.

Ia tak akan mungkin meninggalkan gadis itu sendirian dengan kondisi yang cukup mengenaskan di taman seperti ini tadi.

Apalagi jika beberapa ahjumma dan segerombolan siswi melihat nya melakukan hal itu.

Taehyung tak akan melakukan nya. Kecuali jika ia tak waras. Maka tak segan-segan para ahjumma itu akan mengeroyok nya.

Membayangkan nya saja membuat diri nya bergidik.

Hyejin melirik arloji yang melingkar di tangan kiri nya, meletakan cangkir teh diatas meja lalu bangkit dari sofa.

"Hujan sudah mulai reda, aku akan pergi. Terimakasih untuk teh hangat dan tumpangan nya." Setelah mengatakan itu, ia berjalan menuju pintu depan.

"Jung Hyejin" terkejut, Langkah Hyejin terhenti. Dia pun berbalik.

"Bagaimana bisa kau tau namaku?" Kedua alis Hyejin bertaut.

"Bagaimana bisa aku melupakan nama calon targetku?"

salah satu alis Hyejin terangkat.

"Maksudmu?"

Lelaki itu berjalan mendekati Hyejin. Menyudutkan nya pada pintu utama ruangan itu. Kemudian mendekatkan wajah nya pada telinga kanan Hyejin.

"Kau dingin"

"Seperti es" Taehyung mendaratkan tangan kanan nya pada tembok di sebelah kiri gadis itu. Ia mengurung nya.

"Padat dan kokoh juga menawan" Kini, Netra keduanya bertemu. Hal itu membuat napas Hyejin tercekat.

Meet You | KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang