BELIEVE ME *Part 5*

1K 46 1
                                    

part sebelumnya :

“Gue anterin Yuk”
“Nggak ngerepotin nih kak?”
“Santai aja lagi, mau nggak?” ajak Alvin.
“Iya deh” Via dan Alvin berjalan beriringan.
“Ayo naik” suruh Alvin, Via langsung naik.
“Pegangan ya”
“Tapi kak” Via ragu.
“Dari pada gue di suruh tanggung jawab ortu loe gara-gara loe jatuh” Alvin menarik tangan Via dan dilingkarkan pada pinggangnya *So Sweet kan :p*
‘Jantung gue kenapa nih, dag dig dug kaya gini. Serasa mau copot aja’ batin Via.

part 5 :

Ify menghempaskan dirinya ke ranjang kesayangannya sesampainya di rumah, matanya menerawang ke kejadian beberapa jam yang lalu. Sedang asik-asiknya menerawang, Ify mendengar suara pintu yang di ketuk.
Tok..Tok…Tok
“Fy, Kakak boleh masuk nggak?” terdengar suara Iel setelah mengetuk pintu.
“Masuk aja Kak, nggak Ify kunci kok” sahut Ify. Iel membuka pintu dan menghampiri adiknya.
“Lagi ngapain Fy? Kakak ganggu kamu nggak?” tanya Iel, Ify tersenyum dan menggeleng.
“Fy…” Iel membuka suara setelah beberapa saat tercipta keheningan.
“Iya Kak?” Ify menatap Gabriel.
“Sebenernya tadi gimana sih sampe ada yang ngunciin kamu di gudang?” Iel menatap Ify lekat-lekat.
“Ify.. Ify tadi cuma…” Ify menundukkan kepalanya, menghindari tatapan tajam dari Gabriel.
“Please Fy, kali ini.. aja, Kakak minta kamu jujur ama Kak Iel” pinta Iel. Ify menghela nafas sesaat kemudian mencari-cari sesuatu dari dalam tasnya. Iel mengerutkan keningnya saat Ify menyodorkan dua lembar kertas, dan matanya terbelalak saat membaca tulisan di kertas tersebut, Iel lalu menatap Ify.
“Ify nggak tau itu dari siapa” jawab Ify seolah tau apa yang dipikiran kakaknya, di usapnya lembut rambut adiknya.
“Maaf ya Fy, Kak Iel belum bisa jagain kamu. Tapi Kakak janji ini yang terakhir kalinya kamu dijahilin kaya’ gini, kamu mau ma’afin Kakak kan Fy?” tanya Iel.
“Kakak nggak perlu minta maaf, kan kakak nggak salah. Ify aja yang kurang hati-hati” Ify memeluk Gabriel.
“Fy, kertas ini boleh buat kakak nggak?” pertanyaan Iel tadi emmbuat Ify melepaskan pelukannya.
“Buat apa Kak?” tanya Ify sedikit heran.
“Siapa tau kakak bisa cari pelakunya” Ify hendak protes, tapi Iel menatap tajam Ify dan menggelengkan kepalanya.
“Sekarang Ify istirahat aja ya, Kakak mau keluar bentar ada urusan ma temen kakak”
“Iya Kak” Gabriel tersenyum dan menutup pintu kamar Ify. Gabriel mengetik sebuah sms seteleh mengirimnya, dia langsung mengambil jaket dan kunci motornya di kamar.
-------------------------------------
To : Rio
Yo, tlng kbri yg lain sruh k tmn sklh skrng.
Ad hal pnting.
-------------------------------------
“Dev, jagain Ify. Gue mau keluar bentar” kata Iel saat berpapasan dengan Deva di tangga.
“Loe mau kemana?” tanya Deva.
“Ntar gue certain” Iel langsung mengambil motornya di garasi.

####

            Gabriel langsung menuju taman sekolah begitu sampai di lingkungan sekolah. Dilihatnya keadaan sekolahnya yang sepi, tapi dari kejauhan Iel melihat seorang cewek duduk di kursi taman sambil sesekali melirik jam tangannya.
“Shill, elo dah lama? Yang lain kemana?” tanya Iel setelah berada di depan cewek itu yang tak lain adalah Shilla.
“Eh Kak Iel? Kapan datang?” Shilla langsung membekap mulutnya sendiri saat mengucapkan pertanyaan itu, sedangkan Iel hanya terkekeh.
“Baru aja, yang lain belom kesini ya?” Iel mengulangi pertanyaannya.
“Nggak tau nih Kak, dari tadi gue sendirian” jawab Shilla.
“Kok tumben sendiri? Via ama Agni mana?” tanya Iel.
“Tadi sih udah gue telfon Kak, tapi bilangnya mau berangkat sendiri-sendiri aja” Gabriel mengangguk-angguk saat mendengar penjelasan Shilla.
“Eh Shill, loe tau nggak di sekolah ini siapa yang nggak suka ama Ify?” Gabriel langsung menatap Shilla, Shilla yang ditatap seperti itu langsung salting.
‘Cewek ini lucu juga’ batin Iel.
“Engg.. setau gue sih nggak ada kak yang secara langsung bilang nggak suka. Tapi ada juga yang sirik ama Ify gara-gara dia selalu bersama Kak Iel dan yang lain, mereka belum tau kalo Ify itu adek Kak Iel” jelas Shilla.
“Serius Shill?” Iel meminta kepastian.
“Iya, contohnya aja Kak Zevana sama Kak Angel yang dulu bikin tangan Ify luka itu. Dia bilang dia nggak suka suka karna Ify dikira keganjenan ama Kak Iel, Kak Zevana bilang Kak Iel itu miliknya” nada bicara Shilla terlihat ketus saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
“Emang bener ya Kak? Kak Zevana itu pacar Kakak?” Shilla membekap mulutnya kembali saat pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutnya.
‘Bego banget sih gue tanya kaya gitu ke Kak Iel, ni mulut juga kenapa nggak bisa ngerem dikit sih’ Shilla merutuki kebodohannya. Iel menoleh ke arah Shilla yang saat ini tengah menundukkan kepalanya, menyembunyikan pipinya yang sudah semerah tomat.
“Dia cuma temen sekelas aja kok Shill, gue nggak punya pacar, jadi kalo ada yang ngaku-ngaku jadi pacar gue nggak usah dipercaya deh, itu pasti bohong” Shilla reflex menoleh ke arah Iel yang saat ini tengah tersenyum kepadanya.
“Eng.. yang lain kemana ya Kak? Kok belum pada dateng” Shilla mengalihkan pembicaraan.
“Iya nih, gue coba sms dulu ya” Shilla mengangguk.

BELIEVE ME [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang