BELIEVE ME ¤Part 12¤

1.3K 57 18
                                    

Part 12 :

Keesokan harinya di rumah DeFyEl, pagi-pagi sekali Ify sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk CRAG dan DeRayZy. Setelah dirasanya cukup, Ify menuju kamar kakak  dan adiknya yang masih tertutup rapat.

‘Tumben banget Kak Iel jam segini belum bangun’ batin Ify sambil melirik jam tangannya.

TOK TOK TOK

Ify mengetuk pintu kamar Iel dan kamar Deva. Tapi tak ada sahutan dari dalam.
“Kak Iel… Deva…”panggil Ify, namun hasilnya tetap nihil. Dengan berdecak kesal Ify membuka pintu kamar yang ternyata tak di kunci.

CEKLEK

Ify melongo melihat pemandangan di depannya. Bagaimana tidak, kakaknya beserta ketiga sahabatnya masih tidur dengan lelapnya dan dengan posisi yang sudah tak karuan. Cakka tidur di lantai dengan memeluk guling, kaki Alvin berada di depan muka Iel dan tangan Rio yang menutupi wajah Alvin.

“Busyet dah mereka tidurnya kaya gitu..” Ify berjalan ke arah jendela dan menyibakkan tirainya, membiarkan sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar.

Karna silau, mereka berempat mulai mengucek-ngucek matanya sebelum sepenuhnya sadar. Sedetik kemudian ketiganya cengo dengan posisi tidur mereka (Cakka masih di bawah).

“ARRGGHH” ketiganya saling menjauhkan diri, dan mengelus dada. Cakka terbangun karna Iel tanpa sengaja melempar bantal ke arah Cakka.

“Hahahaha” tawa Ify yang sedari tadi di tahan akhirnya jebol juga, refleks semuanya menatap Ify.

“AAARRGGHHH” Cakka,Rio, Alvin dan Iel berteriak dan berebutan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal milik Iel. Gantian Ify yang cengo melihat keempatnya.

“Ngapain sih? Liat gue kok kayak liat hantu?” tanya Ify heran.

“Loe nggak apa-apain kita kan Fy?” tanya Cakka, yang lain mengangguk dan menatap Ify cemas.

PLETAK PLETAK PLETAK PLETAK

“Gue cuma bangunin kalian!” kata Ify seraya melotot, CRAG meringis memegangi kepalanya yang sudah mendapat jitakan maut dari Ify.

“Sana mandi sarapan udah gue siapin, gue mau bangunin Deva, Ray sama Ozy dulu” Ify keluar dari kamar Iel, meninggalkan mereka yang masih bengong.

            Ify gantian masuk ke kamar Deva. Setelah memantapkan hati (takut posisi tidur mereka lebih parah dari CRAG) Ify melangkahkan kakinya masuk ke kamar Deva.
Ify tersenyum, mereka bertiga masih tertidur dengan posisi yang benar dan melihat wajah mereka yang lucu membuat Ify tak tega membangunkan dengan segera. Ify hanya menyibakkan tirai dan membuka jendela, lalu duduk di pinggir tempat tidur Deva. Ify menepuk pelan wajah DeRayZy. Sesaat mereka mengeliat.

“Selamat pagii…” sapa Ify lembut.

“Pagii Kak” ujar  Ray dan Ozy, Deva hanya tersenyum dan duduk sambil menghadap kakaknya.

“Pagi Kak Ify yang paling cantik” sapa Deva dengan suara serak khas orang yang baru saja bangun tidur lalu mencium pipi Ify kilat. Ray dan Ozy melongo melihat perbuatan Deva.

“Mandi ya, kakak tunggu sarapan di bawah” Ify mengusap rambut DeRayZy dengan sayang lalu meninggalkan ketiganya. 

“Gilaa… gue di bangunin bidadari” ujar Ray sambil memegang rambutnya yang tadi di usap Ify.

“Ngefly….” kata Ozy, Deva melirik kedua temannya dengan sebal.

“Biasa aja kali” ujar Deva sinis.

“Gila loe Dev, main cium aja loe..envy kan gue jadinya” kata Ray.

“Iya nih… gue mau deh tukeran ama elo. Punya kakak cantik kaya gitu, sepet gue kalo liat kak Cakka mulu” Ozy manyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELIEVE ME [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang