BELIEVE ME *Part 6*

961 43 0
                                    

part sebelumnya :

“Gue anggep dia kaya’ Kak Iel, lagian di hati gue udah ada seseorang” Ify tersenyum kecut.
“WHAT?! SIAPA FY?” Agni kaget.
“Gilee.. biasa aja kale, budeg nii kuping gue” Ify menggerutu, Agni nyengir.
“Siapa?” ulang Agni.
“Belom saatnya elo tau?” Ify tersenyum misterius. Membuat Agni menghela nafas dan memfokuskan pada jalanan.
“Ag, langsung ke rumah elo aja ya?” pinta Ify.
“Tapi Fy?” Agni menatap Ify, Ify seolah tau apa yang ada di pikiran Agni buru-buru menambahkan.
“Ntar biar gue yang bawa pulang ni mobil ke rumah, by the way thanks ya udah nolongin gue tadi” Agni hanya mengangguk, lalu ia melajukan mobil menuju rumahnya.

####

part 6 :

Setelah mengantar Agni pulang, Ify segera menuju rumahnya. Saat Ify sampai di rumahnya, Ify mendapati sebuah motor cagiva putih terparkir manis di halaman rumahnya. Ify mengerutkan keningnya, dan memikirkan sesuatu.
‘Kaya pernah liat ni motor deh, tapi dimana ya?’ Ify mencoba mengingat. Setelah Ify tak ingat, dia membunyikan bel rumahnya, menunggu hingga seseorang membuka pintu.
“Kak Ify? Kok baru pulang? Katanya ama Kak Cakka? Kak Cakkanya mana?” Ify terkikik mendengar pertanyaan adiknya yang tanpa jeda itu.
“Bawel amat sih adeknya kakak nie” Ify berkata sambil mengacak-acak rambut Deva.
“Kan Kak Ify yang ngajarin” Deva nyengir. Sedangkan Ify cuma tersenyum simpul. Ify dan Deva masuk rumah.
“Kak, Ify pulang” kata Ify saat mendapati Gabriel sedang main pees sama Rio.
“Eh ada Kak Rio juga” sapa Ify.
“Iya, Fy, bukannya elo ama Cakka? Trus tu anak mana?” tanya Rio.
“Ngg… Ify nggak tau. Biar Ify sms dulu” Deva, Rio dan Iel saling berpandangan tak mengerti.
-------------------------------------
To : Kak Cakka
Kak, td lo baik2 aja kan?
-------------------------------------
From : Kak Cakka
Ciehh, Ify prhatian amat ama gw :D
Gw baik2 aja kok, gk mslh td J
-------------------------------------
“Tadi Ify pulang duluan ama Agni” kata Ify, membuat cengo yang lain.
“Ify ke kamar dulu ya” Ify berlalu ke kamarnya.
“Yo, kepikiran sesuatu nggak?” tanya Iel, tatapan matanya kosong.
“Ada yang nggak beres kayanya” jawab Rio.
“Apa Cakka gagal ya?” Iel menghadap ke arah Rio.
“Bisa jadi, mending kita cek aja” usul Rio.
“Iya deh, Dev loe jaga rumah ya. Gue mau keluar ama Rio. Yo, loe hubungi Cakka sama Agni. Kali ini kita berempat aja” kata Iel.
“Nasib,,, nasib. Darii kemaren-kemaren suruh jaga rumah mulu, emang ni rumah bisa ilang apa” sungut Deva setelah kepergian Gabriel dan Rio.

####

            Setelah mandi, Ify duduk sambil bersandar pada ranjangnya. Di ambilnya foto dari laci meja dan dipandanginya*yg udh bca part awal udh tau kan fto apa:p*. Ify menatap lekat foto tersebut, lebih tepatnya foto seorang cowok.
“Hai Kak,, Ify tadi hampir cerita ke sahabat Kak Iel tentang sikap Ify. Tapi malah ada yang ngacauin. Trus ada Agni yang kayanya sih udah mulai ada rasa ama Kak Cakka. Kalo kamu liat pasti bakal ngakak deh” Ify seakan berbicara dengan cowok di foto itu.
“Aku kangen kamu, kamu sih perginya lama. Aku kesepian tau nggak” air mata Ify perlahan mengalir.
“Disini banyak yang jadi temen Ify, tapi ada juga yang nggak suka ama aku Kak” Ify tersenyum meski air matanya tetap mengalir.
“Oh ya, sepertinya kejadian yang dulu bakal terulang lagi deh. Kira-kira kamu setuju nggak?” Ify menatap nanar foto itu.
“Ada seseorang yang mirip banget ama kamu, dia juga yang nolongin aku sewaktu dijahilin, udah dua kali malah. Senyumnya juga mirip ama kamu, aku selalu kebayang ama kamu setiap liat dia” kini Ify tak sanggup lagi, disimpannya kembali foto itu ke dalam laci dan dia menuju balkon kamar.
“Ah, senja.. dulu kita selalu liat senja bersama” pikiran Ify melayang ke beberapa tahun silam.

Flashback on :
“Aaaa… Kak, tungguin aku donk” Ify berteriak memanggil seseorang yang berada beberapa meter di depannya.
“Ify, kamu sih lelet banget” cowok itu tersenyum. Mendengar kata-kata cowok tersebut Ify menghentakkan kakinya di tanah dengan kesal.
“Ngambek nih?” goda cowok tersebut.
“Au ah” Ify bersedekap.
“Kalo ngambek cantiknya ilang lho, ayo jalan lagi” goda cowok tersebut membuat pipi Ify memerah.
“Aaaah Kakak ini godain Ify mulu, Ify capek nih kalo jalan, istirahat bentar ya” pinta Ify. Cowok tersebut berpikir sejenak, lalu jongkok di hadapan Ify.
“Mau ngapain?” tanya Ify tak mengerti.
“Katanya kamu capek, ya udah sini biar aku gendong” ujar cowok itu, Ify masih diam melihat tingkah cowok tersebut.
“Udah ah, kelamaan kamu” cowok itu menarik tangan Ify supaya mendekat lalu menggendongnya. Ify terdiam, menikmati setiap kebersamaan itu dengan jantung yang berdegup kencang.
“Kak, emang nggak berat gendong aku?” tanya Ify dari balik punggung cowok itu.
“Berat sih, tapi ya mau gimana lagi. Kamu jalannya kaya siput sih” kata cowok itu santai. Ify mendelik kesal.
“Ya udah turunin aku sekarang, turunin, turunin…” Ify memukul-mukul punggung cowok tersebut.
“Ahh, sakiit Fy, udah donk” cowok itu meringis kesakitan.
“Biariin, makanya turunin” kata Ify jutek, sedangkan cowok itu malah tersenyum devil.
“Kyaaaa Kak, jangan larii… ntar aku jatuhhh” Ify mengeratkan pegangannya karena ketakutan, sedangkan cowok tersebut tertawa terbahak-bahak.
Cowok itu menurunkan Ify di sebuah pantai yang kosong, keadaan di sekeliling mereka sepi. Yang terdengar hanya deburan ombak yang menghantam karang.
“Fy, liat deh langit saat senja, indah ya. Kaya kamu” cowok itu menatap Ify, membuat gadis yang sedari tadi diam itu menjadi salting.
“Apaan sih” Ify mengalihkan pandangannya ke langit.
“Liat senja itu deh Fy, aku bakal selalu ada buat kamu dan aku akan selalu ada di hati kamu. Believe me Alyssa. Aku akan selalu jagain kamu sampai ada seseorang yang bakal jagain kamu” cowok itu manatap Ify lekat-lekat.
“Kak…” suara Ify terdengar lirih.
“Aku nggak bakal biarin ada yang gangguin kamu lagi. Aku slalu untukmu” cowok tersebut tersenyum, membuat Ify ikut tersenyum.
“I believe”
Flashback off.

BELIEVE ME [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang