Jika belum mendapat hasil yang maksimal tetaplah bangkit, masih ada kesempatan lain.
🎵🎵🎵🎵
Menjelang hari perlombaan yang berlangsung esok hari, Melody semakin grogi. Padahal bukan sekali dua kali dia terlibat dalam suatu lomba. Entah kenapa kali ini terasa gugup sekali. Latihan rutin dengan Kevin dan tim Clara juga sudah matang, tinggal persiapan mental saja. Untuk mentralkan perasaan grogi yang menjalar begitu saja, dia berjalan menuju studio musik mini keluarganya. Mungkin saja dengan latihan dia bisa mengontrol rasa groginya itu.
"Kak Ody!" teriak sang adik membuatnya menahan diri di ambang pintu studio musik mini keluarganya.
"Ada apa sih, Ra?"
"Itu, ada partner Kakak. Ciee, yang udah janjian latihan bareng," goda Clara.
Melody yang merasa bingung lantas berjalan menuju ruang tamu untuk mencari kebenaran. Benar saja, bagai ketiban durian runtuh sosok itu sedang asyik mengobrol dengan sang ibu. Drama apa lagi yang rivalnya buat hari ini?
"Tunggu sebentar, ya, Nak Kevin," ucap sang ibu ramah.
"Ody, sini, Sayang! Ada temen kamu dateng."
Dengan wajah masam, Melody berjalan mengikuti panggilan sang ibu yang duduk di kursi spons berwarna biru muda. "Iya, Bu."
"Ini ... katanya Kevin kalian mau latihan bareng buat persiapan lomba besok biar maksimal," jelas Dian sembari tersenyum ramah.
"O-oh i-ya, Bu, kita mau latihan bareng. Aku hampir aja lupa. Ya udah Kev, ayo kita latihan di studio mini keluarga gue."
Kevin tersenyum tipis, "Mari, Tante."
"Iya, Nak Kevin. Semangat, ya, kalian latihannya semoga besok lancar."
"Amin, terima kasih, Tante."
Dengan menahan emosi yang menggebu, Melody menarik paksa sosok yang tak diundang itu menuju studio mini keluarganya. Setelah menutup pintu dengan kasar, kini yang ditatap malah asyik mengamati alat-alat musik di dinding ruangan.
"Dasar Beruang Galak! Ngapain lo ke rumah gue? Perasaan gue enggak undang lo buat latihan!" sarkasnya membuat lawan bicaranya tersenyum sinis.
"Ayo, latihan," ujarnya tanpa rasa bersalah.
"Nyebelin banget sih, lo!"
Tanpa ingin berdebat, Kevin menautkan jemarinya di atas tuts piano dengan lihai. Dia pun melantunkan lagu kedua, membuat Melody semakin naik darah, tetapi sang rival masih saja melanjutkan permainan pianonya.
"Sumpah, ya, lo bikin mood gue hancur hari ini. Gue pengin latihan dengan tenang, malah lo recokin gini," sarkasnya.
Melody mencuri atensi Kevin yang sedang fokus melantunkan nada dari piano. "Gue malah bantuin lo."
Melody yang mendengarnya dibuat syok. "Helow? Ngebantuin gue?"
"Lo enggak inget kata Pak Adi? Udah, jangan cerewet. Ayo, latihan!"
🎵🎵🎵🎵
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Melody dan tim sekolahnya, di mana mereka harus menampilkan yang terbaik. Meskipun banyak pesaing hebat, tetap saja mereka harus mengeluarkan kemampuannya yang paling baik hari ini.
Semua peserta pasti sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari untuk mendapat kesempatan meraih juara. FPMA atau yang disebut Festival SMAPA Art diadakan tiap tahunnya untuk memperingati hari ulang tahun SMA Pancasila. Lomba ini bertempat di SMA Pancasila. Mendengar nama itu Melody teringat akan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS
Teen Fiction#510 in TeenFict 14/07/17 Melody Vraynka seorang pianis yang selalu adu mulut dengan seorang cowok bernama Kevin Aditya adalah seorang cowok yang jutek sama cewek. Hingga akhirnya mereka punya perasaan yang sama tanpa mereka berdua tahu. Lalu se...