Bagian Dua Belas: [Sivi? Alvaro?]

411 101 43
                                    

Ketika kita sudah mengubur kenangan dari masa lalu, hal yang dibenci adalah ketika dia hadir kembali dalam hidup kita.

🎵🎵🎵🎵

SEMENJAK kejadian di UKS, di mana Kevin mengkhawatirkan Melody, sekarang Melody dan Kevin semakin akrab, meskipun sifat Kevin masih saja cuek. Dia menyebalkan, tetapi sebenarnya baik. Mereka berempat sering pergi ke kantin, jalan, dan belajar bersama.

Bel masuk pun berbunyi. Semua siswa-siswi berhamburan ke kelas mereka masing-masing. Melody duduk di posisinya, karena guru pengajar belum datang, dia mencoret-coret buku gambarnya asal, sedangkan gadis di sampingnya hanya mendecakkan lidah dan menggeleng heran.

"Ck! Ngapain, sih, Dy kurang kerjaan banget sih lo!" Melody menatapnya datar, "Iya, lagi gabut banget."

Tak lama, Pak Rudi selaku wali kelas masuk ke kelas IPA 7, karena hari ini bukan jadwal pelajaran Pendidikan Agama.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Pak Rudi ramah.

"Pagi, Pak!" jawab seisi kelas serentak.

"Baik, Bapak akan mengumumkan sesuatu, hari ini kalian kedatangan teman baru pindahan dari Jerman, silakan masuk, Nak," jelas Pak Rudi.

Melody yang sedari tadi mencoret buku gambar dengan malas sekarang mendongakkan kepala ke depan kelas. Semua teman-teman kelasnya berbisik-bisik kian heboh melihat siswi di depan kelas. Dia seorang cewek dengan rambut pirang panjangnya membuat dia tampak lebih cantik. Dia tersenyum ramah, ramah sekali membuat anak cowok di kelasnya terpesona. Dasar cowok!

"Hello guys, my name is Sivi Angeline Louis, i'm from Jerman. Nice to meet you guys!"

"Baik Sivi, silakan kamu duduk di bangku yang kosong. Oke, anak-anak sekarang Bapak tinggal dulu," terang Pak Rudi lalu meninggalkan kelas.

Di XI IPA 7 sangat heboh, bahkan lebih heboh. Semua berlomba-lomba untuk kepo kepada Sivi, terlebih anak cowok yang berdatangan di bangku Sivi. Sivi sampai kewalahan menjawab pertanyaan seisi kelas dan terus tersenyum ramah.

"Eh, guys! Lo pada enggak kasihan apa kepoin Sivi terus, lihat dia kewalahan," kata Melody sambil menujuk ke arah Sivi.

Sivi yang mendengar penuturan Melody tersenyum manis.

"Iya, ya kasihan juga."

"Sivi lain kali kita kepoin lagi ya!"

"Gilaa ... bule di kelas kita euy."

"Udah cantik, ramah lagi."

Banyak celetukan dari teman-teman kelasnya, Melody hanya menghela napas lega, lalu dia pun beranjak dari kursinya.

"Ada apa Sivi?" tanya Melody yang melihat tangannya dicekal Sivi.

"Thanks, ya, lo udah mau nolongin gue, nama lo siapa?" tanyanya sambil menjabat tangan Melody. Dia pun membalas jabatan tangannya. "Gue Melody, panggil aja Ody."

"Gue Nadira," celetuk seseorang yang tak diundang.

"Senang bertemu dengan kalian."

"Kita juga," jawab Nadira.

Ternyata jadwal Bahasa Indonesia kosong, Melody dan Nadira mengajak Sivi pergi ke kantin karena perut mereka sudah keroncongan dari tadi.

Sesampai di kantin mereka mencari tempat di pojok kantin yang biasa mereka tempati, kali ini dengan personil baru. Kini Nadira memesankan makanan sembari menunggu mereka manghabiskan dengan mengobrol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELLIFLUOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang