-
Siang yang cukup panas di kota K.
Diantara para kerumunan pejalan kaki, seorang pria dengan wajah yang merona kemerahan berjalan tergesa-gesa sambil memegangi ponsel miliknya. Ia terlihat tak sabar untuk menyampaikan sebuah berita kepada seseorang.
Hingga kini dirinya telah sampai di sebuah komplek pertokoan tengah kota. Ia berjalan menuju sebuah toko yang berada di pojok persimpangan jalan. Sebelum masuk, pria itu memperhatikan papan nama toko tersebut.
"Toko bunga hias Sarasvati." Bacanya. Ia menggerakkan kepalanya kekiri dan kanan sebelum akhirnya kembali berkata, "aku rasa papan itu kembali miring seperti biasa." Lanjutnya sambil menggenggam pegangan pintu.
..
..
Bruk!
Anan mendobrak masuk kedalam toko. Aroma manis langsung menyapa penciuman pria itu.
Disana, tepat di tengah kumpulan bunga bewarna-warni yang tertata rapi, seorang pria duduk membelakangi Anan. Pria itu nampak serius dengan sesuatu yang dikerjakannya.
"Dito!" Teriak Anan kencang, memecah keheningan didalan ruangan.
Pria yang sedang sibuk itu berbalik menoleh ke arah belakang dimana suara Anan terdengar.
"Hem? Ada apa?" Tanya Dito sambil mengelap keringat di dahinya.
Dengan wajah bahagia, Anan berlari mendekati Dito.
"Aku telah melakukannya!" Seru Anan.
"Eng.. Maksudnya?" Tanya Dito tak paham.
Anan yang terlalu bahagia memeluk leher Dito kuat.
"Aku bahagia sekali hari ini..."
"Uhk!" Guman Dito tercekik. "Lepaskan a--aku.. uhk, sesak.." Dito hampir kehabisan napas.
"Kenapa kau terlihat sedih, Dito?" Tanya Anan.
"Se-sedih gundulmu! Lepaskan tangan ini, k--kau mencekikku!" Dito memukul-mukul lengan Anan.
Dengan penuh kekecewaan Anan melepas pelukannya. Dirinya yang masih ingin meng'ekspresikan kebahagiannya pun kemudian menarik kerah Dito, membuat pria itu tersentak kaget hampir mengiris jarinya sendiri.
"A--apa lagi yang kau lakukan?!" Tanya Dito kesal. Ia menarik kepalanya kedepan berusaha melepaskan genggaman Anan pada kerah bajunya.
"Aku melakukannya, aku melakukannya!" Ucap Anan.
"Apa yang kau bicarakan bocah sialan?"
"Aku telah melakukannya bodoh."
"Melakukan apa?"
Dito mengangkat sedikit bibir atasnya memperlihatkan gigi depannya yang sedikit lebih panjang dari gigi lain yang dimilikinya. Dengan ekspresi bingung, Dito memandangi kelakuan aneh Anan.
Kali ini Anan mulai menari-nari memutari meja bundar kecil di depannya. Anan secara sengaja menyenggol meja itu dan membuat bunga mawar yang tertumpuk disana berjatuhan ke lantai.
Dito menarik rambutnya sendiri.
"Huwaa..!" Dito histeris. "Apa yang kau lakukan?! Kau membuat semua yang telah kususun dengan rapi, kembali berhamburan!!"
Anan tak memperdulikan omelan Dito dan terus saja menari, bergerak kesana-kemari. Dito mulai mengatur napasnya. Melihat tingkah bocah sialan di depannya ini, membuat Dito emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pursuit of Love [END]
Short StoryAuthor : Magenta Code Name : 06 Event : WAY - Twist -