Chapter 6

2.4K 214 6
                                        

"Jadi begini,15 tahun yang lalu,ujar Lois sambil menerawang ke masa lalu..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Max Derlene adalah seorang raja kerajaan volt yaitu sebuah kerajaan yang memegang kendali atas petir,sedangkan Aurora Derlene adalah seorang putri kerajaan werewolf.
Pada awalnya Max Derlene ingin menikahi seorang putri kerajaan penyihir yang sangat dicintainya bernama Alea Roose. Tetapi hal tersebut di tentang oleh kedua orang tuanya. Tanpa sepengetahuan orang tuanya ternyata Max dan Alea telah mempunyai seorang anak perempuan yang begitu cantik.
Sampai pada suatu hari,kedua orang tua nya mengetahui hal tersebut,mereka langsung memaksa Max untuk segerah menikahi seorang putri werewolf yang bernama Aurora Moon. Pada awal nya Max tidak menyetujui nya,sampai akhir nya kedua orang tua Max memberikan ancaman akan melenyapkan Alea beserta putri nya itu.
Tentu saja Max sangat marah dengan ancaman kedua orang tua nya tersebut,dan dengan terpaksa dia menikahi sang putri klan werewolf.

Hingga akhirnya,mereka di karuniai seorang putri yang tidak kalah cantik nya bernama Hana Alexa Derlene.
Aurora sangat senang,tetapi berbeda dengan Max yang sangat terlihat kaku dan dingin.

Pada saat Hana telah mencapai umur 1 tahun,terjadilah pembunuhan terhadap keluarga Hana pada pihak ibunya,sehingga membuat runtuhnya salah satu kerajaan werewolf pada masa itu.

Max sangat terkejut akan hal itu,karena putri dan istrinya sedang berada di sana,tentu ia sangat resah sehingga ia pun langsung menuju kesana dengan membawa pasukan terbaiknya.

Sampailah mereka di sana,dan ternyata tanah kerajaan werewolf itu sudah dipenuhi dengan hujan darah serta tubuh serigala yang sudah terkoyak.Betapa cemas nya Max dengan keadaan istri serta anaknya.Sampai lah setelah itu Max menemukan sebuah tubuh yang tidak asing,tubuh istrinya yang dipenuhi dengan darah dan sedang memeluk putrinya yang sedang tertidur. Max langsung menuju tubuh istrinya yang sudah tidak bernyawa itu.Dia merasa bersalah karena selama ini dia selalu bersikap dingin kepadanya.Lalu ia melihat sebuah kertas yang dipegang erat oleh Aurora.Ia langsung mengambil kertas itu dan membacanya anak kita...dia adalah seorang yang terpilih,kumohon jaga dia...dia sang darah campuran...setelah membaca kalimat yang ditulis oleh darah tersebut Max langsung merengkuh bayi mungil yang masih terlelap itu. Max langsung memerintahkan para prajurit nya untung membawa seluruh mayat yang ada di sana untuk dimakamkan dengan layak. Setelah itu Max langsung menemui Lois Morgan dan menceritakan semua nya,Lois sangat terkejut sehingga ia langsung menyarankan kepada Max untuk membawa putri nya kedunia manusia,setidak nya disana aman dari makhluk itu. Max menyetujui nya dan langsung membuat portal menuju dunia manusia.
.
.
.
.
.
.
.

"Lois?"
"Ehhh ya?"Jawab Lois.
"Kau melamun,"ujar Hana."Ada apa dengan 15 tahun yang lalu?"Tanya hana kembali sambil menatap pria paruh baya itu dengan bingung.
"Bukan apa-apa,"jawab Lois dengan tersenyum. "Sebaiknya kau harus segera menemui Mrs.Ola untuk menanyakan perlengkapan sekolah serta kamar asrama dan... tentu kau harus bersekolah disini,"sambung Lois memotong kalimat bantahan yang akan di keluarkan Hana.

Hana hanya dapat menghela nafas pasrah,karena bagaimanapun jika ia menolak bersekolah disini,tentu ia tidak tahu harus kemana lagi.
"Dimana aku harus menemui Mrs.Ola?"
"Aldrick akan mengantarkannya,"jawab Lois sambil melirik kearah Aldrick.
"Tentu saja,"balas Aldrick sambil menyuruh Hana untuk mengikutinya,tidak lupa Hana berpamitan pergi kearah Lois.

"Mereka pasangan yang serasi,"gumam Lois disertai senyum misterius.
.
.
.
.
.
.

Selama perjalanan mereka hanya diam membisu,tidak saling bicara satu sama lain sampai tiba-tiba ada seorang perempuan memakai seragam sekolah bewarna merah menghampiri Aldrick sambil bergelayut manja di lengan kokoh Aldrick.
"Al~~kau darimana saja,aku sudah mencarimu dari tadi,"ujar perempuan bersurai pirang yang tidak memperdulikan keberadaan Hana yang melotot kearah nya.
"Bukan urusan mu,"jawab Aldrick sambil melepaskan pegangan tangan dari lengan nya. Perempuan bersurai pirang tersebut hanya mengerucutkan bibirnya tanda kesal ke arah Aldrick.
"Siapa perempuan itu?"Tanya gadis bersurai pirang sambil menatap sinis Hana. "Dia pelayan ku,"ujar Aldrick sambil meneruskan langkah nya meninggalkan gadis bersurai pirang itu.
"Pelayan?kau!!!"Desis Hana kesal sambil mengikuti langkah Aldrick.
"Kenapa?kau tidak suka?"Jawab pemuda itu sambil memberhentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk menghadap Hana.
Hana pun juga ikut memberhentikan langkah nya. Dan menatap Aldrick dengan tajam. Jika Hana mempunyai kekuatan Dimata nya,mungkin ia sudah membunuh pemuda arogan itu sejak tadi dan sialnya ia tidak memiliki kekuatan tersebut.
"Hey...ada apa ini?Tatapan kalian cukup menakutkan,"ujar pemuda yg berjalan mendekat kearah Hana dan Aldrick."Luke!!!"Pekik Hana senang sambil berlari kecil menghampiri pemuda tinggi itu. Aldrick yang melihat pemandangan tersebut hanya mendengus kasar sambil membalik kan badannya untuk pergi dari sana.
"Aldrick...kau mau kemana?Bukannya mau mengantarku ke Mrs.Ola?"Tanya Hana heran melihat Aldrick yang berjalan menjauh darinya. "Kau...pergi saja dengan Luke aku ada urusan,"jawab Aldrick dengan nada datar nya tanpa melihat kearah lawan bicaranya. "Ada apa dengannya ya?"Gumam Hana. Luke yang melihat interaksi mereka berdua hanya bisa tersenyum tipis,sambil mengajak Hana untuk pergi mencari Mrs.Ola.
.
.
.
.
.
.
"Jadi ini kamar ku?Tidak buruk juga,"ujar Hana sambil berjalan ke atas ranjang nya dan berbaring lelah.
Dia masih teringat dengan kegiatannya bersama Mrs.Ola yang pertama-tama mengambil peralatan sekolah yaitu buku yang luar biasa banyak,3 seragam sekolah yang pertama bewarna baby blue untuk almamater nya dan rok diatas lutut bewarna hitam,kedua seragam sekolah bewarna merah dan hitam,ketiga bewarna putih dan hitam,dan terakhir ia harus mencari kamar nya yang bernomor 312 yang terletak jauh dilantai 3,sungguh Hana sangat lelah dengan kegiatannya tadi. Dan ternyata Hana tidak sendirian di kamar ini,ia mempunyai teman sekamar yang sampai saat ini belum berjumpa dengannya.
.
.
.
.
.
.
Suka kah?💕

VICTORIA Magic SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang