6-Hujan

1.1K 80 0
                                    

Pagi ini Adela memang ke kantor papanya karna mau ikut papanya aja buat main main doang dan iseng iseng doang soalnya dia bosen dirumah tapi Adela lama kelamaan bosen

Jadi karna dia kebetulan juga udah izin pulang sama papanya , dia turun ke lobby dan ternyata hujan pikirnya dia bisa langsung nyari taxi tapi pas ditanya katanya hujan disini memang susah nyari taxi karna perusahaannya lumayan jauh dari keramaian , nggak jauh jauh banget sih but dikit taxi yang mau mampir lewat sini .

Adela kembali ke ruangan kantor papa eh papa udah nggak ada ternyata papa meeting katanya , ngga ada pilihan Adela harus telfon mama kesayangannya dan guess what ? mamanya suruh Ari yang jemput

Ada perasaan senang dan nervous sedikit yang justru membuat Adela kebingungan

Berbeda dengan Ari yang sebenarnya masih banyak kerjaan tapi entah apa yang menggerakannya untuk semangat menjemput Adela .

Mereka sama sama merasa ada perubahan yang sangat membingungkan , soal syarat kontrak pernikahan Adela dan Ari sudah Ari urus dan siap untuk ia berikan kepada Adela , sebenarnya dia tidak enak hati kepada Adela , dia takut Adela merasa jika ia hanya menggunakan Adela saja .

💜

Adela udah sampai dirumah berkat tumpangan Ari dan Adela maksa Ari buat masuk ke rumahnya karna diluar lagi badai dan ga enak aja rasanya kalo Adela di jemput oleh jasa Ari dan Ari nggak dapet imbalan atau perhatian sedikitpun

"mau hot chocolate?"tanya Adela yang menyodorkan selimut tebal ke Ari , memang dingin .

"nggak"jawab Ari . Adela hanya mengangguk dan gadis itu berjalan ke dapur untuk bikinin dirinya sendiri hot chocolate

Sementara di ruang tamu ada mamanya Adela yang duduk di samping Ari kemudian nanya nanya soal Adela , mau nggak mau Ari harus banyak omong padahal rasanya Ari malas sekali untuk berbicara apalagi soal pernikahannya dan Adela .

Setelah Adela kembali mamanya Adela meninggalkan Ari yang merasa sedikit lega , setidaknya dia tidak usah menjawab pertanyaan pertanyaan aneh lagi kan ?

Sekarang mereka sama sama diam dan suara hujan yang mengisi keheningan ini kemudian Adela angkat bicara karna kalo nungguin Ari yang angkat bicara harus menunggu 2 jam lagi atau lebih atau bahkan tidak akan .

"lo suka hujan?"pertanyaan bodoh yang dikeluarkan Adela cukup menyita perhatian Ari

"sedikit"Adela mengerinyit bingung , ada yang berubah dari Ari

"maksud lo sedikit ? hujan itu selalu bikin gue senang"tutur gue , Ari menatap gue

"bukannya jones selalu galau kalau hujan?"tanya Ari balik , anjir dia nyinggung gue

"emang lo bukan jones?"tanya Adela balik sebenarnya dari nadanya tersirat sedikit keingintahuan

"ngga , gue putus sama cewe gue karna dijodohin sama lo"jawab Ari , dingin . dia bipolar ? sikapnya berubah setiap saat dan selalu ngebuat Adela bingung  .

Sebenarnya Adela sedikit tertegun dengan jawaban Ari , ada sedikit perasaan aneh didadanya tapi dia tidak membiarkan itu berlangsung lama

"17 hari lagi"kata Adela seraya menunduk , Adela ngga mau menikah tanpa dasar cinta dan kasih sayang .

"ada syaratnya"suara Ari kembali terdengar membuat Adela menatap ke lelaki dingin itu , Adela baru mengingat tentang apa yang dia katakan waktu itu .

"syarat pernikahan?"tanya Adela , Ari mengangguk .

"okay"Adela menjawab , sedikit ragu .

Tiba tiba Ari meninggalkan Adela yang membeku tanpa izin sedikitpun , ngga lama setelahnya Ari kembali dengan membawa sebuah file

Adela membuka file yang berisikan 'syarat penikahan' tersebut , dia memang ngga siap untuk melakukan hal hal aneh kaya gini apalagi Adela paling anti sama hal hal yang kesannya terlalu berlebihan 

Dia membaca satu persatu syaratnya
1.tidak boleh tidur seranjang
2.harus terlihat serasi didepan semua orang
3.ngga boleh ada perkelahian dan ketahuan sama orang lain
4.ngga boleh ada batasan untuk pihak laki laki
5.harus menuruti apa kata si laki laki
6.harus hormat kepada si laki laki

Dan masih banyak lagi , jadi disini Ari bersikap dominan ? good batin Adela

Faker // Ari IrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang