Satu Bulan aku sudah di Jakarta, dan satu Bulan pula aku bersekolah.
TETTTTTT........
Bel berdering. Aku memasuki kelas. Ada isu bahwa teman sebangku ku akan masuk hari ini. Memang semenjak aku menginjakkan sekolah di sini aku tak pernah melihat teman sebangku ku. Pernah sekali aku bertanya kepada Dila dan ia menjawab, orangnya sedang pergi ke luar negri untuk belajar. Aku heran, kalau ia belajar di luar negri mengapa ia harus sekolah di Indonesia?
Entahlah aku tidak terlalu memikirkannya. Iru urursan fia, lagipula aku kan tidak tahu siapa yang menjadi teman sebangku ku.
Aku sedang membaca buku Geografi, hari ulangan harian. Ya, walaupun aku sudah belajar tadi malam, sambil menunggu gurunya datang lebih baik aku membaca ulang. Tak lama kursi di sebelahku berdecit tanda ada seseorang, aku pun menoleh ke arah sebelahku, aku terkejut melihat orang yang ada di depan ku.
"Hai, Ryl lama nggak ketemu" ucapnya kepadaku dan senyum manisnya. Oh, lesung pipi nya sangat mirip dengan Alfin.
Alfredo Wijaya, orang yang mencuri hatiku tiga tahun yang lalu. Dia membantuku untuk melupakan Alfin dan setelah semuanya hampir berhasil dia pergi tanpa tau bahwa aku sudah jatuh padanya.
Dan tiga tahun yang lalu, aku menyukai dua orang sekaligus.
Karena hatiku terlalu payah dalam hal memilih. -Aerilyn Jasmeen
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
The end.
Maaf endingnya nggak sesuai atau ngegantung.
Gue merasa bersalah.
So, i hope you enjoy to read my story.
Salam Al.
Jangan lupa baca cerita gue yang baru.
ABOUT KEVIN'S
Hidupku itu hanya mengikuti takdir, sesimpel itu. - Kevin ditakdirkan
Hidup itu perjalanan. Perjalanan itu takdir. Tinggal kita saja yang menata perjalanan hidup yang ditakdirkan. Ingat kau harus menatanya.- Anya Putri Violetta