Jarum jam terhimpit di antara angka 5 dan 6 seperti enggan untuk bergerak namun tidak seperti perempuan yang sedari tadi sibuk menyiapkan diri untuk memenuhi pendidikannya. Ia terlalu bersemangat sampai matanya tidak tertutup sedikit pun sejak tadi malam. Alhasil, ia baru bisa tidur jam 3 pagi dan itupun hanya berlangsung 1 jam.
Kakinya membawa dirinya ke kamar di seberangnya. Tanpa mengetuk dahulu, ia langsung saja masuk seolah itu kamar miliknya juga. Diguncang guncangnya tubuh sang pemilik kamar dengan kasar. Tak bergeming sedikitpun dan itu membuat perempuan tersebut memutar otaknya.
BYUUUUR
Yang disiram pun hanya mengerang, ya itulah kekuatan yang dimiliki Brian entahlah turunan dari siapa hingga ia sangat susah dibangunkan. "Kak buset bangun kali, ini udah jam 7 kita telat nih". Brian pun duduk dan mengerjapkan matanya berkali kali seperti bayi yang tengah kebingungan
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
"Zasha! Kok lo ga bangunin gue daritadi sih?" Ucap Brian sembari berlari menuju kamar mandi, Zasha hanya menghela nafas dan memaklumi kebiasaan kakaknya itu. Kasihan sekali yang menjadi istrinya kelak nanti semoga kakaknya bisa berubah
Ia pun menuruni tangga dan bergabung dengan keluarganya di meja makan. Tak lama kemudian, kakaknya yang tercinta pun turun dengan terburu buru dan langsung menarik tangan Zasha. "Ma! Pa! Aku sama Zasha duluan yaa udah telat" ucap Brian sambil menuju garasi. "Kak, gue boong ini aja masih jam 6 kurang 5 hehe" Brian pun menghentikan langkahnya dan segera mengejar adiknya yang kabur ke ruang makan.
Setelah melewati sarapan bersama, mereka berdua pun bergegas untuk menuju sekolah. Brian selalu membawa mobil ke sekolah. Selama di perjalanan yang dapat Zasha dengar hanya gerutuan Brian karna ia merasa tidurnya kurang padahal semalam ia melihat jam 8 Brian sudah terlelap. "Untung lo adek gue, ohiya kan hari ini hari pertama lo di SMA nanti lo ati ati aja dah ama ketosnya suka rese apalagi pas mos gini"
Brian mulai bercerita tentang semasa ia mos yang tentunya di lebay lebay kan, membuat Zasha tertawa geli. Karna Brian merasa ia tidak berhasil menakuti adiknya ia langsung menarik Zasha ke dalam pelukannya dan mengacak ngacak rambutnya.
"Tega lo kak, gue kan mau ngasih kesan pertama yg bagus" ucap Zasha sambil membetulkan rambutnya yang sudah tak berbentuk. "Yaelah dek lo gitu doang juga dah cantik buset" ucapannya itu hanya dijawab senyum sinis dari Zasha.
"Nanti pulang jangan keluyuran, kasih tau gua lo kl udh mau pulang nanti diculik aja kam gue yang ribet"
"Iye buset, ini yang cewe gue apa lo dah? Cerewet banget"
Mereka pun turun dari mobil, beberapa cewek memandang Brian dengan tatapan memuja. Memang ia sangat indah untuk dipandang melebihi kebun belakang sekolah. Namun tatapan itu tak dihiraukan olehnya.
Zasha memasuki kelasnya setelah upacara usai, MOS akan dimulai besok dan lusa. Ia meneguk air mineral yang ia bawa, "Hai kenalin gue Alysha" gadis itu mengulurkan tangannya yang disambut oleh Zasha. Ia pun berkenalan dengan beberapa siswi yang duduknya tak jauh darinya.
Bel istirahat berbunyi, Zasha seperti ke kantin bersama beberapa teman barunya. Alysha, Karina dan Andin. "Kalian tau ga, SMA kita punya musuh bebuyutan? SMA Pelita Harapan, padahal ya cowok disana ganteng ganteng banget" ucap Andin, sepertinya ia salah satu orang up-to-date dan ratu gossip. "Din, kebiasaan dari SMP dehh, nge-stalk kehidupan SMA jauh sebelom masuk" celetuk Karina terhadap sahabat semenjak SMP nya itu. Mereka bergosip ria sementara Zasha? Ia hanya diam menikmati orang yang berlalu lalang dalam kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate? Love!
Teen FictionSma Taruna Bangsa dan Sma Pelita Harapan merupakan dua sekolah yang jauh dari kata akur. Mereka seakan menjadi musuh abadi yang tidak akan pernah bisa di akur kan. Zasha, adik kandung dari ketua geng yang selalu mencari masalah di Sma Taruna Bangsa...