bab 5

5.8K 306 2
                                    

brayen pov

aku mondar mandiri memikirkan tentang para pengikutkut apa ku pindahkan mereka bersamaan dengan sebagian pengikutku yang ku beri tempat khusus atau tidak ,jika ku pindahkan mereka bagai mana ke adaan kastil

"berhenti mondar mandir membuat ku pusing melihatnya"saut brian srigala ku

"aku sedang berpikir kau ini"saut brayen kesal

"huh kau ini berfikirnya bijaksana ya jangan sampai sesat ,jika.sesat aku akan bunuh diri seketika" saut brian

"kau ini" saut brayen

tok ...tok..tok..

"ya masuk" triak brayen

"alpha" saut beta memberi hormat

"ada apa?"tanya brayen

" liburan telah usai alpha ,kita harus kembali"saut beta dengan hormat

"tidak beta aku tidak akan kembali ,kita akan tetap disini dan umumkan kepada pengikutkita disini untuk pergi ke timur ,aku kan menyulap tempat ini sebagai perkotaan,dan beritahu juga aku memerlukan 150 pekerja laki-laki untuk membuat perkotaan ,dan 50 wanita menghiasi kastil " saut brayen tegas

"tapi alpha di bagian timur bagai mana?"tanya sang beta

"kau tenang saja aku akan mengubah itu sebagai pertanian dan perdesaan ,aku tidak ingin mereka terpisah dari pack utama"saut brayen memegang iphon miliknya

"baik alpha ,saya permisi"saut sang beta

"tunggu dulu pergi lh ke timur dan kosongkan tempat ini supaya aku akan mengerjakan tempat ini dengan cepat " saut brayen

"siap alpha" saut sang beta

"pergi lah" saut brayen

krek bunyi suara pintu di tutup

"hallo" saut braye menyapa orang yang di telfonnya

"..."

"aku ingin 10000 orang pekerja untuk membangun daerah kawasan pemukiman perkotaan dan juga 100 orang arsistek terhandal "

"...."

"baik besok mulai bekerja"

"ria" triak brayen memanggil adiknya

bukkk suara dobrakan pintu

" ada apa heh" tanya ria dengan wajah garang

"kau kenapa?" tanya brayen heran melihat adiknya

"kkkkkaaauuuu iiiiinnnniiii mmeeeeeennnnggggaaannngggguuuu wwwaaaakkkttttuuuu ssssaaannnnnntttttaaaaiiii kkkkuuuu"teiak ria begitu kuat

"pantas saja dia tidak menemukan matenya dia sangat galak"saut brian

"tenang lah adik ku ,keinginan mu terwujud" saut brayen terkekeh

"maksud mu?"tanya ria heran

"kita akan membangun taman" saut brayen sambil meletakan iphonnya di atas meja

1

2

3

"yyyyeeeee hhhhhooooorrrreeee" trik ria kegirngan sambil loncat kekanan loncat kekiri

"sudah lah ,kau telfon pesan kan ini  ,kita juga akan bangun perkotaan" saut beayen  menyerahkan buku ke pada ria

"siap bos" saut ria menerima buku tersebut dan berlari keluar kamar

" bagai mana dengan mate kita ?"tanya brian

"tenang kita juga akan mencarinya oke"saut brayen

"yyyeeeee akkkkaaannn ada taman dan mate kita " triak brian kegirangan .

stevani pove

"stevani apa kita tidak ingin ketemu dengan mate kita?"tanya ros

" aku sangat ingin tapi besok kita akan pulang kan" saut stevani memansang bulan

"apa kita akan bertemu dengannya lagi?"tanya ros

"tentu saja " saut stevani

" stevani" saut leni di abang pintu

"ya" saut stevani tersenyum ke arah sahabatnya

"boleh aku duduk?"tanya leni dengan hati-hati

"ya tentu" saut stevani

leni berjalan kilat meuju stevani

" apa kau memikirkan mereka mengincar mu?"tanya leni sambil duduk di sebelah stevani

"ya " saut stevani

" jangan takut mate mu akan melundungi mu.ngmong-ngomong apa kau suda ketemu dengan mate mu?"tanya leni

"sudah" jawab stevani

"oh suda ya " saut leni sambil mungut-mungut

suasana terasa hening

"aappppaaa" triak leni membuat stevani terkejut

"kau suda menemukan mate mu ,bagai mana dirinya tampan,kuat,"saut leni sambil berdiri lenggok ke kiri.lenggok ke kanan

" huh dia begitu lemot"saut ros mengejek

" dia tampan ,kuat " saut stevani

" benarkah ,tapi kau harus kembali lagi ke sini untuk menemuinya " saut leni ke arah stevani

"ya tentu saja kenapa tidak,tapi jangan kasi tau dulu mom ku ya " saut stevani ke arah leni

"kenapa?"tanya leni dengan kening berkerut

" biar aku saja mengatakannya sesampai di sana" saut stevani

"oke,saat nya kita makan malam" saut leni

" ya " saut stevani

mereka pun pergi ke dalam rumah sambil tertawa bersama

brayen pov

keheningan di meja makan membosan kan pikir ku

" beta apa semua suda sesuai dengan perintahku?" tanya ku kepada beta

" ya alpha " saut beta

" bagus peketan penjagaan "saut ku dan berlalu dari meja makan

" aku sangat ingin tidur" saut brian

" kau ini" saut brayen

" ayolah suda 5 hari kita begadang " saut brian dengan ngntuknya

" oke-oke kita tidur " saut brayen memasuki kamarnya.

Strong Luna Love AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang