chapter 1

10 4 0
                                    

Alysha apryati pov

Hari ini aku lebih cepat berangkat kerjanya tepatnya jam enam pagi aku sudah mengendarai sepeda ku, untuk menghindari acara di rumah pak RT.

Jujur saja ya, rasa bersalah ku masih sangat terasa di dada ku, karena tidak ikut acara selamatan pak RT. Tapi mau bagaimana lagi, aku kan hari ini kerja, hari off  ku hari senin, dua hari lagi.

Aku sudah sampai di depan restorant tempat ku bekerja, aku lihat jam tangan ku, masih pukul 06:35. Tidak ada satu pun teman-teman kerja ku  yang terlihat di sini. Aku tidak heran karena sekarang ini masih sangat pagi.

"Hey dek cantik, ngapain pagi-pagi begini, kamu sudah ada di sini?" tanya seorang perempuan yang tiba-tiba saja duduk di samping ku, membuat ku menoleh, perempuan itu melihat jam tangannya, "kurang lebih satu setengah jam lagi kan restorant ini baru di buka,?"

Aku tersenyum mendengar pertanyaannya itu, "iya, ka, saya lagi ngehindarin seseorang!" jawaban ku membuat perempuan itu tersenyum misterius, pasti dia lagi mikirin hal-hal yang tidak aku suka, "maksud saya, ada acara selamatan di sebelah rumah saya, gak enak kalo saya kelihatan pergi kerja,"

"Aku fikir kamu lagi ngehindar dari cowok hihi" nah lho, benarkan dugaan ku, perempuan itu tersenyum manis dan memberikan kue yang ada di dalam tas kecilnya, "di makan ya,"

Perempuan cantik ini peramal atau bisa membaca fikiran ku sih, ya maksud ku, dia tahu kalo aku belum sarapan pagi. Dengan lahapnya aku makan kue pemberiannya itu, "makasih ya ka,"

Perempuan itu mengangguk dan tersenyum manis, aku rasa aku sering melihatnya tapi, di mana ya, perempuan itu kembali memberi ku minum, dengan cepat aku mengambilnya, "kalo kamu gak betah kerja di sini lagi, kerja di tempat ku aja, gimana?"

Aku makin penasaran sama perempuan ini, dan tak bisa ku tahan mulut ku bicara sendiri, "kerja di mana ka? Kerjanya ngapain?"

"Itu" terangnya sambil menunjuk keseberang jalan. Astaga, apa perempuan ini menejer restorant itu, restorant saingan kami, oke, sekarang aku ingat perempuan ini sering masuk kerestorant itu, "aku sering melihat mu kerja, aku suka sama cara mu bekerja, sopan dan rajin, dan juga aku tau, jam kerja kalian beda dari jam kerja kami,"

Iya, benar sekali, jam kerja kami beda satu jam dari jam kerja restorant perempuan ini, bisa di bilang satu jam sangat berarti bagi kami yang hanya seorang pegawai biasa, karena waktu sehari-hari lebih banyak di habiskan di sini, hanya sedikit waktu untuk keluarga atau untuk diri sendiri. Aku merasa tawaran ini menarik.

"apa kaka menejer restorant itu?" tanya ku ke perempuan itu.

Perempuan itu menggeleng, buat ku grogi, aku berhenti menatapnya, bukan berhenti sih, tapi pura-pura tidak melihatnya, bisa di bilang curi-curi pandang, perempuan itu lagi-lagi tersenyum,

"aku yang punya restorant itu" terangnya santai.

Hah? , apa? ,sekarang aku benar-benar kaget, dari pertama perempuan ini duduk di sebelah ku, aku bisa-bisanya bicara tanpa imbal-imbal sopan santun, memakan kuenya tanpa malu, dan merebut minumannya agak dengan sedikit memaksa, walau dia memang mau kasih minuman itu, tapi, ya sudah lah, yang pasti, sekarang ini aku malu banget.

"Kenapa diam dek?, gak mau ya kerja di restorant ku?" tanya perempuan itu lagi,

aduuhh.... Apa aku harus jawab mau?!, ini tawaran yang baik untuk ku, satu jam adalah waktu yang berhaga buat ku, aku tidak tau apa orang lain merasa satu jam itu berharga atau tidak, itu bukan urusan ku.

"Jadi, ibu bener-bener mau saya bekerja di restorant ibu,?" apa ucapan ku ini memalukan?, perempuan ini tertawa mendengarnya, sial, aku harus gimana!.

More and MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang