chapter 2

15 3 2
                                    

Author's pov

Hari ini seperti biasa alysha berangkat kerja, dan sampai alysha pulang kerumah, dia masih belum mendapatkan info apapun soal orderan yang hilang itu.

Setelah ganti baju, alysha keluar dari rumah, dia berdiri di depan pagar, seperti biasa menyandarkan kedua lengannya di atas pagar itu, menikmati angin sore di lantai empat rumah susun itu.

"Hay" ujar seorang pemuda yang tiba-tiba saja ada di samping alysha, pemuda itu ikut menyandarkan kedua lengannya di atas pagar.

Alysha diam masih menatap pemuda itu dengan wajah datarnya, tak ada ekspresi apapun.

"Elo alysha kan!, gue tau dari pak RT, Gue arifin, salam kenal!" pemuda itu menyodorkan tangan kanannya.

"Siapa lo?" tanya alysha masih datar. Alysha nampak males bersalaman dengan pemuda itu.

Arifin menurunkan tangannya, "gue keponakannya pak RT, kemarin waktu selamatan pak RT, gue di undang kesini" arifin menatap serius ke alysha, "apa elo kemarin gak datang ke rumah pak RT,?"

Alysha mengangguk pelan, "gak, kemarin gue kerja, emangnya kenapa lo nanyain masalah ini?"

"Gak, gue cuman mau manstiin aja kalo lo bener-bener gak datang kemarin,"

Wajah alysha semakin kesal, karena pemuda ini sudah mengganggu waktunya, "Terus, kalo udah pasti, lo mau apa?"

Arifin terlihat kaget dan mengerutkan keningnya, "gue kan cuman mau kenalan aja sama lo"

"Gue gak suka sama cowok yang sok akrab sama gue!"

"Gue emang mau akrab kok sama lo!"

Alysha menatap tajam ke arifin, wajah alysha nampak geram,

"Apa gue gangguin lo?" tanya arifin sedikit gugup, "maaf, kalo gue udah ganggu lo,!"

"Kalo lo udah tau, kenapa lo masih berdiri di sini?" geram alysha.

Arifin pun berbalik dan berjalan menjauhi alysha, tiba di depan tangga untuk turun, arifin membalikkan badannya dan menatap alysha yang masih berdiri sendirian di depan pagar itu.

"Lys" teriak arifin, alysha pun sontak menolehnya, "entar gue kesini lagi, gangguin lo, bye,"

"Cowok gila lo" ujar alysha berdecak kesal dan memalingkan wajahnya dari arifin.

"Ka" panggil laila dari belakang, "kita main yuk?" laila menarik kakanya itu masuk kedalam rumah.

Wajah alysha langsung berubah ceria melihat adeknya lucunya itu membawanya duduk di atas kasur.

"Ila, Mau main apa, sayang?" tanya alysha masih memperhatikkan adeknya sedang mengambil sesuatu dari tasnya.

Laila memperlihatkan boneka barbie kesayangannya, dan mengambil kain berwarna merah, "kita buatin baju untuk ebie ya ka!"

"Ebie kan udah punya baju!" terang alysha sambil memegang boneka barbie itu,

"Iiihhhh.... Baju ebie kan cuman catu aja, tiap hari ebie make baju itu, itu aja. Kesian kan ebie, ka!" ujar laila sambil merengek di depan kakanya.

Alysha menghela napas, "iya ya, kesian ebie, ayo, kita buatin baju untuk ebie," dengan senangnya laila mengambil boneka itu dari kakanya, "tapi, benang sama jarumnya gak ada, gimana?"

"Mama" panggil laila ke ibunya yang sibuk di dapur, tanpa menunggu lama ibunya datang membawa benang dan jarum.

"Tolong ya ka!" ucap ibunya sambil tersenyum, "mama lagi sibuk buat kue untuk di jual, jadi, kaka bantuin ila ya!"

More and MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang