Satu hal yang paling kutakuti, ialah rindu.
Bukan, aku hanya takut logikaku dikalahkan oleh perasaan.
Ah, sejak kapan logika memenangi perasaan perempuan?
Aku hanya takut tak mampu mengendalikan rasa untuk mengusikmu.Jika kau masih berucap ikhlas, itu pertanda kau belum ikhlas. Bukankah begitu??
Aku yang meyakini bahwa ikhlas tidak untuk diucap. Pun dalam melepasmu.
Aku bisa saja mengatakan padamu atau bahkan pada mereka bahwa aku rela melepasmu, aku ikhlas. Tapi hatiku malah tertawa, semakin keras menertawai kebodohanku dalam berujar.
Lebih baik aku diam. Aku tidak ingin malu bahkan pada hatiku sendiri.Dari relung hati terdalam, aku merindukanmu.