05. My Husband | WonWoo

38.4K 2.6K 173
                                    

Annyeong carat's
Happy reading ^^

•••

Aku tersenyum ketika aku mengingat masa terindah yang tak akan pernah terulang lagi di hidupku. Masa dimana dia lelaki pendiam yang sangat aku cintai dan mencintaiku. Teringat dua tahun yang lalu bagaimana dia dengan malu-malu melamarku. Dia, Jeon WonWoo.

•••

Pagi ini dengan tiba-tiba aku terperanjat karena menerima pesan singkat dari WonWoo pasalnya dia mengatakan bahwa dia sudah ada di luar rumah. Hei bahkan ini masih jam 8 pagi. Mau apa dia sebenarnya?

Buru-buru aku keluar kamar dan melihat dari balik jendela. Benar ternyata, dia sudah rapih tetapi seingat ku kami tidak memiliki janji untuk keluar.

Langsung saja ku temui dia dan ku dapati dia tersenyum seperti biasa yang membuatku kehilangan oksigen. Oh Tuhan bahkan dia sangat tampan pagi ini.

"Ada apa eoh?"

"Kau belum mandi?" WonWoo tampak menggaruk tengguknya yang tak gatal.

"Belum, kau kan sudah tahu jika libur aku jarang mandi hehehe." Kami tertawa bersama. Tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Aku rasa ini tidak terlalu cepat. Meski kita baru bersama sejak lima bulan yang lalu tapi aku tak mau menunggu lebih lama lagi. Aku yakin kita pasti bisa bersama untuk selamanya. Aku sudah memilihmu untuk memiliki ku, hatiku dan apa pun tentangku sepenuhnya. Jadi (y/n)-ah, hmm.. Menikahlah denganku."

Aku bahkan tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku sangat terharu hingga aku tak dapat lagi menahan tangis ketika dia mengeluarkan kotak bludru berbentuk hati berwarna merah. Dia membukanya bahkan dia berlutut dihadapanku memberikan cincin yang sangat indah.

"Maukah??"

Dengan mantap aku menganggukkan kepalaku. Dia tersenyum sangat manis dan memelukku hangat. Aku teringat sesuatu, oh tidak aku bahkan belum mandi.

"Hei! Bahkan aku belum mandi kau sudah melamarku?"

"Tak apa, aku ingin berbeda dari yang lain."

WonWoo meraih tanganku dan menyematkan cincin itu kejari manis ku.

"Bulan depan kita menikah."
Aku sangat terkejut, bagaimana bisa hanya dengan waktu sebulan menyiapkan pernikahan.

"Mwo?"

"Tenang saja, bahkan aku sudah menyiapkan semuanya sejak lama bersama eommamu. Kau tinggal terima jadi dan siapkan lah dirimu menjadi istriku. Menjadi istri dari seorang yang tak sempurna sepertiku ini."

"Aku siap!" Akhirnya kami tertawa bahagia.

•••

Lamunanku terhenti ketika suara riang WonWoo dan WooRi datang mendekat kearahku. Mereka baru saja selesai bermain dari halaman belakang.

"Bunda, selamat pagi."

"Ne, selamat pagi anak manis."

"Aku tidak diucapkan selamat pagi?" Aku langsung melihat kesumber suara dan menemukan WonWoo yang bersandar pada kulkas dengan keringat disekujur tubuhnya.

"Selamat pagi Ayah." Dia tersenyum puas.

Kami menikmati sarapan kami dengan lahap. Ini hari libur jadi kami memiliki waktu bersama yang banyak.

Putriku yang sudah berumur satu setengah tahun dia sangat cantik dan sangat mirip dengan ayahnya. Bahkan bicaranya saja sudah lancar. Dia anak yang cerdas.

IMAGINE WITH SEVENTEEN AS HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang