Part 22

2.1K 83 2
                                    

Jangan terlalu terlena dengan cinta karena terkadang ada cinta yang hanya mampir untuk sesaat.

#AiraRio

**

"Kok jadi akward gini ya?" Tanya rio padaku.

Aku hanya terdiam dan tidak membalas perkataan rio sama sekali, mataku tertuju ke penyanyi cafe yang sedang membawakan lagu berjudul kamu jahat yang tak lain adalah  lagu milik salah satu grup band galau terfavoritku Geisha.

Shit banget. Ini lagu nyinggung perasaan gue kali ya? Batinku melamun terus memperhatikan panggung kecil yang ada di cafe ini.

"aira?" Panggil Rio membuatku menoleh.

"ya?"

"Gue kesini pengen ngomong ke lo." Sambil menyodorkan sebuah bungan mawar merah, akupun mengambil bucket bunga tersebut.

Mereka mulai kembali berbicara dengan menggunakan kata gue-elo kembali.

"Apa? Ohiya btw kemaren gue liat lo sama zahra berduaan di mal, pengen negur sih tapi takut gangguin lo berdua" sahutku berusaha mengulas senyum meskipun raut kekecewaan terpancar jelas dari wajahku dan aku hisa merasakan hal itu.

"Jadi? Waktu itu lo liat gue sama zahra? Itu-- gak se" belum selesai oerkataan rio menggantung karena Aira yang mencuri start duluan.

"Gak usah di jelasin, gue juga gak butuh dijelasin gue bukan anak tk yang belaga bloon gak ngerti kok ri."

Rio menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya bibirnya tersebut mengeluarkan kata-kata yang sudah ia susun sejak beberapa hari yang lalu. Meskipun ia tahu bahwa ia akna menyakiti perasaan gadis yang ada di hadapannya ini. Dengan hati-hati Rio pun mengenggam tangan aira yang hangat dan menatapnya lekat-lekat.

"Lo cantik" sahut Rio dan Aira hanya terdiam acuh tak acuuh" lo taukan gue cinta sama lo ra?" Tanya rio membuat gadis di hadapannya mengangguk malas

"iya gue tau. Kenapa?" Jawab Aira dengan datar meskipun tidak yakin dengan pernyataan Rio.

Perasaan aira sulit ia jelaskan, seakan ia mengerti dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Maaf banget. Gue tau gue brengsek ra, gue cinta sama lo tapi gak bisa ngelakuin apa-apa gue cuma bisa diem. Kejadian yang lo liat gue barengan sama zahra emang beneran gue" ucap Rio

"Terus?" Tanya aira singkat menahan air matanya. Ia melirik ke kaca jendela cafe diluar langit malam juga seakan memiliki perasaan yang sama dengan aira  sulit digambarkan, perlahan rintik-rintik hujan pun mulai turun. Dan lagi dan lagi. langit ikut kembali menangis.

"Gue mau ditunangin sama Zahra." Ada jeda beberap detik sebelum ia melanjutkan perkataannya "Gue gak bisa nolak. Mamanya zahra rekan bisnis mama gue ra dan punya banyak saham yang di tanam di perusahaa mama gue dan apapun yang gue lakuin selalu diancem sama zahra. Dia selalu ngancem buat ngebuat perusahaan maam gue bangkrut dan termasuk ngancem bakalan nyakitin lo kalau lo masih sama gue. Sedangkan gue gak bisa ngebiarin hal itu terjadi" jawab rio dengan wajah sedih membuat aira seketika menoleh melepaskan pandangannya dari luar cafe dan kini menatap rio dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

"Oh? Gitu ya ri? Jadi lo kesini mau bilang itu ke gue? Yaudah Selamat yaa. Gue doain Semoga kalian jodoh" sahut aira terisak pelan membuat rio merasa sangat bersalah. Melihat perempuan yang ada di hadapannya menangis ikut membuat hatinya teriris pedih.

"Dan gue harap lo bisa mengakhiri hubungan gue dan lo" tambah aira dengan wajah yang di paksa untuk tersenyum
"kan lo yang memulai semuanya dan artinya lo juga yang harus mengakhiri semuanya ri. Right?"

DECEMBER TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang