1.

123 10 0
                                    

Pagi ini cukup cerah untuk memulai aktifitas sehari-hari ku. Membuka mata melihat indahnya matahari pagi yang menembus jendela membuat mataku segar kembali. Ku bangun kan badan ini dan sesegera mungkin untuk ke kamar mandi. Karena hari ini adalah hari senin dan hari senin adalah hari kesukaan ku memulai aktifitas baru disekolah dengan teman teman ku.

"Selamat pagi pah, mah" ku sapa mama papa yang sudah menungguku di meja makan.

"Selamat pagi juga sayang" jawab mama.

"Hari ini kamu papa antar ke sekolah ya, karna hari ini papa libur jadi papa yang mengantar kamu kesekolah, biarkan pak Amin beristirahat" ucap papa

Betapa senangnya hati ini mendengar perkataan papa yang ingin mengantarku kesekolah. Karena biasanya setiap harinya papa selalu sibuk dan tak punya banyak waktu untuk ku.

"Iya pa, Nadine mau banget diantar papa. Sudah lama papa tidak mengantar Nadine sekolah"

Oh iya, perkenalkan namaku Nadine Putri Sastrowidoyo. Ya sudah ketauan kan nama Sastrowidoyo nya dari siapa. Hehe iya itu nama papa ku. Aku kelas 10 di SMA Bina Nusantara Jakarta.

"Mah, aku sama papa berangkat ya ma"

"Iyasayang, belajar yang bener ya sayang, papa hati hati yaa" ucap mama sambil mencuim pipi kanan kiriku.

"Pasti mah, Nadine bakal belajar dengan sungguh sungguh untuk mama dan papah. Assalamualaikum" sambil menggangkat tangan mama dan kuciumnya tangan mama.

"Waalaikumsalam" jawab mama.

Di perjalanan menuju kesekolah, aku dan papa bercanda bercanda layaknya anak kecil yang selalu ingin dimanjakan.

"Oh iya dine, papa mau tanya bole" ucap papa

"Ya pasti boleh lah pa, mau tanya apa?"

"Hmm kamu sudah punya pacar kah?" Tanya papa sambil menatap aku dengan misterius.

"Kok papa tanya kayak gitu? Aku gapunya pacar pah, males aku pacaran" jawab aku

Pacaran buat aku itu adalah perbuatan yang tak haya memakai hati, tetapi memakai logika. Namun, kebanyakan orang lebih sering memakai logika dibandingkan hati. Termasuk laki-laki.

Aku sudah trauma sama yang namanya pacaran. Karna laki laki yang pernah memacari ku pergi meninggalkan aku demi seorang perempuan cantik lainnya.

Aku pun mencari tahu siapa perempuan tersebut. Aku pun mencari tahu ke teman temannya. Ternyata alasan laki laki tersebut meninggalkan aku karna dia sudah menghamili perempuan tersebut. Dan lebih mengejutkan lagi perempuan itu adalah sahabatku. Sarah Amelia.

Awalnya aku sangat terkejut. Namun, lama kelamaan aku sangat berterima kasih kepada Sarah dan Tuhan sudah memisahkan aku dengan laki laki tidak baik di kehidupan aku.

Kini, mereka sudah bahagia dengan menimang bayi mereka yang mungil diusia mereka yang masih sangat belia dan sangat tidak pantas dipanggil orang tua.

"Papa takut kamu seperti kemarin yang aku hampir saja kehilangan kamu sayang" ucap papa dengan tatapan puppy eyes nya.

"Tidak papa, Nadine sudah sangat trauma dengan pacaran. Nadine sudah tidak mau pacaran pah, biar nanti Tuhan sendiri saja yang membawakan Nadine jodoh pah" ucap ku dengan tatapan balik ke papa sambil memeluk papa.

Sesampainya disekolah, aku langsung ke kelas menemui sahabat sahabat ku dikelas. Memasuki kelas dengan riang gembira apalagi
Dengan jam pertama adalah jam pelajaran matematika yaitu pelajaran kesukaanku.

"Hari ini kita masuk kedalam materi logaritma ya anak anak" kata Pak Sardjono yang sambil mengambil spidol memulai menerangkan kepada murid muridnya.

"Ah elah masi pagi udah sarapan mtk aja" gumam Novi.

"Iya ya, udah tau masi pagi udah mtk aja. Kan gamudeng" gumam Desy.

"Ye, lo mah mau pagi mau siang pelajaran mtk juga gamudeng des" ledek Novi sambil menjitak kepada Desy.

"Eh setidaknya kalo siang gue.... Sama aja sih ya gamudeng juga. Hehe" ujar Desy sambil mengusap kepalanya.

"Kalo gua yang bikin jadwal mata pelajaran, gua ilangin mtknya. Trs kalo gurunya nanya kenapa gaada jam saya? Gua jawab aja 'saya lupa pak, udah bapak istirahat aja kasian kan cape mikir mtk trs' hahaha" ledek Novi.

Mereka bertiga pun tertawa "eh, Novi Desy Nadine, kenapa kalian tertawa? Ada yang lucu kah?" Sambil menunjuk kita bertiga dengan penggaris panjang.

"Tidak pak tidak ada yang lucu, maafkan kami" ujar aku.

"Macam orang gila saja kalian tertawa tanpa sebab" Pak Sardjono pun melanjutkan pelajaran.

"Eh Dine, lo ngapain minta maaf? Gokil" kata Novi sambil tertawa kecil.

"Sudah ah sekarang serius belajar dulu"

"Ya lo enak pinter mtk, apa kabar gue sama Desy dine?" Celetuk Novi dan di lanjut dengan anggukan kepala Desy.

"Mangkanya diperhatikan baik baik dong" jawab aku sambil menyalin apa yang Pak Sardjono tulis di papan.

"Ah percuma mending gue tidur" kata Novi.

"Eh Nov, gimana bangsa ini mau maju kalau remajanya males kayak lo? Ayok bangkit tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa Nov, kita bisa!! Kita bisa lebih pinter dari Nadine. Kita bisa masuk 3 besar!! Semangat Nov" teriak Desy sambil menghentakkan meja dan dilihat orang seluruh warga kelas yang mendengarnya termasuk Pak Sardjono.

"Eh kau Desy, kenapa lagi? Kemasukan apa kau? Bisa macam itu? Hah" tanya Pak Sardjono dengan muka heran.

"Saya mau belajar dengan betul betul pak, agar saya pintar dan tidak di banding banding kan lagi dengan Nadine oleh mama saya pak, saya cape pak saya bakal berusaha walau pun memang saya tidak mampu belajar mtk" teriak Desy kembali.

Aku dan Novi hanya tersipu malu, apalagi Novi yang tadi dijelek jelekan. Novi hanya bisa tutup mukanya dengan tangan karna saking malunya kepada teman teman termasuk Pak Sardjono.

"Bagus Desy, tak apa kau tidak bisa mtk, tak apa nilai kau nol. Yang penting kau ikuti pelajaran ku tiap ada jam pelajaran ku saja akan ku kasih kau nilai bagus" ujar pak Sardjono dengan memberikan jari jempolnya kepada Desy.

"Betul pak? Kalau seperti itu saya akan ikuti pelajaran bapak saja tiap hari, dan saya akan berusaha juga mendapatkan nilai nol pak" gumam desy yang membuat tawa dikelas.

"DESYYYYYYY....... " Teriak pak Sardjono.

Malaikat penjaga kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang