flashback memory

52 12 2
                                    

"Dia liat muka gue aja kaya ketemu musuh bebuyutan" jawab fiola dengan nada kecewa
"Dia udah lupa sama gue kali ya ris" kali ini fiola bertanya pada riseu dengan nada menahan tangis

"Gila aja tu si ferdi kalo beneran lupa sma cewek yang rela nunggu dia selama 3 tahun" jawab riseu dengan nada kesal

"Udah ah gue mau balik aja, bilang ke pak dinar gue gk enak badan jadi pulang duluan" ucap fiola sembari mengambil tasnya lali berjalan keluar.

Flashback..

Fiola sedang mematap lima siswa yang duduk berbobcang di depan mejanya sekarang, salah satu siswa itu melihat ke arah fiola dengan bertanya tanya karena dari tadi fiola terus menatap ke arah temannya yang berada tepat di sampingnya. Dia tahu kalau fiola adalah cewek populer di sekolah karena tidak jarang ia mendengar beberapa teman sekelasnya membicarakanya saat  fiola terlihat di hadapan mereka. Dan yang paling membuatnya lebih heran lagi temannya itu yang bernama ferdi menatapnya sekilas dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.

"Fer.. Kayaknya tu cewek ngeliatin lo terus deh, lo kenal sama dia?" tanyanya

"..." ferdi diam sebentar tanpa pertanyaa Nino dan hanya meminum ice tea nya "kepo lu kaya kebo" jawab ferdi kemudian

"Jangan jangan tu cewek yang waktu itu ngangkat telepon gue ya" tanya nya lagi penarasan

"...." ferdi tidak menjawab pertanyaan nya dan hanya diam kaku melihat langkah kaki fiola yang semakin menjauh dari kantin.

"Sotoy" jawab ferdi kaku

Drrtttt drrrttttt drrrrtttt

Tiba-tiba handphone ferdi berbunyi tanda ada panggilan masuk, ferdi melihat nama penmanggil yang tertera di handphonenya itu 'Erica'

Dengan wajah dingin ferdi mengangkat telponnya.

"Ya.." angkat ferdi

"Kamu dmna?" tanyanya

"Di sekolah, ada apa?" tanya ferdi dengan nada lirih

"Aku sedang di pesawat, mungkin 1 jam lahi aku sampai di jakarta, kamu jemput aku ya" pintanya terdengar sendu

"Oke, hati-hati ya" jawab ferdi

"Aku udah gak sabar ketemu sama riseu dan fiola. Sampai nanti ferdi bye" hati ferdi seketika terasa sakit saat mendengar nama fiola.

2 tahun ia menjalin hubungan dengan fiola saat mereka masih menginjak SMP. 3 tahun mereka harus berpisah katna orang tuanya di mutasi ke luar negeri, terpaksa ia harus meninggalkan fiola dan berjanji akan slalu mengunci hati hanya untuk dirinya. Tapi pada kenyataannya ferdi tidak bisa menepati janji nya itu karna suatu alasan yang sulit untuk di selesaikan jika hanya mementingkan perasaannya saja. Walaupun begitu fiola masih sangat berprngaruh bagi ferdi meski tidak seperti dulu, dia hanya perlu waktu untuk bisa meyakinkan perasaannya dan mencari jalan keluar masalah nya.

Flashback 2 tahun yg lalu

Fiola dan ferdi sedang berada di atap sekolah sembari melihat perkotaan. Sesekali fiola menggoda ferdi dengan mecubitnya yang langsung di kejar ferdi.
Setelah lelah kejar-kejaran mereka pun berdiri di tembok penghalang atap sambil merasakan hembusan angin sore yang meniup setiap untaian rambut indah fiola yang sedang menutup matanya tenang, ferdi menatap lekat wajah fiola dengan tatapan sedih.

"Fiola.." panggil ferdi yang langsung membuat bola mata indah fiola terbuka dan menatap ferdi

"Iya.." jawab fiola dengan senyum dan mata indah nya menanti ferdi berbicara, sejenak ferdi menatap fiola dalam diam dan langsung mengalihkan tatapanya dari fiola.

"Aku  akan pindah ke Amerika" lanjut ferdi dengan nada berat namun tenang, senyum yang awalnya terukir indah di wajah fiola kini memudar.

"Apa" ucap fiola memastikan dengan suara getir

"Aku akan ikut Ayah ke Amerika" jawab ferdi meyakinkan dengan menatap fiola.
Kini malah fiola yang mengalihkan tatapannya dari ferdi.

"Kapan?" tanya fiola tenang

"Besok" hawab Ferdi tak kalah tenang. Fiola memejamkan matanya sekilat lalu menarik nafasnya untuk meredakan kesedihannya.

"Berapa lama?" tanya Fiola setelah beberapa detik saling terdiam

"Aku tidak tahu pasti kapan aku akan kembali, tapi Fiola..." ucap Ferdi lalu memegang kedua pundak Fiola yakin "aku pasti kembali buat kamu" lanjutnya sambil menatap mata Fiola lekat.

Fiola tak kuasa menahan air matanya untuk tidak menetes, tapi mustahil karena bagi fiola kehilangan Ferdi sama halnya dengan kehilangan sebagian dari jiwa nya, hanya Ferdi yang mengerti perasaannya, hanya Ferdi yang mampu menenangkan hatinya ketika ia mulai muak dengan keadaan di keluarganya. Bagi Fiola, Ferdi sudah seperti akar dari kebahagiannya yang seharusnya di isi oleh keluarganya.

Fiola punya dua sahabat yang selalu ada untuknya hingga suatu ketika salah satu sahabatnya menghilang dan diberitahukan pindah tanpa berpamitan terlebih dahulu pada mereka dan tidak pernah memberi kabar. Fiola takut ferdi juga akan peegi dan melupakannya.

"Aku janji fi, aku pasti balik ke sini" ferdi berusaha meyakinkan fiola

"Aku cuma takut kamu lupain aku" jawab fiola dalam tangisnya

"Aku gak akan lupa sama kamu asal kamu juga janji gak akan pernah lupain aku" ucap ferdi dengan tegas lalu menarik tubuh fiola kedalam pelukannya.

Flashback off

Our RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang