6. Cowok Ribet

24 7 0
                                    

"Gagal dalam berhubungan bukan berarti enggan untuk membuka cinta yang baru bukan? Aku hanya membenci keadaan bukan berarti aku membencimu."

Cahaya matahari mulai masuk menyusupi ruang kamar Michelle, pertanda bahwa matahari sedang melakukan tugasnya  terdengar suara ketukan pintu dari luar, MIchelle hafal betul siapa lagi kalo bukan bundanya.

"Icellll bangun ayoo buka pintunya." Ketuk sandra dari luar.

"Bunda ini tuh hari sabtu icel mau ngebo bun, nanti aja ya bun bangunin icel  2 jam lagi deh plis bun." Ucap Michelle yang menutupi kepalanya dengan bantal.

"Ayo bangun dulu, itu ada temen kamu dibawah."

Hahhh temen? siapa juga yang mau dateng sepagi ini ah mungkin saja Dinda.

"Suruh masuk kamar aku aja bun." 

Dengan malas akhirnya Maura menuju kebawah karena iya merasa seperti setrikaan yang mondar-mandir.

"Nak kamu langsung masuk kamar aja ya icelnya gamau bangun, nanti tante ambilin kunci serep kamarnya dulu ya."

"Iya tante, maaf ya tan ngerepotin."

"Iya gapapa kok."

tookkk...tokkkk....

tak ada jawaban dari dalam sana, terpaksa mau tidak mau Daniel membuka pintu kamar Michelle tidak sopan memang ada seorang lelaki memasuki kamar wanita saat sedang tertidur tapi apa boleh buat lagi juga kan ini disuruh sama bundanya Michelle jadi ga salah dong.

"Woy piranha bangun woyyyy." Ucap daniel sembari menarik selimut Michelle, Daniel sedikit kaget karena melihat Michelle hanya memakai tank top dan celana pendek sepaha terlihan sedikit emmm sexy karena tubuh putihnya sedikit terekspos.

"Ngghhh.... iya din bentar lagi napa gue masih ngantuk bang----" Belum sempat Michelle melanjutkan perkataannya ia baru saja sadar bahwa suara yang ia dengar barusan bukan seperti suara Dinda tetapi seperti suara lelaki, sontak membuat Michelle terkejut dan bangun terperanjak dari kasur tidurnya itu.

"Anjrittt lo ngapain disini gila." Ucapnya mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang hanya berpakaian minim itu.

Daniel hanya mengernyitkan sebelah alisnya entah kenapa Michelle terlihat sangat menggemaskan, apalagi wajah bangun tidurnya eeerrr apaan si lo yel ngaur aja, tepisnya langsung dari khayalan yang menghantui otaknya.

"Heh ngapain lo diem, gue kan nanya ngapain lo disini?." 

"Pertanyaan bodoh, semalem kan gue bilang apa sama lo masa lo lupa?."

"Apaan ya gue lupa tuh."

"Gak usah pura-pura bego deh lo, cepet sana mandi liat noh iler dibantal ampe bikin pulau belek dimata lo udah ga karuan."

"Dih apaansi ngarang aja minggir lo." Michelle yang bangkit dari kasurnya sambil mendorong tubuh Daniel menjauh.

60 menit kemudian Michelle sudah rapih ia mengenakan celana jeans robek-robek, baju berwarna hitam dan tak lupa ia memakai sepatu converse putih.

"Gila gila cewe kalo dandan seabad ye." Protes daniel karena kelamaan menunggu.

"Bawel lo ah syukur-syukur gue mau ikut."

"Lah itu sih terserah lo mau ikut apa engga, kalo lo ga mau ikut thats a simple point gue tinggal bilang sama pak budi kalo lo gamau ikut kerja!" Ancam Daniel.

"Dih tukang ngadu banget sih lo."

"Loh yel ngapain lo kesini." Ucap Gevan tiba-tiba yang sontak membuat mereka berdua memalingkan wajahnya dan beralih menatap Gevan.

A Little Peace From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang