Chapter 4 The Destination of Uzumaki Naruto

1.4K 81 0
                                    

Hungry Duck's Bar. California, United States.

Gadis itu sedikit terdiam. Ia menaikkan alis saat pemandangan dihadapannya entah kenapa.. sangat asing untuk tempat-tempat clubbingyang selalu dirinya masuki. Sakura melirikkan mata kearah Shikamaru, yang masih dengan wajah malasnya dan kedua tangan berada di dadanya.

"Jangan menatapku seperti itu," Shikamaru berbisik, tapi tidak melirik Sakura. "Kau yakin Naruto ada disini, hah?"

Sakura menyeringai tipis. "Tentu, instingku tak pernah salah."

Suasana disana tidaklah seperti klab-klab malam yang biasa Sakura lihat maupun kunjungi. Disana tidak ada suara musik hardcore yang dapat memekikkan telinga, disana juga tidak ada lampu diskotik yang bisa membutakan mata.

Suasananya tenang. Sepi.

Ruangan itu hanya diisi dengan meja bundar dengan empat kursi mengelilinginya. Dan semuanya hampir sudah terisi oleh beberapa pria yang kini duduk berhadapan.

Dan matanya tak lupa menjelajah.

Dia mengincar pria Uzumaki itu.

Shikamaru hanya bisa menghela nafas saat Sakura kembali menyeringai. Apa benar wanita itu polisi? Kalau benar dia adalah polisi resmi yang dikirimkan oleh Tsunade untuknya, mengapa di mata Shikamaru... gadis itu masih terbilang muda. Tubuhnya tidak tinggi semampai, badannya pendek, serta wajah bersih kinclong seperti itu bukanlah wajah-wajah seseorang yang pernah bertempur dengan para penjahat, 'kan?

Shikamaru sedikit tersentak saat para pengunjung disana tiba-tiba menoleh—menatap mereka yang masih di ambang pintu masuk klab. Pria dengan rambut nanas itu melirik Sakura, yang masih saja tersenyum ramah kepada manusia-manusia yang memelototi mereka berdua-Sakura lebih tepatnya.

Gadis berambut merah muda itu sama sekali tidak menyadari dengan tatapan lapar para pria disana.

Dengan rasa angkuh yang sedikit menguar, Sakura melangkahkan kakinya ke pojok ruangan, dimana disana masih ada tempat untuk para pengunjung. Tanpa basa-basi pula, Shikamaru mengikutinya dari belakang, namun matanya masih mengawasi orang-orang yang memandangi Sakura dengan tatapan siap menerkam.

Saat Shikamaru sudah duduk berhadapan dengan Sakura, pria itu memajukan wajahnya, memelototi Sakura yang baru saja mengambil sebuah novel dari saku bajunya. "Bisa kau memakai pakaian yang lebih sopan? Kau mengundang para pria hidung belang yang ada disini!"

"Eh?" Dan dengan wajah polosnya pula, Sakura memiringkan wajah. "Sorry. Mantelku ketinggalan di mobil."

Shikamaru memutar bola mata. "Kau benar-benar ingin menjerumuskan dirimu ke kandang serigala, ya?"

Sakura tersenyum kecil, dia tidak menanggapi perkataan Shikamaru yang agak puitis itu. Ia lebih memilih membaca novelnya dengan suasana damai sejahtera, dan menghiraukan tatapan heran Shikamaru yang ingin meminta penjelasan.

"Kenapa kau bersantai begitu? Seharusnya kau cari pemuda Uzumaki itu, Sakura!"

"Geez, bisa kau santai sedikit?"

Shikamaru menggeram pelan. "Aku tidak bisa bersantai kalau ada seorang istri yang menungguku di rumah, kau memaksaku datang kesini 'kan? Jadi cepat selesaikan masalahmu dan antar aku pulang!"

Sakura menghela nafas bosan, dengan rasa kesal dan tidak enak ia memasukkan kembali novel favoritnya ke dalam saku. Ia bertopang dagu, menatap Shikamaru yang kini bersandar di kursinya.

"Arah jam dua."

Perkataan Sakura membuat Shikamaru langsung menoleh ke arah yang tertuju. Dan pria itu menangkap seorang pria berambut pirang sedang menyeringai ke arah mereka, dan mengedip genit pada Sakura.

Gangster Squad *Pause*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang