part 32

720 44 0
                                    

Dinda kembali k kmar Rizky dg membwa segelas air putih. Sementara Rizky, nampak santai berbaring diranjangnya dg sisa senyumnya.

"Minum obat, trus tidur!! " perintah Dinda saat menyerahkan obat dan segelas air putih it pd Rizky.
"Gk mau!! " tolak Rizky lalu menarik selimut disampingnya dan menyembunyikan dirinya d dlm selimut. membuat Dinda menggeram kesal.
"Td minta air putuh, nih ud aq bawain... sekrang cepet minum obatnya!!" Dinda msih berusaha bersabar.
"Ogah, obatnya pasti pait... gk enak!! " Rizky msih menolak. Entah kenapa.
"gk usah manja deh, klo kmu gk minum obat nanti sakitnya makin parah... ap perlu aq panggil dokter sekrang??! "
Mendengar gertakan Dinda ckup membuat Rizky mempunyai alasan untuk menelan pil pahit it, Tp....

"Aq mau minum obat tp dg satu syarat... " Rizky membuka selimutnya sampai pinggang, lalu mengubah posisinya jd duduk agar bsa lbih dekat dg Dinda yg memang sdah duduk d tepian tempat tidur.
"Syarat?! Syarat ap?? "
"Syaratnya... kk Dinda q tersayang ini hrus mau maafin adiknya yg ganteng ini, trus gk marah2 lgi... baru deh aq mau minum obat!! " ucap Rizky dg ekspresi wajah pling imutnya, berhrap Dinda bsa luluh dg it.

*Glegh
Dinda mnelan ludahnya, membasahi tenggorokannya yg mendadak kering... lalu bru2 berpaling mengalihkan pandangannya dri Rizky.
"No way!! Aq bru mau maafin kmu klo kmu ud minta maaf sma Michelle... klo Michelle ud maafin kmu, bru aq jg akan maafin kmu!! " tegas Dinda. Rizky berubah cemberut, lalu direbutnya sebutir obat dan segelas air putih yg ad ditangan Dinda.
"ya sudah... kalau begitu aq akan cpat sembuh dan nemuin Michelle buat minta maaf!!! " Rizky segerang menghabiskan air putih digelasnya setelah menaruh butir obat it d dlm mulutnya.

"Kau.... serius??! " antara percaya dan tdk percaya. Seorang Rizky mau minta maaf... benarkah..

Rizky sperti tdk peduli dg ekspresi tk percaya Dinda, ia segera menyelimuti seluruh dirinya lgi lalu berbaring.
"Aq cukup istirahat saja, dan aq akan cepat sembuh kan??! " kata2 terakhir Rizky sbelum ia bnar2 tidur. Effect obat it bekerja cepat... slain mnurunkan demam, obat it jg membuat peminumnya jd ngantuk berat. Itu bagus, lbih bnyak istirahat... lbih cpat sembuh.

Dinda menghela nafas lega, paling tdk untuk bebrapa jam kedepan Rizky tdk akan mengganggunya. Harusnya sih gitu, tp....
.........
......................
.........

Dinda sdang diruang tamu... sdang menelfon dg telfon rumah, itu karna hpnya dirusakan oleh Rizky.
"iya, chel.... maaf ya soal pestanya. Ap sekrang kmu sudah gk ap ap??! " Dinda terlihat cemas. Diam sebentar, lalu...
"oh, Rizky... iya dia sdang sakit!! " diam lgi.
"Benarkah?!! Klo gtu aq tunggu nanti sore... daa!!! " Dinda hendak mnutup telfonnya, tp diurungkannya karna spertinya Michelle yg disebrang telfon msih mneruskan bicaranya.
"Ap, kk adi??! Nggak tuh... aq gk dpet telfon dri kk adi, hp aq kan rusak!! " Dinda mlanjutkan telfonannya dg Michelle, tp ia diam lgi untuk mendengar kta2 Michelle d sebrang telfon.
"Masak sih, ap mungkin Rizky yg ngangkat ya." Dinda kembali diam.
"Yauda deh, nanti aq tanya sma Rizky... bye. " kli ini Dinda bnar2 mnutup telfonnya.

Bebrapa pembantu nampak mondar2 d blakang Dinda. Dinda tdk terlalu memperhatikan mreka, biarlah mereka menyelesaikan tugas mreka... Dinda lbih tertarik dg informasi yg diberikan michelle td. Ia hrus cpat2 mnemui Rizky untuk menanyakan kebenaran info it.
.........

Dinda kembali mlihat keadaan Rizky saat matahari berada d puncak... sekitar jam 12, sdah 2 jam Rizky tdur... mungkin sekrang ia sdah bangun.

*Kreeekkkk
Dinda membuka pintu kmar Rizky perlhan, tkut mengganggu klo mungkin Rizky msih tidur. Hmmm... ternyata bnar Rizky msih tidur. Nampak pulas pula. Jd gk enak klo ngebangunin.
Dinda hendak mnutup lgi pintu kmar, tp... semuah suara menghentikannya. Suara sperti seseorang yg sdang memanggilnya dg lembut... suara yg familiar ditelinga Dinda.

"Dinda ﹏﹏" suara it lgi. Dinda yakin it suara Rizky, jd untuk memastikannya... Dinda msuk dan mendekat k Rizky yg msih tertidur.

"Dinda ﹏"
Ternyta Rizky mengigau dlm tidurnya.
Mendadak lutut Dinda jd lemas... ia duduk berjongkok d samping tempat tidur sambil memegangi lututnya. Suara it... suara yg lembut itu... Dinda yakin sekli kalau itu suara yg sma dg yg dipesta Michelle semalam. Suara orang yg menciumnya saat lampu d pesta it mati.

"Semalam jg gini... tp... knapa hrus Rizky?!! " batin Dinda lirih.
"Gk boleh... ini gk boleh terjdi... " lanjutnya.
Dinda menghela nafas panjang sbelum akhirnya berdiri dan memeriksa suhu tubuh Rizky dg mnempelkan telapak tangannya d kening Rizky.
"Ud normal, jd... mungkin gk ap ap klo aq babgunin dia sekrang!! "
Dinda mnarik guling didepannya lalu menghantamkannya k tubuh Rizky.
"Bangun!! Cpet bangun... ad yg mau aq tanyain sma kmu!! " Dinda dg suaranya yg keras. Mengganggu tidur Rizky hingga Rizky hrus terbangun dg suasana hatinya yg jd buruk.

"Ap sih, ktanya td disuruh istirahat!! " kesal Rizky dg malas.
"aq mau tanya, ap bner semalem adipati nelfon k hp aq dan kmu yg ngangkat?!! " Dinda to the point.
Rizky msih menggeliat lemah di selimutnya.
"Gk tau!! "

"Rizky!! Jwab yg bner... semalem kk adi bilang ap di telfon?! " Dinda msih blum mau menyerah.
"Aq bilang gk tau ya gk tau!!!! "
"Kemarin hp aq terjatuh dan tertinggal d kmar ini, dan td pagi aq nemuin hp aq tergeletak hancur d lantai... pasti kmu yg ngebanting hp aq kan?!! Kenapa??! ap karna telfon dri kk adi?!! Kk adi bilang ap??! " desak Dinda.

"Berisik!! Knpa gk tanya sendiri sih k ketua osis sok it??! Klo elo emang pnasaran, tanya aj k orangnya langsung... gk usah gangguin gue!!! " Rizky berguling tidur membelakangi Dinda lalu menarik bantalnya dan menutupkan bantal it k kepalanya, dg maksud agar suara Dinda tdk sampai k telinganya.

"Ok, aq akan tanya langsung sma kk adi!!! " *BRAKK!!!
Dinda kluar kmar dan mnutup pintu kmar it dg keras. Mninggalkan Rizky yg nampak gelisah d bwah bantalnya.

BERSAMBUNG

not YOUR little BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang