part 35

719 43 0
                                    

"Mama meninggal?!! Itu gk mungkin... mama gk mungkin meninggal!! Gk mungkin!! "
Bagai baru disambar petir. Tubuh Dinda mendadak langsung lemas... kepalanya terasa berat... pening... dan mendadak semua jd gelap.
.......

**
Sinar matahari pagi menerobos cela jendela kmar Dinda, mengusik Dinda dlm tidurnya.

"MAMA!!!! " triak Dinda seolah bru mendapatkan mimpi buruk.

Dinda membuka matanya dan mendapati dirinya sudah berada d dlm kamarnya. Dinda terbangun dan mengingat2 lgi kejadian semalam saat papa ali menangis karna mama sarah meninggal. Ap itu berarti semua cuma mimpi??!

Dinda menghela nafas lega karna berpikir klo berita tentang mamanya yg kecelakaan dan meninggal it cma mimpi, tp sedetik kemudian kelegaan yg dirasakan dinda lenyap... Dinda sadar klo it bukan mimpi.
Keberadaan Rizky yg berdiri d samping tempat tidur dg pakaian serba hitamnya membuat perasaan Dinda berubah jd tdk enak. Terlebih Rizky menatap Dinda dg tatapan sendunya. Walau ingin menyangkal, tp Dinda tau klo it bkan mimpi.

"Papa ud ngurus semuanya. Pagi ini tante sarah akan dimakamkan. Klo kmu ngerasa msih gk enak badan, aq gk akan maksa kmu untuk dateng k proses pemakamannya!! " ucapan Rizky mkin meyakinkan Dinda klo berita buruk it bkan mimpi.

"Rizky..... mama... jd mama bner2 sdah... sdah... " Dinda tdk sanggup berkata2, ia cma menatap Rizky dg mata berkaca2. rizky yg mengerti dg penuh perhatian langsung merengkuh dinda dan membiarkannya menangis d dlm pelukannya.

"Kmu yg sabar ya, din... aq turut sedih dg yg menimpa mama kmu!! Tp kmu hrus tau... kmu gk sendirian, ad aq dan papa yg akan selalu dan akan selalu ngejagain kmu." dg lembut Rizky membelai rambut Dinda, menenangkannya dlm pelukannya. Dinda terus menangis belum bisa percaya klo kini mamanya sdah meninggal.
"Tp ini gk mungkin, ky... mama gk mungkin meninggal. Mama gk mungkin ninggalin aq. Mama sdah janji mau pulang dan mama jg bilang akan menikah dg papa ali stelah pulang dri bandung!!! Ini gk mungkin... " Dinda terus terisak meluapkan kesedihannya dlm pelukan Rizky. Rizky tdk tau hrus berbuat ap untuk menghibur Dinda agar tdk sedih lgi... jd Rizky membiarkan Dinda begitu untuk bebrapa saat, membiarkan Dinda menangis dan terus mendekap Dinda berharap it bsa sedikit mengurangi kesedihan Dinda.

*Cekreeekkkk
Pintu kmar Dinda terbuka.
Michelle n billy sdah berdiri d tengah pintu dg memakai pakaian pakaian serba hitam jg.
"Dinda... " panggil Michelle sambil berjalan mendekati dinda dg sedih.
Melihat kedatangan Michelle, Dinda lalu mlepaskan pelukannya pd Rizky dan berganti memeluk Michelle.
"Michelle... mama aq chel, mama aq ud.... hik.. Hwaaa... "
"Cup.. Cup... iya, aq ngerti kok din... aq turut berduka, kmu yg tabah ya. Mama kmu kini sdah tenang di alam sana. Kmu jngan nangis lgi, mama kmu akan ikut sedih klo ngeliat kmu kyak gini... cup... cupp... " Michelle berusaha menenangkan Dinda dg kta2nya.
Rizky yg mengerti klo mungkin Dinda akan merasa lbih nyaman bersma sahabat baiknya, memilih untuk mundur... mengajak billy keluar dri kmar it dan memberi waktu untuk Michelle menenangkan Dinda.

*Klek!!
Rizky menutup pintu kmar Dinda, memberi privacy untuk dinda dan Michelle, tp sbelum mninggalkan depan kmar it....
"loe mikir gk, klo mungkin ini jlan loe buat ngedapetin Dinda?!! " tanya billy tiba2, membuat rizky langsung melemparkan tatapan tajamnya pd billy.
"Knapa tiba2 loe ngomong kyak gitu?! " rizky nampak tdk suka dg kta2 billy yg seolah menuduh Rizky senang dg kematian mamanya Dinda.

"Santai aj kali, ky... tegang bnget. Gue kan cma ngomong ap adanya. Karna mamanya Dinda meninggal, rencana pernikahan bokap loe dan mamanya Dinda jd batal, dan itu berarti batal jg status adik kakak loe sma Dinda... so, ud gk ad halangan lgi buat loe ngedeketin Dinda. Iya kan?!! atau, loe ud ngerelain dinda buat si ketua osis it."

not YOUR little BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang