part 30

732 43 0
                                    

"riz.... hwaaaaa.... " Dinda terpekik kaget karna Rizky tiba2 mnariknya k dlm pelukannya. Dinda pikir Rizky mungkin sdah bangun dan hanya ingin mempermainkannya.sperti biasa.
Jd iapun mronta dan mlepaskan diri dari Rizky. huffhhh... walau agak sulit tp akhirnya Dinda bisa lepas jg dan langsung mlonjak trun menjauh dri Rizky, tp akibatnya... karna perlwanan dri Dinda td, tubuh Rizky jd terguling jatuh dri tempat tidur.

"Hosh.. hoshh... "
Dinda mengatur nafasnya yg tersenggal2 karna msih terkejut dg kejadian td, jantungnya terasa mau cpot dg tindakan Rizky yg tk ia duga itu. Walaupun Rizky akan jd adiknya, tp tetep aj Rizky it cowok... ganteng parah lgi... jd walau Dinda tk menginginkannya, tubuhnya tetap merespon tindakan Rizky td sbg cewek. Nervous gila.

"Rizky!! Jngan main2 deh... ini gk lucu!! Cpet bngun... kmu hrus ikut aq sekrang!!! aq gk mau tau pkoknya kmu hrus minta maaf sma Michelle ,kmu ud bkin pestanya jd kacau tau!!" Amuk Dinda stelah sdah bsa mengontrol perasaannya lg.

Rizky tk bergerak. Msih tergeletak lemah d lantai. D samping tempat tidurnya. Dinda jd mkin merasa dipermainkan...
"Rizkyyyyy!!! bangun!! atau aq seret kmu k tempatnya Michelle!! " ancam Dinda. Rizky msih tdk bergeming. Dg pnasran Dinda mendekati Rizky lgi... lalu dg agak ragu mengguncangnya untuk membuatnya bangun sekli lgi.
"ky... " Dinda kembali panik. Ia bru sdar klo Rizky sdang menggigil sekrang... tubuhnya dingin dan kaku.
"Ri... Rizky, kmu gk ap ap kan??! " dg panik Dinda memeriksa suhu tubuh Rizky. Keningnya trasa panas tp tubuhnya menggigil kdinginan, mungkin it karna pakaiannya yg lembab.
"Panas bnget, kmu demam ky!!! Ngapain sih kmu pake baju basah kyak gini... perasaan kemarin gk ad ujan deh!! " Dinda nampak mengingat2.

Mendengar suara Dinda membuat Rizky membuka matanya, dlm keadaan setengah sadar ia tersenyum mlihat Dinda ad d sampingnya... sdang panik mlihat keadaannya.
"Di ﹏ ngin... " gumam Rizky lemah, membuat Dinda tersdar dan kembli fokus pd Rizky. "Dingiinnn... " lirih Rizky lgi... ia meringkuk, menggulung tubuhnya jd sperti bola untuk mengatasi rasa dinginnya. Mlihat it, Dinda mlah berdiri... terburu2 mnuju tempat tidur, loh.. kok?!
Ditariknya sprei dan selimut yg ad d atas tempat tidur dan melemparnya k keranjang cucian yg ad d dlm kmar it, lalu digantinya dg sprei dan selimut kering yg ia dpat dri lemari baju Rizky.
Ooo, ternyta Dinda cma mengganti sprei dan selimut yg basah dg yg kering... agar klo Rizky tdur d situ tdk mkin kedinginan.
Setelah dirasanya klo tempat tidur it sdah ckup nyaman, bru dinda kembli k Rizky yg msih menggulung d lantai. Dg susah payah Dinda membantu Rizky yg msih stengah sadar berdiri, lalu perlahan mrebahkannya d atas tempat tidur.

"Ck, bocah ini.... sbenarnya ap yg sdah dia lakukan sampai jd sperti ini?!! " desah Dinda saat mlihat pnampilan Rizky. Dilihatnya Rizky yg tertidur dri kaki sampai k ujung rambutnya.
Sepatunya msih blum dilepas, bajunya jg msih baju yg semalam... lengkap dg tuxedo putihnya, wajahnya membiru karna kedinginan, tp terlihat tetap tampan... spertinya Rizky memang abis ujan2an.
Mlihat Rizky sperti it mlah membuat Dinda mrasa jd tdk nyaman, entah knpa jantungnya jd berdebar2... ap ini karna Dinda terlalu marah n emosi pd Rizky?! Ah, entahlah...

"Hufffhhhh....... " Dinda menghela nafas panjang, sbelum akhirnya ia mulai mlepas sepatu dan kaos kaki Rizky... lalu lanjut mlepas tuxedo dan kemeja Rizky. Rizky tdk boleh memakai pakaian lembab agar ia tdk mkin demam kan.
Dg tubuh Rizky yg lemah, memang agak kesulitan untuk Dinda mlepas kemeja Rizky... aplgi Rizky kembli tk sadarkan diri td karna demamnya yg tinggi.

Agak sulit, tp akhirnya berhasil. Kini giliran kaos dlm nya. Ouch... Dinda agak ragu, ap boleh ia melakukannya... inget... biar gimnapun Rizky it cowok. C-O-W-O-K. Agak gk etis kan klo Dinda ngeganti baju Rizky... ntar ap kta duniaa... ini gk sma sperti td Dinda ngeganti sprei n selimut tempat tidur, ini lbih sperti.... emmm... gimna cra ngomongnya ya?!! Emmm... ya, pokoknya gitu deh...

"Di ﹏﹏nginn ﹏" Rizky mengigau.
Bebrapa kli Dinda menelan ludahnya untuk meyakinkan dirinya. Hingga akhirnya ia memilih menyambar remote AC yg ad d atas meja dan mematikan AC yg ad d ruangan it. Rizky butuh udara yg lbih hangat agar ia tk mkin kedinginan dan demamnya tk semakin parah. Stelah it bergegas Dinda berlari keluar kmar...

Hmmmm.....

Dan tk lma kmudia ia kembali dg seember air hangat dan handuk kecil d tangannya. Dinda kembli duduk d samping Rizky yg nampak mkin pucatnya. Walau dg agak ragu dan memicingkan mata, akhirnya Dinda mlepaskan kaos dalam Rizky jg... dan tanpa buang2 waktu dia lalu membasuh dada bidang Rizky dg handuk yg sdah dibasahinya dg air hangat. Dinda tau cra it bsa membuat suhu tubuh Rizky yg dingin bsa kembali normal. Sbenarnya msih ad cra lain.dg menyalurkan suhu tubuhx untuk menghangatkan Rizky. tp Dinda tk mungkin mlakukan cra it. It terlalu beresiko untuk perasaannya. Jd ia lalukan sebisanya sja.
Dibasuhnya wajah, leher, dan badan Rizky berkali2 hingga suhu badan Rizky mulai menghangat.... dan Rizky mulai terlihat nyaman dan tenang, tdk menggigil sperti td lgi... it bagus, jd Dinda tdk perlu memanggil dokter atau orang lain untuk meminta bantuan... sbnernya Dinda jg tdk tau hrus ngubungin siapa.

Kini Dinda beralih k kaki Rizky... kakinya msih trasa dingin, ap perlu dibasuh air hangat jg?! Trus... ap perlu celananya dilepas jg?!.... Nooooo!!!
Dinda menggeleng2kan kepalanya cpat, ia tdk tau ap yg ia pkirkan sekrang... tp... rasanya Dinda tdk perlu sampai sejauh it. Dinda berhrap tdk perlu mlakukan it.
.......

**
Waktu mnunjukkan pukul 10 pagi. Rizky terbangun dri tidurnya dan merasakan kepalanya terasa berat.
"Agghhh... " Rizky meremas kepalanya yg mulai terasa sakit, pusing...

"Sudah bangun?! " suara lembut menyapa di telinga rizky, membuat Rizky sedikit teralih dri sakit sakitnya. Dinda yg sedari td mnemani d samping Rizky... segra menghampiri Rizky dan memeriksa suhu tubuh Rizky dg menyentuh keningnya. Msih trasa agak panas.
"Pusing ya ?! " tanya Dinda. Rizky cma terbengong... mlihat Dinda sekrang rasanya sperti mimpi untuk Rizky.

"Ap aq sdang mimpi, ato aq sudah mati?!! " Ceplos Rizky mengatakan ap yg ia pikirkan.
"hah??! " Dinda menyatukan alisnya, tdk mengerti ap maksud kta2 Rizky it.
"spertinya aq memang sdah mati... klo tdk mana mungkin aq bisa mlihat bidadari!! " lanjut Rizky dg senyum tulusnya. Tp tdk dg Dinda... ia mlah cemberut mendengar kta2 Rizky it, dan dg gemas ditepuknya kening Rizky hingga Rizky jd mringis kesakitan sambil memegangi keningnya yg mkin cenut2 gra2 ditepuk Dinda.
"Kenapa aq dipukul?! " protes Rizky.
Dinda tdk menjwab, tp mlah memalingkan wajahnya lalu beranjak pergi mninggalkan kmar Rizky.

"Eh, mau kmna?! " Rizky ingin mengejar Dinda, tp kepalanya terlalu pusing untuk bsa trun dri tempat tidurnya. Jd Rizky tetap diam disana... mnunggu dan berhrap Dinda segra kembali .

Sambil mnunggu, Rizky mencoba mengingat2 ap yg terjdi semalam... tp yg dia ingat cma... ia mrasa tubuhnya sangat panas, kepalanya terasa terbakar karna pikiran2nya tentang Dinda, dan dadanya trasa sesak terhimpit setiap kali ia mengingat klo Dinda akan jd kakaknya. Dan untuk mendinginkan kepalanya itu, rizky betdiri d bwah shower dan membiarkan tubuhnya tersiram air selama bebrapa jam... stelah it Rizky tdk ingat ap ap lgi. Mungkin dlm keadaan setengah sadar Rizky berjlan kluar kmar mandi dan langsung berbaring d tempat tidur dg tubuhnya yg msih basah. it mungkin sja kan. Rizky nampak berpikir, spertinya ad lgi yg ia ingat... tp ap... emmm.... spertinya it ad hubungannya dg Dinda.
Rizky msih mencoba mengingat2nya saat Dinda akhirnya kembali masuk k kmarnya dg membwa sbuah nampan berisi segelas susu, semangkok bubur, dan ad obatnya jg.

BERSAMBUNG

not YOUR little BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang