Prolog

24.3K 910 33
                                    

Seorang gadis kecil berlari dengan semangat menuju taman belakang rumahnya. Ia mengedarkan pandangannya kr seluruh penjuru taman untuk mencari keberadaan seseorang. Kedua matanya menyipit riang tatkala melihat sosok yang ia cari. Dengan langkah lebar, gadis kecil itu langsung menghampiri seseorang yang sedang duduk membaca koran sambil memperhatikan kakak nya yang tengah bermain-main di taman.

"Ayah, aku dapat juara 1 lomba menyanyi" kata gadis itu.

"......"

Gadis itu menyadari ayah nya tidak mengubris omongan nya dan malah asik menatap kakak nya yang sedang bermain. Ia tidak putus asa dan bercerita lagi kepada ayah nya.

"Ayah, apakah ayah tau? Aku mendapatkan piagam penghargaan lagi tahun ini" celetuk gadis itu sambil mengandeng tangan ayah nya.

Robinson, ayah gadis kecil itu merasa geram kepada gadis kecil yang sedaritadi mengganggu kegiatannya. Dengan kesal dia mendorong gadis kecil itu agar menjauh dari nya.

"Dasar anak tidak tau sopan santun, apa kau tidak lihat aku sedang membaca koran. Pergi sana jangan menganggu ku dengan ocehanmu yang tidak berguna itu"

Gadis kecil itu berjengit kaget saat mendengar ayah nya membentak dan memarahi nya.

Febby, ibu gadis kecil itu yang melihat hanya diam saja melihat gadis kecil yang selalu di bentak oleh ayah nya sendiri. Ia tau bahwa suaminya itu benci kepada gadis kecil itu, yang telah hampir membunuh kakaknya sendiri.

Flasback 5 tahun yang lalu

"ayah, lihatlah ikan-ikan ini sangat cantik" tunjuk gadis kecil itu.

"Benar, ikan-ikannya cantik sama seperti dirimu Irra" balas ayah nya sambil mengusap pucuk kepala gadis kecil.

Dari kejauhan, ada gadis lain yang tak suka melihat ayah dan adiknya tengah bercanda. Dia merasa geram karena ayah nya selalu saja memanjakan adiknya dibandingkan dirinya, selalu saja adiknya yang sempurna dimata ayah dan ibu nya.

Gadis lain, yang tak lain adalah Cierra kakak dari gadis kecil tadi itu saat ini emosi dan ia berfikir untuk merencanakan sesuatu yang membuat adiknya dibenci oleh kedua orang tuanya.

Cierra menjalankan aksinya itu. Ia mendekat ke arah adiknya saat ayah nya sudah tak ada di dekat adiknya dan ja mulai menampar pipi adiknya itu.

"Kau selalu saja mengambil kebahagiaanku, tapi kali ini kau takkan bisa mengambilnya" kata Cierra sembari tersenyum licik

"Apa maksud kakak? Aku tidak mengerti" ujar gadis kecil itu.

Sedangkan Cierra tidak mengubris adik kecil. Ia mengambil gunting dan pisau lipat yang ia sembunyikan di kantong celananya, ia mengunting rambutnya dan mengacak-acak rambutnya sampai terlihat berantakan tak lupa pula dia mengores-gores tangan kaki dan pipinya dengan pisau lipat tadi. Cierra berteriak minta tolong sembari berpura-pura menanggis.

Kedua orang tua nya syok melihat keadaan Cierra yang sangat berantakan sekali banyak bekas sayatan di bagian badannya dan rambut pendek yang di potong sembarangan dan rambut acak-acakan.

"Cierra siapa yang melakukan ini kepadamu?" Tanya ayah nya marah.

Cierra berpura-pura menangis dan takut-takut menunjuk adik nya sendiri.

"Kenapa kamu melakukan ini kepada kakakmu sendiri" bentak ayah nya kepada gadis kecil itu.

"Aku tidak melakukan apa-apa ayah,kak Cierra sendiri yang melakukan itu" kata gadis kecil itu.

"Dia bohong ayah, dia yang melakukan ini. Katanya dia tidak suka melihatku" ujar Cierra berbohong.

Robinson dan Febby memandang anak bungsungnya itu dengan pandangan kecewa.

"Ayah dan ibu kecewa kepadamu"

"Aku berani bersumpah ayah, aku tidak melakukan itu semua" ujar gadis kecil itu sambil menahan tangisnya.

Flasback off

"Pergilah ke kamarmu." kata ibu nya tanpa memandang wajah gadis itu.

"Baiklah ibu" balas gadis itu sembari berjalan menjauh dari taman.

Vierra [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang