(17) Vierra✔

9K 475 2
                                    

"ada apa ini?"

Suara itu, suara yang dirindukan oleh Vierra. Ia terputus komunikasi dengan pria itu, sahabat masa kecilnya.

Vierra membalik badannya menghadap sahabatnya itu, yang Vierra lihat. Di depannya ini berdiri seorang pria berpenampilan formal walaupun formal tapi masih bisa membuat siapa saja yang melihatnya akan meleleh. Wajah blasteran hidung mancung bulu mata lentik alis tebal bibirnya tipis berwarna merah dan matanya bewarna coklat terang.

"siapa anda? Kenapa memberi keributan di kantor saya?" kata pria itu

Vierra, tak menjawab ia malah maju dan memeluk pria di depannya ini. Semua karyawan yang melihat itu langsung memotret mereka.

Pria yang di peluk itu geram, ia mau melepaskan pelukannya dengan wanita gila ini. Tetapi wanita gila ini tidak mau melepaskannya.

"aku merindukanmu Ald."

Rezza mendengar itu kaget. Pasalnya cuman satu orang saja  yang bisa memanggilnya Ald yaitu sahabat kecilnya Vierra.

"Siapa kamu?" tanya Rezza.

"aku irra Ald." jawabnya.

Rezza, melepaskan pelukan mereka dan melihat Vierra dari bawah ke atas. Setelah menelusuri baik-baik ia baru sadar ternyata benar didepannya ialah sahabat kecilnya.

Rezza tersenyum lebar, menampilkan gigi putih bersihnya. Semua karyawan melongo melihat senyum bahagia terpatri di wajah ceo mereka.

Yang mereka kenal, Rezza adalah ceo dingin dan bermuka datar tapi sekarang yang mereka lihat ceo yang biasanya datar tersenyum lebar hanya karena seorang wanita berpenampilan sederhana.

Tak mau kehilangan moment ini, semua yang berada di tempat kejadian memotret Rezza yang sedang tersenyum lebar ke arah seorang wanita.

"Kamu sudah dewasa Irra dan tambah cantik." puji Rezza

"aku memang sudah cantik dari dulu." jawab Vierra percaya diri.

"selalu percaya diri-,"

"ayo kita naik ke atas." lanjut Rezza

***

"Apa? Berani sekali dia." kata Rezza marah.

"sudahlah Ald, tidak usah dipikirkan masalah itu toh aku udah beresin sendiri." jawab Vierra enteng.

"tapi-"

"aku bilang sudahlah." potong Vierra

Suasana di ruangan ini tiba-tiba hening. Tak ada yang berani membuka suara. Rezza yang tak suka dengan suasana ini langsung memecah keheningan diantara dia dan Vierra.

"dalam rangka apa kamu balik ke negara ini lagi Irra?" tanya Rezza

"ulang tahun perusahaan ayah."

"Tapi ulang tahun perusahaan om Robert masih 5 hari lagi dan kamu sudah ada di sini sebelum waktu yang di tentukan." kata Rezza kepada Vierra

"aku memang sengaja datang ke sini lebih cepat, kamu tidak boleh memberitahukan ini kepada ayah karena aku datang kesini tidak mengabari mereka." jawab Vierra

"kenapa?"

"aku mau memberikan kejutan."

Vierra melirik jam tanganya, sudah 3 jam ia di kantor.

"Ald aku pulang dulu yah, udah 3 jam aku disini." kata Vierra

"yaudah, hati-hati di jalan ya Irra."

***

Lucifer pov

Sudah beberapa hari ini aku tidak pernah melihat wanitaku aku sudah menyuruh seluruh anak buahku mencarinya diseluruh penjuru london tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya.

"kamu dimana sebenarnya" gumam Lucifer sambil mengelus-elus foto yang di pegangnya.

Bip bip bip

Suara ponsel membuyarkan lamuan lucifer, ia mengambil ponsel nya dengan malas.

"ada apa?" tanya Lucifer to the point kepada penelpon.

"....."

"kirimkan alamatnya sekarang."

Lega, itulah yang ada di hati Lucifer saat ini. Anak buahnya yang di NYC tadi menelpon dan mengatakan bahwa ia melihat Vierra.

Dengan cepat ia membuka laptopnya dan menghidupkannya. Satu email masuk, ia segera membuka dan melihat apa isinya.

"perumahan garden gold, no.25 blok A. Ini foto mansion tempat tinggalnya dan juga saya menemukan foto nona Vierra dengan seorang pria mereka tampak berpelukan di kantor cabang V&G corp."

"Ah, siapa pria ini yang berani menyentuh milikku." geram lucifer saat melihat foto vierra berpelukan dengan pria itu.


Setelah mendapat informasi itu, Lucifer langsung berangkat menuju ke New york. Tujuan nya saat ini ialah bertemu dengan Vierra, wanita yang amat sangat ia rindukan itu.

Selama beberapa jam ia di udara, akhirnya ia sampai juga di bandara.

Ia menginjakkan kakinya dan berjalan keluar bandara.

"Mr.Lucifer." tanya seorang bersetan hitam lengkap dengan headest di telinganya.

"yes, I'm" jawab Lucifer

"mari saya antar di mobil dan biar barang-barang nanti saya yang.membawanya."

"hm" hanya gumaman kecil saja yang dikeluarkan Lucifer.

Di perjalan menuju apartement nya, Lucifer tak sengaja melihat Vierra yang tampak keluar dari restoran.

"berhenti pak." kata Lucifer. Ia hanya mau melihat Vierra.

Yang dilihatnya, Vierra berpenampilan sederhana tidak seperti penampilannya saat berada di london. Vierra membawa kantong plastik sangat banyak dan memasukkan nya kedalam bagasi mobilnya. Tak lama ia masuk ke dalam mobil dan menjalankannya.

"ikuti mobil di depan pak." perintah Lucifer.

Mobil yang di kemudikan Vierra masuk ke pekarangan panti asuhan di NYC. Lucifer hanya memandang Vierra takjub tak hanya cantik, ia juga mempunyai hati yang baik.

"jalan pak, kita ke apartementku."

Lucifer pov and

Vierra [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang