Chapter 3 : The new math teacher

449 87 14
                                    

Wonwoo terbangun begitu merasa badannya melayang dan menghantam lantai begitu keras. Badannya ngilu sebentar, sebelum dia merenggangkan tubuhnya dalam keadaan masih berbaring.

Wonwoo memandang ke sekitar dan menyengir lebar begitu melihat Mingyu bersandar pada daun pintu kamarnya dengan tangannya yang memegang sebuah mug sambil memandangnya aneh.

"Samchun, jam berapa sekarang?" Ujarnya serak dengan suara khas bangun tidur.

Mingyu menatapnya remeh sebelum menjawab, "5 menit lagi kau masuk sekolah omong-omong," dan berlenggang pergi. Wonwoo menyengir lebar, sambil bermonolog benarkah tanpa merubah posisinya yang baring di lantai.

Sedetik kemudian matanya terbuka lebar dan mencari keberadaan Mingyu namun tidak menemukannya di mana pun. Dia segera mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan membuka layarnya. Jam menunjukkan pukul enam tiga puluh.
Wonwoo mengeluh sambil memeluk ponselnya sebelum melemparnya ke tempat tidur. Mingyu menipunya. Dia masuk sekolah pukul delapan sebenarnya. Dari dalam kamar dia berteriak, "terima kasih, samchun. Kau membuat aku olahraga jantung pagi-pagi begini."

***

Wonwoo keluar dari kamarnya sambil menenteng ransel sekolahnya setelah sebelumnya dia mandi dan memakai seragam sekolahnya.

Wonwoo berjalan ke dapur, Wonwoo dapat melihat Seungcheol sedang membaca sesuatu di ponselnya sedangkan Mingyu sedang menikmati sarapan paginya. Wonwoo duduk di sebelah Mingyu dan menemukan roti tawar dengan selai kacang tersaji di atas meja.

"Wah, aku lapar sekali." Ujarnya sambil mengambil roti itu dan langsung mengunyahnya. Mingyu menatap datar Wonwoo yang tanpa ragu mengambil gelas susu milik Mingyu dan meneguknya sampai habis membuat Mingyu menggeleng beberapa kali.

Wonwoo berdiri hendak berpamitan, tetapi matanya menemukan Mingyu telah mengenakan pakaian yang rapi. "Samchun, kau akan pergi kemana?" Mingyu meliriknya sebentar, kemudian mengatakan kalau Wonwoo terlalu mau tahu urusan orang lain. Jadi Wonwoo hanya mengerucutkan bibirnya sebelum berpamitan pada Seungcheol dan Mingyu.

"Kenapa tidak kau antar saja, sih? Tujuan kalian kan sama." Seungcheol beralih dari ponselnya kepada Mingyu.

"Sedang tidak ingin saja."

***

Penthouse Mingyu tidak terlalu jauh dari sekolahnya, omong-omong. Sangat menguntungkan bagi Wonwoo. Wonwoo hanya perlu naik bus dua kali dan dia telah sampai.

Wonwoo menggeser pintu kelasnya begitu sampai di depan kelasnya. Suasana kelas tidak terlalu ramai, namun berhasil membuat suara bising yang terdengar sampai di luar kelas.

Wonwoo duduk di barisan paling ujung, dekat dengan jendela tetapi tidak duduk di paling belakang, dia duduk pada urutan ke dua. Duduk di sana sangat menyenangkan, dia dapat mendengar guru menjelaskan dengan jelas dari pada di belakang, di belakang sangat ribut karena kebanyakkan murid-murid berandalan duduk di bagian sana.

Wonwoo baru ingin memutar lagu lewat earphonenya, tetapi guru sastra tiba-tiba masuk ke kelas mereka. Wonwoo agak heran karena pelajaran pertama bukan lah pelajaran sastra.

Tepat saat Wonwoo mengangkat kepalanya, seorang pria yang dia kenal masuk melewati pintu kelasnya. Semua murid menjadi hening dengan kemunculan orang asing itu.

Mingyu tersenyum begitu lebar menunjukkan deret giginya begitu dia telah berdiri di depan kelas. Wonwoo melotot sampai-sampai tidak sadar matanya terbuka terlalu lebar.

[On Hold] Red ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang