Chapter 6 : Remember things

516 80 11
                                    

Wonwoo terbangun di tempat tidur yang empuk sekali. Dan begitu membuka matanya, Wonwoo tersadar bahwa kamar ini bukan lah kamar yang biasanya dia gunakan untuk menumpang di tempat tinggal Mingyu. Berarti semalam dia tidur di kamar Mingyu, bagaimana bisa?

Karena kepalanya begitu pusing, Wonwoo mengesampingkan pikiran-pikiran itu. Saat ini Wonwoo benar-benar enggan bangun ataupun bergerak. Rasanya nyaman dan hangat. Tempat tidur orang kaya memang berbeda, begitu pikir Wonwoo. Dan Wonwoo mengakui kalau semalam adalah tidur terbaik yang pernah ada selama 19 tahun dia hidup.

Saat Wonwoo baru akan memejamkan matanya kembali, Mingyu muncul dari balik pintu kamar mandi dengan menggunakan handuk. Melihat Wonwoo yang sudah bangun tapi masih belum beranjak dari tempat tidur miliknya itu entah mengapa membuat Mingyu jadi ingin ngomel-ngomel dipagi hari.

"Hei! Cepat mandi! Kau harus sekolah!"

Wonwoo memanyunkan bibirnya malas, dasar orang tua, pagi-pagi sudah mengomel! Setelah berpikir begitu dia langsung teringat kalau 'orang tua' itu telah memberikannya tempat tinggal dan sudah menyelamatkannya beberapa kali, jadi dia memohon ampun kepada Tuhan di dalam hati, karena telah berpikir yang jahat terhadap orang yang telah berbuat baik kepadanya.

Saat hendak bangun, tiba-tiba kepala Wonwoo semakin berdenyut. "Tapi kepalaku pusing, samchun. Sepertinya aku demam." Memang benar, Wonwoo sudah merasakan pusing itu sejak dia bangun tidur. Tapi sepertinya Wonwoo tidak tahu kalau pusing yang dia rasakan itu bukan berasal dari demam atau apa, tapi berasal dari minuman alkohol yang semalam dia minum.

Pernyataannya itu dibalas dengan pelototan oleh Mingyu. Dan karena mengerti arti dari tatapan itu Wonwoo lekas bangun dari acara baringnya lalu segera berjalan ke luar.

RED

Kim Mingyu, Jeon Wonwoo
Seventeen

Daydreamingyu

Wonwoo berjalan dengan lesu ke arah dapur. Dia mengusap-usap perutnya terus. Dari tadi, Wonwoo merasa mual sekali entah kenapa.

Di dapur, Wonwoo disambut dengan aroma makanan yang enak. 'Tumben?' pikir Wonwoo, karena biasanya mereka hanya akan sarapan roti atau sereal dengan susu. Di meja makan tersaji sup ayam, nasi, dan beberapa lauk sampingan yang kelihatannya begitu menggiurkan.

Wonwoo memperhatikan Mingyu yang sedang mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas. Begitu Mingyu berbalik, dia menemukan Wonwoo yang sedang memandangnya dengan raut wajah seperti meminta izin untuk makan makanan yang tersaji. Padahal biasanya Wonwoo hanya akan langsung memakan apa yang dilihatnya saat dia lapar. Tapi begitu melihat menu sarapan yang berbeda, entah mengapa Wonwoo merasa dia harus minta izin terlebih dulu. "Makan itu. Sup untuk menghilangkan hangover-mu."

"Memangnya aku mabuk-"

Tiba-tiba saja, terdapat potongan-potongan memori yang banyak terlintas di kepala Wonwoo, seperti gelas yang isinya minuman warna-warni, Wonwoo yang minum minuman itu, dia pergi ke toilet dan pipis di sana, musik yang berisik, lampu kelap-kelip, semua orang yang memandangnya, orang yang menari-nari di tiang, Mingyu di basement, dan yang terakhir Wonwoo yang muntah. Untuk yang terakhir, potongan memorinya tidak tergambar begitu jelas, dia tidak ingat dia muntah dimana.

Melihat Wonwoo yang tidak melanjutkan perkataannya dan malah melamun, Mingyu menyimpulkan bahwa Wonwoo telah mengingat kejadian semalam.

"Kau ingat sesuatu?"

Wonwoo terdiam sebentar sebelum menganggukkan kepalanya pelan. "Ya, sedikit.."

"Ingat yang mana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[On Hold] Red ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang