Chapter 4 : Not a wisest decision

438 78 17
                                    

Wonwoo menghela nafasnya lega begitu melihat kumpulan orang-orang itu menjauh. Setelah itu, kepalanya ia arahkan untuk melihat Mingyu. Wonwoo tersenyum lebar, "Samchun-"

"Apa?" Sebelum Wonwoo dapat berbicara, Mingyu sudah duluan bertanya, yang di mana membuat Wonwoo mendengus pelan sebelum tersenyum kembali. "Terima kasih. Kau selalu membantuku." Mingyu melepaskan rangkulannya lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantelnya. "Baguslah, kalau kau menyadarinya. Traktir aku."

Wonwoo tertawa pelan, "tapi," dia menghentikan langkahnya dan dengan otomatis diikuti oleh Mingyu, "aku tidak punya uang."

RED

Kim Mingyu, Jeon Wonwoo
Seventeen

Daydreamingyu

Wonwoo menyilangkan kedua kakinya di atas sofa. Matanya tidak dapat lepas melihat ke arah televisi yang menayangkan sebuah acara TV. Wonwoo sedang menonton acara masak-masak. Dia suka sekali nonton acara masak-masak meskipun dia tidak bisa masak sama sekali. Sebenarnya, Wonwoo bisa menghancurkan dapur dengan memasak satu hidangan.

Wonwoo memanyunkan bibirnya begitu orang yang duduk di sebelahnya mengganti channel tadi dengan channel berita. Berita tersebut sedang menampilkan tentang seorang menteri yang diduga mengorupsi uang negara.

Wonwoo hendak merebut remot TV dari Mingyu, namun diurungkannya begitu melihat Mingyu meliriknya seperti akan membunuhnya.

"Ternyata teroris sekali pun masih ingin tahu apa yang terjadi pada negara ini. Sedangkan warga negaranya yang suci ini sama sekali tidak mau tahu." Wonwoo menggumam dengan suara yang besar, yang tentunya terdengar sampai ke telinga Mingyu. Seungcheol yang duduk di meja makan saja masih bisa mendengarnya.

"Oho, murid. Kau tahu kan aku tidak tuli?"

"Tentu saja tahu. Aku sengaja berbicara dengan suara yang keras agar bisa didengar oleh seluruh teroris di negara ini."

Mingyu menatap Wonwoo dengan sengit sedangkan yang ditatap hanya mengendikkan bahunya. "Apa? Ulangi lagi apa yang kau katakan, dan kau akan angkat kaki dari rumahku detik ini juga."

Wonwoo masih tidak ingin kalah, "baiklah aku akan angkat kaki dari rumah ini dan memberi tahu kepada seluruh warga negara ini, teroris yang dicari-cari ada di rumah ini." Mingyu mendengus keras, "astaga, menyebalkan sekali, astaga, kenapa orang-orang zaman sekarang suka sekali main ancaman?!" sambil melempar remot TV ke arah Wonwoo, Mingyu mengumpat dalam perjalanannya ke kamar.

Setelah mendapatkan remotnya, Wonwoo menyeringai licik selama beberapa detik lalu menekan saluran lain.

***

Wonwoo mengambil tas ranselnya, setelah itu keluar dari kamar yang sudah beberapa minggu ini dia tempati. Seperti biasa di meja makan, Seungcheol dan Mingyu sudah menikmati sarapan pagi mereka sambil membicarakan sesuatu yang Wonwoo tidak mengerti. Katanya tentang kerja sama dengan pasar gelap yang Wonwoo lupa namanya, Wonwoo tidak terlalu peduli sebenarnya.

Wonwoo duduk di depan Seungcheol dan Mingyu. Seperti biasa juga dia mengambil sepotong roti dan meneguk susu yang dirinya tidak tahu punya siapa (dia hanya mengambil yang paling dekat dengan tangannya). Wonwoo mendengar mereka berbicara meskipun sebenarnya dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

Sampai kehadiran Wonwoo tertangkap mata Seungcheol. Mingyu yang mengetahui Seungcheol tidak fokus mendengarnya berbicara mengikuti arah pandang Seungcheol. Di seberangnya, Wonwoo memandang Seungcheol dan Mingyu bergantian.

[On Hold] Red ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang