Date

57 8 0
                                    

Tepat di hari saya ulang tahun, saya mengajak kamu menonton film di bioskop. Karena memang, saat itu film bioskop tidak ada yang tidak bagus.
Saya masih ingat, pilihan kita---- aku dan kamu, adalah Zootopia. Ya. Saya masih ingat.
Sebenarnya itu pilihan saya, karena kamu pun memang menuruti apa saja yang saya mau.
Saya menunggu kamu di lobby barat. Dan kamu muncul di belakang saya.
Dasar anak kecil, bilangnya masih dijalan---terjebak macet, taunya sudah berada di tempat janjian.

"Loh, katanya kamu masih dijalan? Kok udah disini aja?" tanya saya heran.

"Sulap haha" katamu. Saya hanya tertawa kecil.

"Serius ihhh"

"Dari tiga jam yang lalu aku udah disini, Shakaaa" katamu sambil membetulkan letak topimu yang sedikit miring.

"Tadi aku kesini sama temen kelas, gatau tuh pada kurang kerjaan. Katanya sih mau photobox gitu sama aku. Biasalah artis haha" kamu menjelaskan, dan seperti biasa saya hanya tertawa. Memang, apa yang kamu ucapkan, selalu membuat saya tertawa.

"Jadinya nonton apa, Sha? Zootopia apa God's of Egypt?" kamu melihat-lihat jadwal film.

"Zootopia aja, Dan. Kalo God's of Egypt aku udah nonton minggu lalu" kamu mengangguk, lalu mengeluarkan selembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada saya.

"Kamu yang ngantri ya, aku duduk disana" katamu. Saya hanya mengangguk lalu ikut mengantri tiket.

Selesai membeli tiket, saya berjalan kearah kamu.

"Dan, kita dapet seat A di pojok" kata saya sambil memberikan tiket bioskop pada kamu.

"Ihh, Shaka demennya mojok ya" kamu menggoda saya. Ah apasih dasar anak kecil.

"Penuh, Daniii ishhhhh" kata saya tidak terima.

"Bercanda Shakira Cantika Putri" saya membelalakkan mata. Jadi, kamu tau nama lengkap saya?

"Kok diem?" katamu. Saya hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Kok kamu tau nama lengkap aku?" saya balik bertanya.

"Apa sih yang seorang Danish Mahendra gatau haha"

"Dasarr stalkerrrrrr" ledek saya.

"Udah jam segini, pintu bioskopnya udah buka tuh. Yuk, masuk" kamu menggenggam tangan saya. Saya hanya diam. Tidak munafik. Karena memang saya tidak ingin melepas genggaman tangan kamu juga.

Saya mengekori kamu yang berjalan di depan, genggaman tangan kamu masih terpaut pada tangan saya.
Kamu duduk di seat A 19 dan saya duduk di seat A 20.

Di pertengahan film, kamu mengajak saya ngobrol.

"Cantik"

"Iya?" kata saya menyahuti panggilan kamu.

"Selamat ulang tahun yaaaa" kamu mengucapkan selamat ulang tahun pada saya. Saya hanya tersenyum.

"Kok ngucapin lagi? Kan udah ngucapin di Line. Ngucapin yang paling pertama lagi" kata saya.

"Ya gatau nih, hati aku daritadi ribet sendiri pengen ngucapin selamat ulang tahun secara langsung katanya" saya tertawa lagi.
Dasar anak kecil, demen banget ngegodain anak orang.

Untukmu, lelakiku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang