Remorse 1

50 5 0
                                    

"Sombong ya sekarang, Key." canda Ken yang diikuti dengan senyuman.

Keynaya Ariza. Semua orang biasa memanggilku 'Nay'. Namun, berbeda dengan Ken, cowok yang terbilang asik dan enak diajak ngobrol. Ia biasa memanggilku 'Key'.

Katanya, "Biar sama kayak gue. Tapi bedanya, kalo gue Ken, kalo lo Key."

Ken. Kenta Alfarizhy. Ia adalah teman curhatku. Ken juga sahabat cowok ter-baikku. Aku senang, bisa dekat dengannya.

Setiap berpapasan dengan Ken, hal rutin yang selalu kami lakukan adalah saling bercandaan.

Aku hanya tersenyum menanggapi candaan Ken.

***

Ponselku berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Aku langsung membuka lockscreen ponselku.

you receive 1 new message

Kenta A   : Hai Key.

Aku langsung membalasnya.

Keynaya : Hai juga Ken!

Kenta A   : Lagi apa nih?

Keynaya : Gue lagi bosen nih Ken. Nggak tau mau ngapain.

Kenta A  : Sama dong hehe..

Ken bosenin ah.

Aku memilih untuk off dan membaca novel baruku.

***

Cahaya matahari memasuki kamarku melalui jendela. Angin pagi pun terasa sejuk. Burung-burung berkicauan, pertanda hari sudah pagi. Akupun langsung bergegas ke kamar mandi dan bersiap ke sekolah.

Setibanya di sekolah...

"Pagi Key, cantik."

"Pagi juga, bos!" jawabku.

Kalian pasti sudah bisa menebak, siapa yang menyapaku tadi. Aku sudah biasa dengan panggilannya yang memujiku sehingga aku tidak baper, karena aku memang bukan orang yang baper-an.

***

"Nay, gue ngga ke kantin ya. Gue bawa makan soalnya." ucap Neyra, teman sebangku, sekaligus sahabatku sejak kecil.

"Oke." jawabku yang langsung pergi ke kantin, sendirian.

***

"Dor!"

Akupun langsung tersedak makanan yang baru saja masuk ke mulutku.

"Ih ngagetin aja deh lo."

Ken pun tertawa terbahak-bahak karena rencana untuk mengagetkanku berhasil. Aku memasang muka cemberut.

"Sendirian aja Key?" tanya Ken setelah berhenti tertawa.

"Menurut lo?" jawabku yang masih bete.

"Dih, ngambek. Gue panggilin Arka nih kalo ngambek."

"Ih! Apaan sih? Gue udah putus juga sama dia."

"Loh?! Masa sih?"

"Yaudah kalo nggak percaya. Lagian gue kan udah cerita sama lo waktu itu. Yaudah, gue mau ke kelas dulu. Bye!" ucapku dan langsung pergi meninggalkan Ken.

Ternyata, dia mengikutiku.

Mungkin dia mau ke kelasnya, kan searah.

"Ih, jangan ngambek Key. Gue kan nggak tau kalo lo lagi makan."

Aku hanya diam, tak menanggapi perkataannya.

"Key cantik. Key baik. Key imut. Key manis." pujinya agar aku tidak ngambek lagi dengannya

"Gue nggak ngambek kok. Gue bercanda aja" ujarku yang langsung diikuti dengan tawa.

Ia pun memasang muka cemberut.

Ketika sudah di depan kelas, aku memasuki ruang kelas. Sedangkan Ken masih melanjutkan perjalanan ke kelasnya.

Sikapnya membuatku jatuh cinta dengannya. Namun, mencintai dalam diam lebih baik daripada ia mengetahuinya lalu ia menjauh dariku. -Kenta Alfarizhy

RemorseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang