Remorse 3

24 4 0
                                    

Hari ini, hari Minggu. Hari yang menurut kebanyakan anak sekolah hari yang ditunggu-tunggu, tapi tidak bagiku. Hari Minggu adalah hari membosankan. Itu menurutku.

Bikin timeline ah, siapa tau rasa bosennya ilang.

'Bosen eh.'

Tak lama, ponselku bunyi, menandakan ada pesan baru masuk.

you receive 2 new messages

Arka : Bosen ya?

Arka : Jalan yuk.

Tumben dia ngajak gue jalan.

Ponselku bunyi lagi.

Arka : Mau nggak?

Mau aja deh, lagian gue juga bosen.

Keynaya : Yaudah, jemputin ya.

Arka : Sip! otw.

***

"Makasih ya untuk hari ini, mantan" candaku yang diikuti dengan tawa.

Walaupun Arka adalah mantanku, tak salah kan jika aku berteman dengannya?

Aku memasuki kamar dan langsung disambut dengan banyaknya suara notifikasi dari ponselku yang tak sengaja tertinggal saat jalan bersama Arka tadi.

Ada pesan dari mama, yang menyuruhku untuk cepat pulang. Ada juga dari Neyra, yang katanya ingin curhat. Dan pastinya, ada pesan dari Kenta. Sisanya adalah pesan dari grup dan official account

Pertama, aku membuka pesan dari Neyra.

Neyra F : Gue mau curhat dong Nay.

Neyra F : Woi Nay! Anjir jahat banget lo sama gue

Neyra F : Naya jahat aah.

Neyra F : NAY! LO JALAN SAMA MANTAN GAK BILANG BILANG GUE, GAK BALES CHAT GUE. FIX LO JAHAT BANGET!

Neyra F : Have fun deh.

Aku yang membacanya hanya tersenyum, lalu membalas,

Keynaya : Wkwkwkw sorry. Tadi hape gue ketinggalan di rumah.

Keynaya : Jadi curhat nggak nih?

Akupun beralih dari chat dengan Neyra. Kemudian, aku membuka chat dengan Ken

Kenta A : Udah makan belum, Key?

Kenta A : Key? Sibuk ya?

Kenta A : Gue ganggu ya Key?

Kenta A : Maaf deh :)

Aduh, salah lagi kan gue.

Keynaya : Maaf Ken. Tadi hape gue ketinggalan.

Setelah semua pesan terbalas, aku membuka timeline

Ternyata, satu jam yang lalu Ken nge-post timeline.

'Nyerah deh, nyerah.'

Maksudnya apa? Apa dia nyerah berjuang untuk gue? Tapi kenapa? Apa karena gue jalan sama Arka? Tapi gue kan sama Arka cuma temenan.

Ah sudahlah, mungkin gue-nya aja yang terlalu kepekaan.

Akupun mematikan ponselku dan melanjutkan baca novelku yang hampir selesai.

Ya. Aku menyerah. Aku menyerah memperjuangkan kamu. Kamu yang nyatanya tak mengharapkan kehadiranku di hidupmu. -Kenta Alfarizhy

RemorseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang